Sikap Mahasiswa Bahwa Makanan Siap Saji Fast Food Baik Untuk Sikap Mahasiswa Bahwa Makanan Siap Saji Fast Food Lebih

bahwa kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan siap saji akan memicu terjadinya resistensi insulin, sebesar 60,0 sangat setuju bahwa jika sering mengkonsumsi fast food dan jarang berolahraga, tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat, sebesar 56,3 setuju bahwa fast food apabila sering dikonsumsi dapat menyebabkan obesitas, sebesar 60,0 sangat setuju bahwa jika mengonsumsi fast food sebaiknya dalam porsi kecil, sebesar 35,0 setuju bahwa paket promosi yang ditawarkan menjadi pilihan untuk mengonsumsi fast food, sebesar 62,5 setuju bahwa fast food menjadi pilihan karena uang saku yang cukup untuk membelinya, dan sebesar 37,5 setuju bahwa makanan siap saji menjadi pilihan untuk nongkrong bersama teman-teman. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dapat melalui wawancara atau angket. Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki Notoatmodjo, 2012.

5.4.1 Sikap Mahasiswa Bahwa Makanan Siap Saji Fast Food Baik Untuk

Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar sebesar 51,3 mahasiswa tidak setuju bahwa makanan siap saji baik untuk kesehatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sihaloho 2012 yang menyatakan tidak setuju bahwa makanan siap saji baik untuk kesehatan yaitu sebesar 47,8. Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan Elsa 2012 di FK Universitas Sumatera Utara USU Tahun 2011 yang menyatakan tidak setuju bahwa sebesar 31,6 mahasiswa menyatakan makanan siap saji baik untuk kesehatan. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dapat melalui wawancara atau angket. Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki Notoatmodjo, 2012. Makanan siap saji umumnya mengandung kalori, kadar lemak, gula dan sodium Na yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium dan folat. Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam makanan siap saji dapat meningkatkan resiko kanker, terutama kanker payudara dan usus besar Tarigan, 2012. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa mahasiswa yang menyatakan tidak setuju bahwa makanan siap saji baik untuk kesehatan adalah itu berarti mereka sudah mengetahui kandungan makanan siap saji dan dampak positif dan negative konsumsi dari makanan siap saji walaupun kenyataannya masih ada sebahagian mahasiswa yang tidak tahu bahwa makanan siap saji tidak baik dikonsumsi secara berlebihan.

5.4.2 Sikap Mahasiswa Bahwa Makanan Siap Saji Fast Food Lebih

Praktis dan Menghemat Waktu Dibandingkan Membawa Makanan dari Rumah Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 60,0 mahasiswa setuju bahwa makanan siap saji fast food lebih praktis dan menghemat waktu Universitas Sumatera Utara dibandingkan membawa makanan dari rumah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sihaloho 2012 yang menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa setuju bahwa makanan siap saji lebih praktis dan menghemat waktu dibandingkan membawa makanan dari rumah yaitu sebesar 60,8. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dapat melalui wawancara atau angket. Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki Notoatmodjo, 2012. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa salah satu penyebab tingginya konsumsi makanan siap saji adalah kondisi mahasiswa yang tinggal sendiri di kost. Selain itu, adanya suatu kebutuhan makan akibat mobilitas masyarakat yang makin tinggi sehingga mereka menganggap lebih praktis makan di luar rumah dengan cara membeli dibandingkan dengan memasak di rumah masing-masing. 5.4.3 Sikap Mahasiswa Bahwa Paket Promosi yang Ditawarkan Menjadi Pilihan Untuk Mengonsumsi Makanan Siap Saji Fast Food Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 35,0 mahasiswa setuju bahwa paket promosi yang ditawarkan menjadi pilihan untuk mengonsumsi makanan siap saji fast food. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dapat melalui wawancara atau angket. Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang Universitas Sumatera Utara merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki Notoatmodjo, 2012. Iklan fast food sangat beragam dengan berbagai macam promo dan paket hemat yang menarik bagi konsumen.Fast food restaurant menekankan pada sistem pelayanan cepat dalam menjual makanan dengan harga yang relatif rendah dibandingkan dengan jenis restoran lain, menawarkan mutu yang berkualitas dengan jaminan quality kontrol yang ketat dalam proses mengolah produk makanan dan penyajiannya. Ciri lainnya adalah self service atau take out service Ade, 2010. Dengan sistem ini, mereka menggencarkan iklan sekreatif mungkin dan promo dan paket hemat seminimal mungkin untuk melakukan persaingan dengan fast food restaurant lainnya. Karena hal ini juga maka muncul fast food restaurant yang menyediakan menu sarapan pagi serta muncul delivery system. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa sikap mahasiswa terhadap paket promo yang ditawarkan dalam makanan siap saji adalah mendapatkan respon yang hampir baik karena dalam teori yang didukung bahwa iklan fast food yang sangat berbagai macam promo dan penawaran paket hemat menjadi pilihan mahasiswa untuk memilih mengonsumsi makanan siap saji.

5.4.4 Sikap Mahasiswa Bahwa Makanan Siap Saji Fast Food Menjadi