Jenis Kelamin Uang Saku

66

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

5.1.1 Umur Umur adalah usia responden berdasarkan tahun dihitung sejak ia lahir sampai saat penelitian. Menurut Hurlock 1998 semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak. Notoatmodjo, 2003. Berdasarkan umur responden diketahui bahwa responden paling banyak berumur 20 tahun yaitu sebesar 61,3 dan paling sedikit berusia 19 tahun yaitu sebesar 5. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa umur mahasiswa yang sesuai tehadap penelitian ini adalah yang berumur 20 tahun yaitu mahasiswa yang rata-rata sedang duduk di semester IV dan memang seharusnya pada karakteristik tersebut bahwa pada umumnya umur mahasiswa yang duduk di semester IV adalah berusia 20 tahun.

5.1.2 Jenis Kelamin

Jenis kelamin terbentuk dalam dimensi biologis. Jenis kelamin mengacu pada seseorang berperilaku dan mencerminkan penampilan sesuai dengan jenis kelaminnya. Berdasarkan jenis kelamin, pada umumnya sebahagian mahasiswa berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 67,5. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian diatas tidak sejalan dengan hasil penelitian Elsa 2012 di FK USU Tahun 2011 dapat diketahui bahwa dari 95 responden bahwa sebesar 34,7 berjenis kelamin perempuan dan sebesar 65,3 berjenis kelamin laki-laki. Dari hasil ini diketahui bahwa mahasiswa perempuan cendrung lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa laki-laki dalam penelitian ini karena dalam sampel yang di teliti oleh peneliti bahwa mahasiswa yang lebih banyak dijumpai untuk diwawancarai adalah mahasiswa perpempuan.

5.1.3 Uang Saku

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebesar 76,9 memiliki uang saku Rp.32.700. Menurut penelitian Lestari 2011 menyebutkan bahwa uang saku rata-rata harian mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik ada hubungan bermakna antara uang saku harian dengan kejadian obesitas yaitu ≥Rp.24.600 sebesar 80,0. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lestari 2011 yang dapat disimpulkan bahwa semakin besar uang saku berhubungan dengan frekuensi konsumsi fast food. Dari hasil penelitian maka asumsi peneliti dapat disimpulkan bahwa semakin banyak uang saku responden berpengaruh dengan konsumsi makanan siap saji yang sangat berdampak pada tingkat kejadian obesitas. Salah satu alasan penting yang menyebabkan anak mengonsumsi makanan yang lebih beragam adalah peningkatan pendapatan yang dalam hal ini adalah uang saku Kurniawan, 2000. Berdasarkan hasil penelitian Yuflida 2001 diketahui bahwa besar uang jajan berhubungan dengan frekuensi jajan. Dengan Universitas Sumatera Utara uang saku yang berlebih memberikan peluang pada seseorang untuk membeli dan mengonsumsi makanan lebih banyak ragamnya dan kuantitasnya. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa uang saku yang cukup sangat mempengaruhi tindakan mahasiswa dalam hal konsumsi makanan siap saji. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan.

5.2 Sumber Informasi