fungsi prefiks mer- Bentuk prefiks peN-

39 mer- + epen ‘gigi’ → merepen ‘bergigi’ 2. prefiks mer- dapat melekat pada kelas kata verba. Contoh : mer- + langi ‘renang’ → merlangi ‘berenang’ mer- + dakan ‘masak’ → merdakan ‘memasak’ mer- + tenju ‘tinju’ → mertenju ‘bertinju’ 3. prefiks mer- dapat melekat pada kelas kata adjektiva. Contoh : mer- + lolo ‘senang’ → merlolo ‘keadaan senang’ mer- + kelsoh ‘sedih’ → merkelsoh ‘keadaan sedih’ 4. prefiks mer- dapat melekat pada kelas kata numeral contoh : mer- + sada ‘satu’ → mersada ‘bersatu’

c. fungsi prefiks mer-

Fungsi prefiks mer- dalam bahasa Pakpak dialek Simsim adalah : 1. Jika mer- melekat pada kelas kata nomina, maka mer- berfungsi membentuk kelas kata verba dan adjektiva. Contoh : mer- + oles ‘baju’ → meroles ‘berbaju’ V mer- + gusting ‘gunting’ → mergusting ‘bergunting’ V mer- + coping‘kuping’ → mercoping ‘berkuping’ Adj mer- + daroh ‘darah’ → merdaroh ‘berdarah’ Adj 2. Jika mer- melekat pada verba, maka mer- tidak berfungsi merubah kelas kata. Contoh : Universitas Sumatera Utara 40 mer- + borih ‘cuci’ → merborih ‘menyuci’ mer- + kerpi ‘peluk’ → merkerpi ‘berpeluk’ 3. Jika mer- melekat pada adjektiva, maka mer- tidak berfungsi merubah kelas kata. Contoh : mer- + lolo ‘senang’ → merlolo ‘keadaan senang’ mer- + kelsoh ‘sedih’ → merkelsoh ‘keadaan sedih’ 4. Jika mer- melekat pada numeralia, maka mer- berfungsi membentuk kelas kata verba. Contoh : mer- + sada ‘satu’ → mersada ‘menjadi satu’

d. Nosi prefiks mer-

Nosi yang ditimbulkan prefiks mer- dalam bahasa Pakpak Dialek Simsim adalah : 1. Mempunyai memiliki apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : mer- + babah ‘mulut ‘ → merbabah ‘mempunyai mulut’ mer- + coping ‘kuping’ → mercoping ‘mempunyai kuping’ mer- + takal ‘kepala’ → mertakal ‘mempunyai kepala’ 2. Menjadi apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : mer- + sa da ‘satu’ → mersada ‘menjadi satu’ mer- + tinencut ‘tumpuk’ → mertinencut ‘menjadi bertumpuk’ 3. Memakai apa yang tertulis pada kata dasar Contoh : Universitas Sumatera Utara 41 mer- +sepeda ‘sepeda’ → mersepeda ‘memakai sepeda’ mer- +tangkuluk ‘topi’ → mertangkuluk ‘memakai rtopi’ mer- + bura ‘kalung’ → merbura ‘memakai kalung’ 4. Memelihara apa yang tertulis pada kata dasar Contoh : mer- + didi ‘entok’ → merdidi ‘memelihara entok’ mer- + kerbo ‘kerbau’ → merkerbo ‘memelihara kerbau’ mer- + manuk ‘ayam’ → mermanuk ‘memelihara ayam’ 5. Mengusahai apa yang tertulis pada kata dasar Contoh : mer- + sabah ‘sawah’ → mersabah ‘mengusahai sawah’ mer- + juma ‘ladang’ → merjuma ‘mengusahai ladang’ mer- + kedde ‘kedai’ → merkedde ‘mengusahai kedai 6. Memperoleh menghasilkan apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : mer- + anak ‘anak’ → meranak ‘memperoleh anak’ mer- + naruh ‘telur’ → mernaruh ‘mengeluarkan telur’ mer- + duruh ‘getah’ → merduruh ‘memperoleh getah’ 7. Berada dalam keadaan seperti apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : mer- + lungun ate ‘sedih’ → merlungun ate ‘keadaan sedih’ mer- + lolo ate ‘gembira’ → merlolo ate ‘keadaaan gembira’ 8. Melakukan tindakan untuk diri sendiri, seperti apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : Universitas Sumatera Utara 42 mer- + sori ‘sisir’ → mersori ‘bersisir’ mer- + cukkur ‘cukur’ → mercukkur ‘bercukur’ 9. meyatakan memanggil, seperti apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : mer- + inang ‘ibu’ → merinang ‘memanggil ibu’ mer- + empung ‘nenek’ → merempung ‘memanggil nenek’ 10. Menyatakan bermain dengan apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : mer- + bola ‘bola’ → merbola ‘bermain bola’ mer- + pukkul ‘guli’ → merpukkul ‘bermaain guli’ 11. Melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang tertulis pada kata dasar. Contoh : mer- + dalan ‘jalan’ → merdalan ‘berjalan’ mer- + dedah ‘jaga’ → merdedah ‘berjaga’ mer- + tenju ‘tinju’ → mertenju ‘bertinju’ mer- + rakep ‘peluk’ → merrakep ‘berpeluk’

