Bentuk Komposisi Komposisi Kata Majemuk

99 Contoh : Singeddang abak ‘ular’ ‘pinggang panjang’ siukat nakan ‘istri’ ‘pengacu nasi’ Simbelgah takal ‘pemalas’ ‘besar kepala’ 4. Kedua unsur pembentuk kata majemuk adalah berupa bentuk tunggal. Contoh : Perkata sada ‘keras kepala’ ‘berbicara satu’ Sapo adat ‘rumah adat’ ‘rumah adat’ Delleng raja ‘gunung yang sakti’ ‘bukit raja’ Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka penulis akan memperlihatkan kata-kata majemuk yang terdapat dalam bahasa Pakpak dialek Simsim yang sesuai dengan data-data yang diperoleh dari lapangan.

4.3.1 Bentuk Komposisi

Sesuai dengan teori pemejemukan oleh Chaer, maka unsur-unsur pembentuk komposisi dalam bahasa Pakpak dialek Simsim adalah sebagai berikut : 1. Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabungkan sederajat. Universitas Sumatera Utara 100 Contoh : a. Kata benda N + kata benda N Juma sabah → ‘ladang sawah’ piring mangkuk → ‘piring cangkir’ kedde pola → ‘kedai tuak’ b. Kata kerja V + kata kerja V mangan menum → ‘ makan minum ’ mangkat murtung → ‘ melompat lari ’ keke kundul → ‘ berdiri duduk ’ c. kata sifat Adj. + kata sifat Adj. ntua menguda → ‘tua muda’ d. Kata bilangan N + kata bilangan N sada dua → ‘ satu dua ’ e. Kata benda N + kata sifat Adj mbernit ate → ‘ sakit hati ’ kelleng ate → ‘ hati suka ’ nteddoh ukur → ‘ rindu hati ’ 2. Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabung tidak sederajat. Yang pertama merupakan unsur utama dan unsur kedua merupakan unsur penjelas. Contoh : a. Kata bendaN + kata sifat Adj nakan sinantan → ‘ nasi santan ’ nakan pagit → ‘ nasi pahit ’ Universitas Sumatera Utara 101 sapo adat → ‘ rumah adat ’ golok mbolbol → ‘ parang tumpul ’ sada dalan → ‘ satu jalan ’ sulang silima → ‘ lima daging ’ ngeddang radumen → ‘ panjang pikiran ’ lae mpeddas → ‘ air hangat ’ mridi leang-leang → ‘ mandi walet ’ lae mul → ‘ mata air ’ b. Kata sifat Adj + Kata sifat Adj Sada panganen → ‘ satu makanan’ Setenggah ntasak → ‘setengah masak’ Piring perbinettoh → ‘piring pengetahuan’ Takal peggu → ‘kepal regu’ Golok pertabah → ‘parang penebang’ c. Kata benda N + Kata kerja V sipasek rube → ‘menanam pohon’ mangan batu → ‘makan batu’ merukat nakan → ‘menyedok nasi’ d. Kata sifat Adj + kata benda N sada beltek → ‘satu perut’ tellu sidalanen → ‘tiga sejalan’ Universitas Sumatera Utara 102 3. Komposisi yang menghasilkan istilah, yakni yang maknanya sudah pasti, sudah tentu, meskipun sudah bebas dari konteks kalimatnya, karena sebagai istilah hanya digunakan dalam bidang ilmu atau kegiatan tertentu. Contoh : a. Kata kerja V + kata sifat Adj angkat besi → ‘ angkat besi ’ limper mbaling → ‘ logam bengkok ’ b. Kata sifat Adj + kata benda N perkebbek begu → ‘lemparan hantu’ perlojang manuk → ‘ lari ayam ’ guru sibaso → ‘ guru baso ’ mpung ndaoh → ‘ nenek jauh ’ ginaru pote → ‘ godok petai ’ ose padan → ‘ lepas janji ’ c. Kata benda N + kata benda N koden tanoh → ‘ periuk tanah ’ 4. Komposisi pembentuk idiom, yakni penggabungan dasar dengan dasar yang menghasilkan makna idiomatik, yaitu makna yang tidak dapat dipreddiksi secara leksikal maupun gramatikal. Contoh : a. Kata kerja V + kata benda N merdea kessah → ‘ menjual nyawa ’ Universitas Sumatera Utara 103 mangukat angin → ‘ menimbang angin’ merdea epen → ‘ menjual gigi ’ b. Kata sifat Adj + kata benda N Bau tanoh → ‘bauk tanah’ Tanoh mbereng → ‘tanah hitam’ Liang lahat → ‘lobang lahat’ Pnektek pola → ‘tetesan air tuak’ Mpihir tulan → ‘tulang keras’ Tendi tanoh → ‘arwah tanah’ Simbentar mata → ‘mata putih’ 5. Komposisi yang menghasilkan nama, yakni yang mengacu pada sebuah wujud dalam dunia nyata. Contoh : a. Kata benda N + kata benda N delleng raja → ‘ bukit raja ’ lae salak → ‘ air salak ’ b. Kata benda N + kata sifat Adj Lae mbereng → ‘air hitam’ Lae simbellen → ‘air besar’ Kapea mpenter → ‘karet lurus’ Jambu mbellang → ‘jambu yang luas’ Juma kepar → ‘ladang seberang’ Salak sada → ‘salak satu’ Universitas Sumatera Utara 104 Tongkoh mbereng → ‘kayu hitam’ Delleng sibarteng → ‘bukit yang tegak’

4.3.2 Sifat Komposisi