50 per-
+ biar ‘takut’ → perbiar ‘mempunyai sifat penakut’
per- + kelleng ‘sayang’
→ perkelleng ‘mempunyai sifat sayang’ 7. menyatakan sering mudah sakit, seperti apa yang tertulis pada kata dasar.
Contoh : per-
+ magin ‘sakit’ → permagin ‘mudah sakit’
per- + mengget ‘pening’
→ permengget ‘mudah pening’
5. Prefiks ter-
a. Bentuk prefiks ter-
Prefiks ter- dalam bahasa Pakpak dialek Simsim tidak mengalami perubahan bentuk, baik melekat pada kata dasar berfonem awal vokal dan konsonan.
Contoh : ter-
+ anggoh ‘cium’ → teranggoh ‘tercium’
ter- + eket ‘tali’
→ tereket ‘tertali’ ter-
+ deddoh ‘pijak’ → terdeddoh ‘terpijak’
ter- + jomur ‘jemur’
→ terjomur ‘terjemur’
b. Distribusi prefiks ter-
Distribusi prefiks ter- dalam bahasa Pakpak dialek Simsim dapat melekat pada kelas kata nomina, verba, adjektiva dan numeralia.
1. prefiks ter- dapat melekat pada kelas kata nomina
contoh : ter-
+ tulan ‘tulang’ → tertulan ‘terkenak tulang’
ter- + api ‘api’
→ terapi ‘terkena api’ 2.
prefiks ter- dapat melekat pada kelas kata verba. contoh :
ter- + aleng ‘jamput’
→ teraleng ‘terjemput’
Universitas Sumatera Utara
51 ter-
+ borih ‘cuci’ → terborih ‘tercuci’
3. prefiks ter- dapat melekat pada kelas kata adjektiva.
Contoh : ter-
+ lekkuk ‘bengkok’ → terbekkuk ‘terbengkok’
ter- + pustak ‘pecah’
→ terpustak ‘terpecah’ 4.
prefiks ter- dapat melekat pada kelas kata numeralia. Contoh :
ter- + dua ‘dua’
→ terdua ‘masing-masing dua’ ter-
+tellu ‘tellu’ → tertellu ‘massing-masing tiga’
c. Fungsi prefiks ter-
1. Jika Prefiks ter- melekat pada kelas kata nomina, maka prefiks ter- berfungsi
membentuk kelas kata verba. Contoh :
ter- + lae‘air’
→ terlae ‘terkena air’ ter-
+ gusting ‘gunting’ → tergusting ‘terkena gunting’
2. Jika Prefiks ter- melekat pada kelas kata verba, maka Prefiks ter- berfungsi
membentuk kelas kata adjektiva. Contoh :
ter- + anggoh ‘cium’
→ teranggoh ‘tercium’ ter-
+ ribak ‘sobek’ → teribak ‘tersobek’
3. Jika Prefiks ter- melekat pada kelas kata adjektiva, maka Prefiks ter-tidak
berfungsi merubah kelas kata. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
52 ter-
+ akap ‘rasa’ → terakap ‘terasa’
ter- + lekkuk ‘bengkok’
→ terlekkuk ‘terbengkok’ 4.
Jika Prefiks ter- melekat pada kelas kata numeral, maka Prefiks ter- berfungsi membentuk kelas kata adjektiva.
Contoh : ter-
+ dua ‘dua’ → terdua ‘masing-masing dua’
ter- + tellu ‘tiga’
→ tertellu ‘masing-masing tiga’
d. Nosi prefiks ter-
Nosi yang ditimbulkan prefiks ter- adalah : 1.
Mengatakan tidak sengaja, seperti apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh :
ter- + enum ‘minum’
→ terenum ‘tidak sengaja diminum’ ter-
+ deddoh ‘pijak’ → terdeddoh ‘tidak sengaja dipijak’
2. Mengatakan sampai ke, seperti apa yang tertulis pada kata dasar.
Contoh : ter-
+ tulan ‘tulang’ → tertulan ‘sampai ke tulang’
ter- + pusuh ‘hati’
→ terpusuh ‘sampai ke hati’ 3.
Mengatakan mengeluarkan sesuatu, seperti apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh :
ter- + eluh ‘air mata’
→ tereluh ‘mengeluarkan air mata’ ter-
+ daroh ‘darah’ → terdaroh ‘mengeluarkan darah’
4. Menyatakan masing-masing seperti apa yang tertulis pada kata dasar.
Contoh :
Universitas Sumatera Utara
53 ter-
+ sada ‘satu’ → tersada ‘masing-masing satu’
ter- + dua’ dua’
→ terdua ‘masing-masing dua’ 5.
Mengatakan dapat sanggup melakukan sesuatu pekerjaan. Contoh :
ter- + tokor ‘beli’
→ tertokor ‘sanggup membeli’ ter-
+ tangkih ‘panjat’ → tertangkih ‘sanggup memanjat’
6. Prefiks seN-
a. Bentuk prefiks seN-
Bentuk prefiks seN- dalam bahasa Pakpak dialek Simsim dapat berubah
bentuk menjadi sen-, sem-, seng-,dan sengka-,sesuai dengan fonem awal kata dasar yang dapat dilekatinya.
1. Prefiks seN-
mengalami perubahan bentuk menjadi sen-, bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal konsonan c , d , j dan t .
Contoh : seN-
+ cerrep ‘rendah’ → sencerrep ‘serendah’
seN- + dalan ‘jalaan’
→ sendalan ‘sejalan’ seN-
+ jolmit ‘dekat’ → senjolmit ‘sedekat’
seN- + tiris ‘bocor’
→ sentiris ‘sebocor’ 2.
Prefiks seN- mengalami perubahan bentuk menjadi sem-, bila melekat pada kata
dasar yang berfonem awal konsonan b , p . jika melekat pada kata dasar yang berawalan konsonan p , maka terjadi peluluhan, tetapi jika melekat pada kata
dasar yang berawalan konsonan b , maka kata dasar tersebut dapat luluh dan tidak luluh.
Universitas Sumatera Utara
54 Contoh :
seN- + bulung ‘daun’
→ sembulung sebulung ‘sedaun’ seN-
+ babah ‘mulut’ → sembabah sebabah ‘semulut’
seN- + para ‘tingkat’
→ sempara ‘setingkat’ seN-
+ paldem ‘bodoh’ → sempaldem ‘sebodoh’
3. Prefiks seN-
mengalami perubahan bentuk menjadi seng-, bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal konsonan g dan k .
Contoh : seN-
+ kambal ‘jari ibu’ → sengkapal ‘sejari ibu’
seN- + kupul ‘kepal’
→ sengkupul ‘sengkepal’ seN-
+ galung ‘petak’ → senggalung ‘sepetak’
seN- + gara ‘panas’
→ senggara ‘sepanas’ 4.
Prefiks se- berubah bentuk menjadi sengke-, bila melekat pada beberapa kata dasar tertentu.
Contoh : seN-
+ benna ‘batang’
→ sengkebenna ‘sebatang seN-
+ buah ‘buah’
→ sengkebuah ‘satu buah’ seN-
+ belgah ‘besar’
→ sengkebelgah ‘sebesar’
b. Distribusi prefiks seN-