3. Prefiks peN-

a. Bentuk prefiks peN-

Bentuk prefiks peN- dalam bahasa Pakpak dialek Simsim dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk menjadi pen-, bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal konsonan c , d , j , s dan t . jika peN- Universitas Sumatera Utara 43 melekat pada kata dasar yang berfonem awal konsonan s dan t , maka fonem awal kata dasar tersebut luluh. contoh : peN- + cekep ‘pegang’ → pencekep ‘cara memegang’ peN- + deddoh ‘pijak’ → pendeddoh ‘cara memijak’ peN- + jaka ‘baca’ → penjaka ‘cara membaca’ peN- + sintak ‘tarik’ → penintak ‘cara menarik’ peN- + tutung ‘bakar’ → penutung ‘cara membakar’ 2. Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk menjadi pem-, bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal b dan p . jika melekat pada kata dasar yang berawalan konsonan p , maka terjadi peluluhan, tetapi jika melekat pada kata dasar yang berawalan konsonan b , maka kata dasar tersebut dapat luluh dan tidak luluh. Contoh : peN- + borih ‘cuci’ → pemorih pemborih ‘penyuci’ peN- + bekkuk ‘bengkok’ → pemekkuk pembekkuk ‘pembengkok’ peN- + palkok ‘pukul’ → pemalkoh ‘peemukul’ peN- + pido ‘minta’ → pemido ‘cara meminta’ 3. Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk menjadi peng-, bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal vokal a , e , i , o , u dan konsonan g , dan k . Namun jika melekat pada kata dasar yang berawalan konsonan k , maka fonem awal kata dasar tersebut dapat luluh dan tidak luluh. Contoh : peN- + abing ‘gendong’ → pengabing ‘cara menggendong’ Universitas Sumatera Utara 44 peN- + eket ‘ikat’ → pengeket ‘alat mengikat’ peN- + idah ‘lihat’ → pengidah ‘cara menglihat’ peN- + okal ‘korek’ → pengokal ‘cara mengorek’ peN- + uak ‘kopek’ → penguak ‘cara mengkopek’ peN- + garu ‘kacu’ → penggaru ‘cara mengacu’ peN- + kail ‘pancing’ → pengail pengkail ‘gemar memancing’ 4. Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk menjadi penge-, bila melekat pada kata dasar yang berfonem awal konsonan l dan r . Contoh : peN- + lanja‘pikul’ → pengelanja ‘pemikul’ peN- + labang ‘paku’ → pengelabang ‘cara memaku’ peN- + rana ’bicara’ → pengerana ‘cara bicara’ peN- + ribak ‘sobek’ → pengeribak ‘cara menyobek’

b. Distribusi prefiks peN-