21 berupa pokok kata dan pokok kata, misalnya kata lomba lari yang dibentuk dari
pokok kata lomba dan pokok kata lari. Proses pembentukan kata dengan pembubuhan afiks itu disebut afiksasi dan
kata yang dibentuk dengan proses ini disebut kata berafiks. Proses pembentukan kata dengan pengulangan bentuk dasarnya itu disebut proses perulangan atau reduplikasi,
dan kata yang dibentuk dengan proses ini disebut kata ulang, gabungan dua kata yang menimbulkan suatu kata baru yang, seperti kata meja makan dan kepala batu,
yang dibentuk dari kata meja dan makan, kepala dan batu. Proses pembentukan dengan semacam itu disebut proses pemajemukan, dan kata yang dibentuk dengan
proses seperti ini disebut kata majemuk. Dari uraian Ramlan, telah dijelaskan bahwa dalam bahasa indonesia terdapat
tiga proses Morfologik, ialah proses pembubuhan afiks, proses perulangan, dan proses pemajemukan.
Abdul Chaer 2008:25 proses Morfologi adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalaui pembubuhan afiks dalam proses afiksasi,
pengulangan dalam proses reduplikasi, penggabunagan dalam proses komposisi, pemendekan dalam proses akrominasi, dan pengubahan status dalam proses
konversi.
2.2.1 Proses Pembubuhan Afiks
Proses pembubuhan afiks ialah pembubuhan afiks pada satuan-satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal, maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata
Ramlan 1978:54-55 sedangkan afiks ialah suatu satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang
Universitas Sumatera Utara
22 memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau
pokok kata baru. Setiap afiks tentu berupa satuan terikat, artinya dalam tuturan biasa tidak
dapat berdiri sendiri dan secara gramatik selalu melekat pada satuan lain, namun morfem di- seperti dalam di rumah, di pekarangan, di ruang, tidak dapat
digolongkan afiks sebab secara gramatik morfem itu sebanarnya mempunyai sifat bebas, tidak seperti halnya morfem di- dalam dipukul, dibaca, dikelola, diadakan.
Afiks yang terletak di jalur paling depan disebut prefiks karena selalu melekat di depan bentuk dasar, contoh: morfem ber- dalam berlari, bertopi,bernyanyi. Morfem
ter- dalam terjatuh, terluka, terbakar. yang terletak di lajur tengah disebut infiks karena selalu melekat di tengah bentuk dasar, contoh: morfem
–el-,-er-, dan –em- yang hanya terdapat dalam geletar, gerigi,gemetar,temali, seruling. yang terletak di
lajur belakang disebut sufiks karena selalu melekat di belakang bentuk da sar, contoh: morfem
–kan dalam samakan, gulungkan, ikatkan. dan sebagiannya terletak di muka bentuk dasar, sebagiannya terletak di belakangnya yang disebut simulfiks atau afiks
terpisah, contoh: pen- + -an pada pemakaian, pemisahan dan afiks ber- + -an pada berpakaian,berberserakan.
Berdasarkan uraian dari teori tersebut, afiks-afiks pembentuk kata dalam bahasa Pakpak dialek Simsim melalui prefiks, infiks, sufiks dan afiks terpisah
konfiks adalah: 1. Prefiks
Prefiks yang terdapat dalam bahasa Pakpak dialek Simsim yaitu Prefiks pe-
Contoh :
Universitas Sumatera Utara
23 Pe-
+ kundul ‘duduk’ →
pekundul ‘dudukkan’
Pe- + jolmit ‘dekat’
→ pejolmit
‘dekatkan’ Prefiks per-
contoh: per-
+ dalan ‘jalan’ →
perdalan ‘cara berjalan’
per- + juma ‘ladang’
→ perjuma
‘pekerja kebun’ Prefiks mer-
contoh : mer-
+ dalan ‘jalan’ →
merdalan ‘berjalan’
mer- + ukur ‘hati’
→ merukur
‘baik’ Prefiks se-
contoh : se-
+ sambung ‘ember’ →
sesambung ‘satu ember’
se- + selup ‘liter’
→ seselup
‘satu liter’ 2. Infiks
Infiks yang terdapat dalam bahasa Pakpak dialek Simsim yaitu Infiks
–in- Contoh :
-in- + tukak ‘tusuk’
→ tinukak
‘ ditusuk’ -in- + taka
‘belah’ →
tinaka ‘dibelah’
Infiks –um-
Contoh : -um- + tabah
‘tebang’ →
tumabah ‘menebang
-um- + tatak ‘tari’
→ tumatak
‘menari’
Universitas Sumatera Utara
24 3. Sufiks
Sufiks yang terdapat dalam bahasa Pakpak dialek Simsim yaitu Sufiks -en
Contoh : -en +
‘sukut ‘cerita’ →
sukuten ‘ceritaperkataan’
-en + ‘laus ‘pergi’
→ lausen
‘akan dilewati’ Sufiks
–i Contoh :
-i + palu ‘pukul’
→ palui
‘pukuli’ -i + sira
‘garam’ →
sirai ‘garami’
Sufiks –ken
Contoh : -ken + berre
‘beri’ →
berreken ‘berikan’
-ken + gampar ‘ letak’
→ gamparken
‘letakkan’ 4.
Konfiks simulfiks simulfiks yang terdapat dalam bahasa Pakpak Suak Simsim yaitu
Konfiks ke -en Contoh :
ke -en + bincar ‘terang’ →
kebincaren ‘cahaya terang’
ke -en + mende ‘bagus’ →
kemenden ‘kebaikan’
Universitas Sumatera Utara
25
2.2.2 Proses Perulangan