Dewan Diakonia Gambaran Organ Pelayanan di Jemaat

membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan disampaikan kepada ketua dewan marturia dan pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4.1.3.3. Dewan Diakonia

Dewan diakonia adalah organ yang memikirkan dan melaksanakan pelayanan diakonia, meningkatkan pengetahuan dan kesehatan, demikian juga melaksanakan percakapan dan komunikasi dengan masyarakat sekitar maupun pemerintah, yang mencakup seksi-seksi sebagai berikut: 1. Seksi Diakoni Sosial Seksi diakoni sosial adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh jemaat untuk melaksanakan pelayanan diakonia kepada yang pantas dibantu. Anggotanya adalah tiga hingga lima orang dari pelayan tahbisan dan lima hingga tujuh orang dari warga jemaat yang dipilih oleh rapat pelayan tahbisan. Pengurus terdiri dari ketua, sekretaris, dan beberapa panitia sesuai kebutuhan yang dipilih oleh rapat seksi dan disetujui oleh rapat pelayan tahbisan. Periode kepengurusan lamanya dua tahun. Tugas dari seksi diakoni sosial adalah melayankan pelayanan diakonia di tengah-tengah jemaat itu sendiri bagi warga yang memerlukan bantuan dari jemaat, melaksanakan pelayanan diakonia sosial kepada orang-orang yang terpenjara, panti-panti asuhan, dan orang lain di luar jemaat itu sendiri, menghimpun sumbangan, dana dari donatur dan sumber-sumber lain untuk melaksanakan pelayanan diakonia yang lebih luas, dan membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan disampaikan kepada ketua dewan diakonia dan pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara 2. Seksi Pendidikan Seksi pendidikan adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh jemaat untuk melayankan kegiatan pendidikan atau pengajaran dan pelatihan bagi warga jemaat, demikian juga bagi masyarakat umum sesuai dengan keperluannya. Rapat gabungan dewan diakonia dan pelayan tahbisan yang memilih anggota seksi sesuai dengan keperluannya. Rapat seksi memilih ketua dan sekretaris dari anggotanya yang sudah terpilih itu, kemudian dilaporkan kepada ketua dewan diakonia dan pimpinan jemaat untuk meminta persetjuan dan penetapan. Periode kepengurusan lamanya dua tahun. Tugas dari seksi pendidikan adalah melayankan kegiatan pendidikan atau pengajaran dan pelatihan di tengah-tengah warga jemaat dan sekitarnya sesuai dengan keperluan masyarakat dan bangsa, mengupayakan dan mengembangkan kerjasama pendidikan atau pelatihan dan lapangan kerja yang tepat guna, menghimpun sumbangan, dana dari berbagai sumber untuk melayankan beasiswa kepada putera-puteri warga jemaat yang memerlukannya, dan mebuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan disampaikan kepada ketua dewan diakoni dan pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 3. Seksi Kesehatan Seksi kesehatan adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh jemaat untuk melayankan pelayanan kesehatan kepada warga jemaat dan masyarakat sekitar yang memerlukannya. Anggotanya adalah tiga hingga lima orang dari pelayan tahbisan dan lima hingga tujuh orang dari warga jemaat yang dipilih oleh rapat pelayan tahbisan. Pengurusnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan beberapa panitia disesuaikan dengan keperluan yang dipilih Universitas Sumatera Utara oleh rapat seksi, dengan persetujuan rapat pelayan tahbisan. Periode kepengurusan lamanya dua tahun. Tugas dari seksi kesehatan adalah melayankan pelayanan kesehatan kepada warga jemaat dan masyarakat sekitarnya yang memerlukannya, memberikan penerangan kepada warga jemaat dan masyarakat sekitarnya tentang kesehatan, melayankan kegiatan menghimpun sumbangan atau dana untuk membantu pembangunan kesehatan masyarakat, dan membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya, yang akan disampaikan kepada ketua dewan diakonia dan pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang ditentukan. 4. Seksi Kemasyarakatan Seksi kemasyarakatan adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh jemaat utnuk memelihara, memikirkan, dan membina hubungan dengan masyarakat sekitar dan pemerintah. Anggotanya adalah tiga hingga lima orang dari pelayan tahbisan dan lima hingga tujuh orang dari warga jemaat. Pengurus terdiri dari ketua, sekretaris, dan beberapa panitia sesuai dengan keperluan, yang dipilih oleh rapat seksi dengan persetujuan rapat pelayan tahbisan. Periode kepengurusan lamanya dua tahun. Tugas dari seksi kemasyarakatan adalah merencanakan dan melaksanakan pembinaan untuk mengembangkan hubungan yang konstruktif dengan pemerintah dan golongan- golongan masyarakat sebagai pengejawantahan dari visi HKBP yang inklusif dan dialogis, memperhatikan perkembangan-perkembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan di berbagai bidang kehidupan serta merencanakan dan menentukan sikap HKBP berkenaan dengan perkembangn-perkembangan itu, merencanakan dan melaksanakan usaha-usaha meningkatkan kehidupan masyarakat dan pemeliharaan Universitas Sumatera Utara lingkungan hidup, dan membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan disampaikan kepada ketua dewan diakonia dan pimpinan jemaat sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

4.1.4. Gambaran Penyebaran Anggota Komunitas Gereja

Dokumen yang terkait

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

11 172 203

Pola Interaksi Sosial Tuna Rungu Wicara ( Studi Deskriptif Di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara Dan Lansia Pematangsiantar )

26 167 91

Pola Interaksi Internal Masyarakat Pemukiman Kumuh (Studi deskriptif: Jl. Juanda Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun)

8 103 119

Pola Interaksi Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Studi Tentang Interaksi Sosial Etnis Tionghoa Dan Etnis Karo Di Desa Lama Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang

26 200 137

Perkembangan Gereja HKBP Ressort Balige Distrik XI Toba Hasundutan Tahun 1954-1981

6 144 84

Komunikasi Antar Budaya dan interaksi Antar Etnis (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Komunikasi Antar Budaya Dalam Menciptakan Interaski Antar Etnis di Kalangan Mahasiswa Asing USU).

6 60 140

Pola Interaksi Sosial Siswa-Siswi Berbeda Agama : Studi Analisa Deskriptif di Yayasan Perguruan Raksana SMA Swasta Raksana Medan

3 61 93

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

5 61 95

Pengaruh Gereja Terhadap Pilihan Politik Jemaat (Studi Kasus :Gereja HKBP di Kota Medan pada Pemilihan Presiden Tahun 2014)

1 15 133

Pengaruh Gereja Terhadap Pilihan Politik Jemaat (Studi Kasus :Gereja HKBP di Kota Medan pada Pemilihan Presiden Tahun 2014)

0 0 14