Gambar Umum 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian
51
“RS” yang mengajarkan sholat dan mengaji sejak dini. Sedangkan anak dari 3 keluarga yaitu anak “HS”, anak “MA”,
dan anak “RS” membenarkan pendapat dari ke-3 orang tuanya bahwa sejak dini dilatih sholat dan mengaji sejak kecil.
Peran orang tua sebagai pendidik dengan mengajarkan sopan santun dalam tutur kata dan berperilaku hal ini membuat
remaja tidak melakukan kenakalan remaja kembali. Menurut pendapat ibu “AT” selaku orang tua dari anak “HS”
menuturkan: “kalau saya ya jelas mengajarkan sopan santun mbak
kepada anak saya, kalau tidak diajarkan sopan santun nanti anak saya mau jadi apa”
Selaras dengan yang diungkapkan oleh “HS’ selaku anak dari ibu “AT” :
“orang tua selalu mengajarkan sopan santun dalam berbicara dan juga dalam melakukan sesuatu dari sejak
kecil, saya dulu pernah di marahin oleh orang tua karena berkata tidak sopan terhadap orang tua saya”
Hal serupa diungkapkan oleh ibu “RS” selaku orang tua dari “RS”: “saya mengajarkan sopan santun mbak sama anak saya,
anak saya sama orang yang lebih tua juga selalu menghormati”. Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh “RS” selaku anak
dari “RS”: “iya orang tua selalu mengajarkan banyak hal mengenai sopan santun dan bertata krama yang baik”.
Didukung dengan pernyataan ibu “Y” selaku orang tua dari “SR”: “saya selalu mengajarkan sopan dan santun mbak sama
52
anak saya agar anak saya tidak bertingkah laku yang kurang baik”. Seperti yang diungkapkan ibu “Y” anak “SR” juga
mengungkapkan hal yang sama: “saya sering diajarkan sopan santun dan diajarkan juga bertutur kata yang baik juga”.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa orang tua orang tua “AT” dan anak “HS”, orang tua “RS” dan anak “RS”,
orang tua “Y” dan anak “SR” setiap hari orang tua mengajarkan sopan santun dalam tutur kata dan perilaku. Pendapat ini
dibenarkan oleh anak “AT”, anak ”RS”, anak “SR” bahwa orang tuanya mengajarkan sopan santun dalam bertutur kata
maupun perbuatan. Peran orang tua sebagai pendidik juga seharusnya
menyadari perubahan fisik maupun psikis yang terjadi pada remajanya. Setiap hari orang tua bertegur sapa dengan anaknya.
Seperti yang diungkapkan oleh ibu “AT” orang tua dari “HS” menuturkan bahwa: “ya mbak, saya tau perkembangan dari anak
saya dari mulai tubuh anak saya yang berubah sampai psikis dari anak saya, ketika anak saya sedang sedih atau bahagia”. Anak
“HS” selaku anak dari orang tua ibu “AT” berpendapat bahwa: “iya mbak orang tua saya tau perubahan yang terjadi dalam
tubuh saya dan juga psikis dari saya”. Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh ibu “A” selaku
orang tua dari anak “MA”: “tentu harus tau mbak,