Macam-Macam Peran Orang Tua

30 Menurut Idris dan Jamal 2011:11, peranan orang tua dalam mendidik anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap dan watak, dan ketrampilan dasar seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetik, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar mematuhi peraturan, serta menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan disiplin. Di lingkungan keluarga seorang anak manusia dapat mengenal nilai dan norma kehidupan. Keluargalah yang melahirkan manusia-manusia yang akan terjun ke masyarakat. Perilaku seorang di masyarakat adalah cermin dari keluarganya. Di sini perilaku ditekankan bahwa tauladan dari orang tua sangat berkesan dalam diri anak sehingga mereka dewasa dan memiliki anak. Peran harus dilaksanankan sebaik-baiknya agar hubungan keluarga bisa diterima dan dipelihara. Menurut Singgih 2008:31 peran ibu adalah: 1 Memenuhi kebutuhan fisiologis Kedudukan seorang ibu sebagai tokoh sentral, sangat penting untuk melaksanakan kehidupan. Pentingnya seorang ibu terutama terlihat sejak kelahiran anaknya, dia harus memberikan susu agar anak itu bisa melangsungkan hidupnya. 2 Peran ibu dalam mengurus dan merawat keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten Ibu mempertahankan hubungan-hubungan dalam keluarga. Ibu menciptakan suasana yang mendukung kelancaran 31 perkembangan anak dan semua kelangsungan keberadaan unsur keluarga lainnya. Seorang ibu yang sabar menanamkan sikap-sikap, kebiasaan pada anak, tidak panik dalam menghadapi gejolak di dalam maupun di luar diri anak, a kan memberikan rasa tenang dan tertampungnya unsur-unsur keluarga. 3 Peran ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak Ibu berperan mendidik anak dan mengembangkan kepribadiannya. Pendidikan juga menuntut ketegasan dan kepastian dalam melaksanakannya. Ibu dalam memberikan ajaran dan pendidikan harus konsisten, tidak boleh berubah-ubah. 4 Ibu sebagai contoh dan teladan Dalam mengembangkan kepribadian dan membentuk sikap- sikap anak, seorang ibu perlu memberikan contoh teladan yang dapat diterima. Dalam pengembangan kepribadian, anak belajar mulai dari peniruan terhadap orang lain. 5 Ibu sebagai manajer yang bijaksana Seorang ibu menjadi manajer di rumah. Ibu mengatur kelancaran rumah tangga dan menanamkan rasa tanggung jawab pada anak. Sejak dini anak seharusnya sudah dididik mengenai adanya peraturan-peraturan yang harus diikuti. Adanya disliplin di dalam rumah akan memudahkan pergaulan di dalam masyarakat kelak. 32 6 Ibu memberikan rangsangan dan pelajaran Seorang ibu juga memberikan rangsangan sosial bagi perkembangan anak. Sejak masa bayi pendekatan ibu dan percakapan dengan ibu memberikan rangsangan bagi perkembangan anak, kemampuan bicara dan pengetahuan lainnya. Sama halnya ibu, ayah juga sangat berperan penting di dalam keluarga Menurut Singgih 2008:31, peran ayah adalah: 1 Ayah sebagai pencari nafkah. 2 Ayah sebagai pemberi rasa aman. 3 Ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak. 4 Ayah sebagai atau tokoh yang tegas, bijaksana, mengasihi keluarga. Menurut Effendy 2005:32, peran orang tua dalam mendidik anak sangat menentukan pembentukan karakter dan perkembangan kepribadian anak. Selanjutnya hubungan komunikasi antara orang tua dan anak akan menciptakan saling memahami terhadap masalah- masalah keluarga, khususnya dalam menghadapi problematika remaja, sehingga akan berpengaruh terhadap sikap maupun perilaku yang akan dibawakan anak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua mereka. Pendapat lain Sianipar 2000:42, menyatakan bahwa orang tua memegang peranan penting untuk meningkatakan pengetahuan anak remaja dan khususnya kesehatan reproduksi. 33 Menurut Yudrik Jahja 2011:228 peran sebagai oang tua yang cukup baik, secara garis besar adalah: 1 Memenuhi kebutuhan fisik yang paling pokok; sandang; pangan; dan kesehatan. 2 Memberikan ikatan dan hubungan emosional, hubungan yang erat ini merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan emosional yang sehat dari seorang anak. 3 Memberikan suatu landasan yang kukuh, ini berarti memberikan suasana rumah dan kehidupan keluaga yang stabil. 4 Membimbing dan mengendalikan perilaku. 5 Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal, hal ini diperlukan untuk membantu anak matang dan akhirnya mampu menjadi anak yang mandiri. 6 Mengajarkan cara berkomunikasi, orang tua yang baik mengajarkan anak untuk mampu menuangkan pikiran ke dalam kata-kata dan memberi nama pada setiap gagasan, mengutarakan gagasan-gagasan yang rumit dan berbicara seperti ketakutan dan amarah. 7 Membantu anak menjadi bagian dari keluarga. 8 Memberi teladan. Jadi, peran orang tua adalah serangkaian tingkah laku yang dilakukan oleh orang tua dalam melaksanakan perannya sesuai dengan fungsi keluarga. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar 34 dalam rangka pembentukan perilaku bagi anak-anaknya. Dalam keluarga peran orang tua sangat signifikan yang dapat dilakukan adalah proses pendidikan bagi anak. Pendidikan dalam keluarga adalah proses pembelajaran dalam upaya pengembangan dan pembentukan karakter diri bagi anak sebagai penerus generasi masa depan bangsa.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penyebab Pembinaan Remaja Nakal di Lembaga Permasyarakatan Anak Kutoarjo Skripsi Siti Latifah. 1999. Universitas Negeri Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan munculnya remaja nakal di lembaga permasyarakatan anak Kutoarjo dan mengetahui usaha pembinaan remaja nakal di lembaga permasyarakatan anak Kutoarjo. Data yang digunakan terdiri dari data primer yaitu wawancara tentang penyebab pembinaan remaja nakal di lembaga permasyarakatan anak Kutoarjo. Hasil dari penyebab pembinaan yang dilakukan pihak lembaga permasyarakatan anak Kutoarjo adalah kareana anak melakukan bentuk-bentuk kenakalan yaitu pencurian 35,7 diikuti pembunuhan 16,7 pengeroyokan dan pemerkosaan yang masing- masing sebesar 14,2 penganiyaan dan perbuatan susila sebesar 4,8, penggelapan, pelanggaran lalulintas dan pelmasuan uang masing-masing sebesar 2,4. 35 2. Penyebab dan Dampak Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang pada Remaja di Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Tahun 2000. Skripsi dari Retno Handayani Wening. 2000. Universitas Negeri Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab munculnya penyalahgunaan narkoba pada remaja di Kecamatan Ngaglik dan untuk mengetahui dampak dari penyalahgunaan narkoba pada remaja di Kecamatan Ngaglik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah penyalahgunaan narkotika dan obat- obatan terlarang pada remaja Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman Tahun 2000 dengan mengambil 3 kasus remaja pengguna narkoba secara umum disebabkan oleh faktor ekstern dan faktor intern. Lebih rinci yang berkaitan yang peneliti temukan pada kasus tersebut yaitu; faktor penyebab timbulnya penyalahgunaan narkoba berkaitan dengan faktor pribadi yaitu perasaan kecewa, frustasi, dan faktor lingkungan berupa pengaruh dari teman pergaulan dan tersedianya narkoba. Perbedaan penelitian ini dengan perbedaan penelitian yang telah dilakukan seperti di atas adalah tentang bagaimana dampak beserta faktor pendukung dan penghambat dalam mencegah kenakalan remaja. 36

C. Kerangka Berpikir

Bagan Kerangka Berfikir Pada masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini karena masa remaja sering menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua. Padahal untuk remaja sendiri, masa ini adalah masa yang menyenangkan dalam hidupnya. Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa, yakni mereka yang berusia 14 tahun sampai dengan 21 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya Kenakalan Remaja Pendidikan Keluarga Peran Orang Tua 1. Peran sebagai pendidik 2. Peran sebagai pendorong 3. Peran sebagai panutan 4. Peran sebagai pengawas 5. Peran sebagai teman 6. Peran sebagai konselor 7. Peran sebagai komunikator 37 akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini terjadi karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan- kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang disebut sebagai kenakalan remaja. Dengan adanya kenakalan remaja perlu adanya pendidikan keluarga yang diharapkan remaja dapat mencegah remaja dalam melakukan kenakalan remaja lebih lanjut. Pendidikan remaja dapat membentengi remaja untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Di samping itu juga dibutuhkan peran orang tua untuk memberi teladan di depan, membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk remaja. Jika peran orang tua tidak dilaksanakan dengan baik remaja akan bertindak semaunya mereka sendiri tanpa mereka sadari perbuatanya itu dapat merugikan orang lain.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian yang akan dijawab oleh penelitian ini, sebagai berikut: 1. Bagaimana peran orang tua sebagai pendidik di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo? 2. Bagaimana peran orang tua sebagai pendorong di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo? 3. Bagaimana peran orang tua sebagai panutan di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo?