65 Contoh :
-um- + kessah ‘nafas’
→ kumessah ‘bernafas’ -um-
+ tabah ‘tebang’ → tumabah ‘menebang-nebang’
-um- + gulang ‘guling’
→ gumulang ‘gumuling’ -um- + ce
rling ‘kilat’ → cumerling ‘mengkilat’
b. Distribusi infiks - um-
Distribusi infiks -um- dalam bahasa Pakpak dialek Simsim dapat melekat pada kelas kata nomina, verba dan adjektiva.
1. Infiks -um- dapat melekat pada kelas kata nomina.
Contoh : -um-
+ roroh ‘sayur’ → rumoroh ‘menyayur’
-um- + kessah ‘nafas’
→ kumessah ‘bernafas’ 2. infiks -um- dapat melekat pada kelas kata verba.
Contoh : -um-
+ palu ‘pukul’ → tumalu ‘memukuli’
-um- + tabah ‘tebang’
→ tumabah ‘menebangi’ 3. infiks -um- dapat melekat pada kelas kata adjektiva.
Contoh : -um-
+ ruru ‘penuh’ → rumuru ‘berpenuhhan’
-um- + jemba ‘jatuh’
→ jumemba ‘berjatuhan’
c. Fungsi infiks -um-
Fungsi infiks -um- dalam bahasa Pakpak dialek Simsim adalah : 1.
apabila infiks -um- melekat pada kelas kata nomina, maka -um- berfungsi membentuk verba.
Contoh : -um-
+ kessah ‘nafas’ → kumessah ‘bernafas’
-um- + roroh ‘sayur’
→ rumoroh ‘menyayur’ 2.
apabila infiks -um- melekat pada kelas kata verba, maka -um-tidak berfungsi merubah kelas kata.
Contoh : -um-
+ tabah ‘tebang’ → tumabah ‘menebang-nebang’
Universitas Sumatera Utara
66 -um-
+ ruah ‘tarik’ → rumuah ‘menarik-narik’
3. apabila infiks -um- melekat pada kelas kata adjektiva, maka -um- berfungsi membentuk verba .
-um- + ruru ‘menumpuk’
→ rumuru ‘berkumpul-kumpul’ -um-
+ ribak ‘sobek’ → rumubak ‘menyobek-nyobek’
d. Nosi infiks -um-
Nosi yang ditimbulkan infiks -um- dalam bahasa Pakpak Dialek Simsim adalah :
1. Melakukan pekerjaan, sesuai dengan apa yang tertulis pada kata dasar.
Contoh : -um-
+ ruah ‘tarik’ → rumuah ‘menarik-narik’
-um- + jukjuk ‘jolok’
→ jumukjuk ‘menjolok-jolok’ -um-
+ roroh ‘sayur’ → rumoroh ‘menyayur’
-um- + kessah ‘nafas’
→ kumessah’ bernafas’ 2. Menyatakan keadaan, sesuai dengan apa yang tertulis pada kata dasar.
Contoh : -um-
+ calpik ‘pecah’ → cumalpik ‘terpecah’
-um- + gur- gur ‘mendidih’
→ gumurgur ‘sudah mendidih’
4.1.3 Sufiks 1. Sufiks
-en a. Bentuk sufiks
-en
Sufiks -en mengalami proses persandian, apabila melekat pada kata dasar berakhiran fonem vokal . Proses persandian ialah proses peleburan ataau sintesis dua fonem
vokal atau lebih menjadi satu fonem vokal. contoh :
a. Sufiks -en dapat melekat pada kata dasar berakhiran fonem vokal.
Contoh :
Universitas Sumatera Utara
67 -
en + batu ‘batu’ → batun ‘yang dibatui’
-en + rana ‘kata’
→ ranan ‘yang dikatakan’ -en +
sori ‘sisir’ → sorin ‘yang disisir’
b. Sufiks –en dapat melekat pada kata dasar berakhiran fonem konsonan.
Contoh -
en + cekep ‘pegang’ → cekepen ‘yang dipegang’
- en + etong ‘jumlah’
→ etongen ‘yang dijumlah’ -
en + idah ‘nampak’ → idahen ‘yang melihat’
b.Distribusi sufiks -en
Distribusi sufiks -en dalam bahasa Pakpak dialek Simsim dapat melekat pada kelas kata nomina, verba dan adjektiva.
1. sufiks -en dapat melekat pada kelas kata nomina.
Contoh : -en + dori
→ dorin ‘kenak duri’ -
en + ugah ‘luka’ → ugahen ‘memiliki luka’
2. sufiks -en dapat melekat pada kelas kata verba.
Contoh : -en + anjak
→ anjaken ‘yang dipijak’ -en + seket
→ seketen ‘yang dipotong’ 3.
sufiks –en dapat melekat pada kelas kata adjektiva. Contoh :
-en + bagak → bagaken ‘lebih cantik’
-en + cambing → cambingen ‘lebih lebat’
-en + kedek ‘kecil’
→ kedeken ‘lebih kecil’
c. Fungsi sufiks -en
Sufiks -en dalam bahasa Pakpak dialek Simsim berfungsi membentuk kelas kata nomina dan adjektiva, baik melekat pada kelas kata nomina, verba dan adjektiva.
Contoh : -en
+ dedah ‘jaga’ → dedahen ‘yang dijaga’
-en + cekep ‘pegang
→ cekepen ‘yang dipegang’ -en
+ cambing ‘lebat’ → cambingen ‘lebih lebat’
Universitas Sumatera Utara
68 -en
+ jukkat ‘jahat’ → jukkaten ‘lebih jahat’
-en + kundul ‘duduk’
→ kundulen ‘tempat duduk’ -en
+ peddem ‘tidur’ → pedemmen ‘tempat tidur’
d. Nosi sufiks -en