24
fungsi pendidikan keluarga pada remaja adalah untuk meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga dalam mewujudkan keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.
c. Cara Pendidikan Keluarga pada Remaja
Beberapa cara pendidikan dalam keluarga untuk remaja, menurut Singgih 2008:39 adalah:
1 Pendidikan berorentasi pada kasih sayang: orang tua-anak, yang baik hubungannya. Hubungan kasih sayang ini akan mendekatkan
anak dengan orang tuanya, memudahkan orang tua dalam memberi hadiah dan hukuman yang sepadan. Anak juga akan lebih mudah
menerima nilai-nilai orang tuanya dan menirunya. 2 Pendidikan berorentasi pada penalaran: aspek paling penting adalah
induksi. Iduksi pada dasarnya menunjukan kepada anak yang melanggar, akibat-akibat dari perilaku bagi orang lain. Memberi
alasan-alasan pada anak untuk menerangkan mengapa harus berbuat atau tidak berbuat. Orang tua dan pendidik yang tegas,
akan berhasil dalam mendidik, tanpa memakai cara kekerasan. 3 Pengawasan orang tua atau pendidik: melalui supervise dan
dorongan. Pengawasan orang tua dikurangi pada masa remaja dini dan lebih banyak diberikan kesempatan kepada anak untuk melatih
pengendalian diri. Pada saat remaja kehangatan orang tua, bimbingan-bimbingan dan saran-saran yang sangat diperlukan.
25
4 Hukuman, hukuman orang tua ada 2 macam yaitu; teknik menunjukan kuasa dan tidak memberikan kasih sayang.
a Penggunaan kekuasaan meliputi hukuman fisik, tidak memberikan hak-hak tertentu, mendesak mengancam untuk
mengendalikan anak. b Love – withdrawal technique, ekspresi langsung penolakan
terhadap perilaku anak yang tidak diinginkan dalam bentuk menolak bicara atau tidak mendengarkan anak. Ini semata-mata
dipakai untuk menunjukan ketidaksukaan orang tua, karena perbuatan anak yang tidak baik.
5 Behabivor training: orang tua dan para pendidik pembimbing biasanya sibuk mencari cara yang efektif untuk mengubah perilaku
anak yang tidak diinginkan. Sesungguhnya memasukan suatu perilaku proposional pada anak secara otomatis akan mengapus
suatu tingkah laku yang tidak diinginkan itu. a Belajar langsung dari induksi perilaku bantu membantu,
membagi dan kerjasama. Orang tua menanamkan tanggung jawab anak dengan mengikut sertakan anak atau memberikan
tugas pemeliharaan tanaman, binatang kesayangan atau anak yang lebih tua dengan mengurus adik.
b Belajar secara tidak langsung, anak diminta mengajarkan nilai- nilai atau tingkah laku tertentu kepada orang lain.
26
Agar pendidikan anak di lingkungan keluarga berhasil baik sesuai dengan keinginan dan tujuan pendidikan orang tua perlu
dipahami bahwa setiap anak adalah pribadi khas, pribadi yang unik. Anak memiliki ciri kepribadian, kemampuan dalam batas-batas
tertentu ada hal-hal yang sama antar satu anak dengan anak yang lain, sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya.
3. Tinjauan tentang Peran Orang Tua a. Pengertian Peran
Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia orang tua menjalankan suatu batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-
perbuatan orang lain, sehingga orang tua akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya. Peran
tersebut diatur oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat. Peran lebih banyak menunjukan pada fungsi, penyesuaian diri
dan sebagai suatu proses. Jadi tepatnya adalah bahwa seseorang orang tua menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat
serta menjalankan peran. Menurut Livinson Soerjono Soekamto 2007:213 menyebutkan bahwa suatu peran mencangkup tiga hal
yaitu: 1
Peran meliputi norma-norma yang diungkapkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini