Pengetahuan Perilaku Makan Mahasiswa

Menurut teori Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2012, seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia kedalam tiga ranah perilaku, yaitu engetahuan knowledge, sikap attitude, dan tindakan practice.

2.1.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan sebagian besar diperoleh dari indera mata dan telinga terhadap objek tertentu. Menurut Notoatmodjo 2012 pengetahuan merupakan domain yang paling penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior dan pengetahuan dapat diukur dengan melakukan wawancara. Perilaku yang didasari dengan pengetahuan dan kesadaran akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari ilmu pengetahuan dan kesadaran. Pengetahuan dan pemahaman tentang makanan sehari – hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat – zat gizi esensial tertentu, zat gizi yang harus di datangkan dari makanan Proverawati, 2010. Konsumsi makanan yang berlebihan terutama mengandung karbohidrat dan lemak akan menyebabkan jumlah yang masuk kedalam tubuh tidak seimbang dengan kebutuhan energi, begitu juga dengan sebaliknya konsumsi makanan yang kurang, baik yang mengandung karbohidrat, lemak dan zat-zat gizi lainnya akan meyebabkan jumlah energi yang masuk kedalam tubuh tidak seimbang dengan kebutuhan. Sebagian orang memiliki kebiasaan makan yang tidak benar sehingga memacu beberapa penyakit. Kebiasaan ini antara lain sering mengkonsumsi makanan yang penuh Universitas Sumatera Utara kalori atau makanan siap saji terutama bagi mahasiswa, padahal mahasiswa sangat memerlukan asupan gizi yang cukup Aji, 2013. Makanan siap saji kini semakin digemari mahasiswa, baik hanya sebagai kudapan maupun makanan besar. Makanan ini mudah diperoleh, disamping lebih bergengsi karena pengaruh iklan. Disebut makanan sampah karena sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali mengandung kalsium, besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan vitamin C, sementara kandungan lemak jenuh, kolesterol dan natrium tinggi. Proporsi lemak sebagai penyedia kalori lebih dari 50 dari total kalori yang terkandung dari makanan itu Arisman, 2010. Snack mencakup hampir 40 persen kalori diet mahasiswa. Es krim, hamburger dan sejenis pizza memberikan zat gizi yang penting, tetapi juga tinggi lemak, natrium dan kalori. Mahasiswa sangat sering mengonsumsi makanan yang ada pada restoran makanan cepat saji yang mempunyai menu terbatas dan sering menekankan pada makanan yang tinggi kalori, lemak dan natrium. Salah satu penyebab kebiasaan makan pada mahasiswa adalah pengetahuan gizi yang rendah dan terlihat pada kebiasaan makan yang salah Proverawati, 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain: 1. Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi aspek fisik dan psikologis mental, dimana aspek psikologis ini taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. Universitas Sumatera Utara 2. Jenis Kelamin Yaitu perbedaan ciri biologis responden dalam hal ini ada dua kategori: laki-laki dan perempuan. 3. Informasi Kemudahan sesorang untuk memperoleh informasi dapat membantu mempercepat sesorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. 4. Teman Orang-orang di luar keluarga yang berinteraksi, berkomunikasi dan bersama dengan responden yang memberikan informasi dan mengajak responden. 5. Iklan Segala sarana dalam menyampaikan berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang diukur dari objek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan tersebut di atas Notoatmodjo,2012.

2.1.2 Sikap