Tugas dan Fungsi Pokok bank Tabungan Masyarakat

b. Bank sekunder Bank sekunder adalah bank yang bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan kredit, yang tergolong dalam bank yang tidak dapat menciptakan uang giral

2.2.3 Tugas dan Fungsi Pokok bank

Tugas dan fungsi bank itu sendiri tidak terlepas dari kegiatan yang dilakukan yaitu : Funding, Lending dan Services. Jadi pada intinya bank mempunyai tugas pokok antara lain : a. Menghimpun dana dari masyarakat yang merupakan dana sisa atau dana lebih dari kebutuhan sehari-hari, dalam bentuk rekening koran, simpanan deposito, tabungan dan lain-lain b. Memberikan kredit pada orang atau badan usaha yang membutuhkan uang. Pemberian kredit ini dapat ditujukan untuk kegiatan-kegiatan produktif dan bukan untuk kegiatan konsumtif c. Memberikan jasa-jasa dalam bentuk lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang berbentuk pengeluaran cek, pengiriman atau transfer uang, sebagai media tukar menukar valuta asing dan lain sebagainya d. Memberikan jaminan keselamatan dan keamanan uang masyarakat dari resiko kehilangan, kebakaran dan lain sebagainya. Sedangkan fungsi bank dalam suatu negara dapat dikatakan luas, karena bank merupakan alat pemerintah untuk menjaga stabillitas ekonomi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. moneter dan keuangan. Antara tugas dan fungsi pokok perbankan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Selain mempunyai fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, bank juga mempunyai fungsi sebagai agen pembangunan Nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya. Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas Nasional dapat menuju kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak

2.2.4 Sumber-sumber Dana Bank

Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dan untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual-beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang memberikan pinjaman bank harus lebih dulu membeli uang menghimpun dana sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan. Adapun sumber-sumber dana bank itu sendiri adalah Kasmir,2004:36:

1. Dana pihak pertama

Atau dana yang bersumber dari bank itu sendiri. Yang dimaksud disini adalah modal setoran dari para pemegang saham. Secara garis besar dana dari pihak pertama terdiri dari: - Setoran modal dari pemegang saham Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. - Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan ditahun yang akan datang - Laba ditahan, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehigga dapat dimanfaatkan sebagi modal untuk sementara waktu

2. Dana pihak kedua

Pada dasarnya adalah dana yang berasal dari tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan ketiga. Pencarian dari sumber dana ini relatif lebiih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Perolehan dana dari sumber ini dapat diperoleh dari : - Kredit likuiditas dari BI, merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan yang menyangkut kelikuiditasannya. - Pinjaman antar bank call money biasanya pinjaman diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga relatif tinggi - Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang didapatkan perbankan dari pihak luar negari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. - Surat Berharga Pasar Uang SBPU. Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non- keuangan

3. Dana pihak ketiga

Atau biasa juga dikenal dengan sumber dana yang berasal dari masyarakat luas. Sumber dana ini merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber ini paling dominan dan terbanyak. Karena sebagian besar dana yang digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional bank berasal dari sumber pihak ketiga ini. Adapun sumber-sumber dana dari msyarakat luas dapat dilakukan dalam bantuk : - Simpanan Giro - Simpanan Tabungan - Simpanan Deposito

2.2.5 Tabungan Masyarakat

Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu. Namun beberapa teori mengenai tabungan menyatakan hal-hal sebagai berikut : a. Keynes dalam Winardi 1999 : 65 Tabungan didefenisikan sebagai pendapatan yang dikurangi pengeluaran-pengeluaran konsumtif baik tabungan secara individu maupun bagi tabungan masyarakat secara keseluruhan b. Djoyohadikusumo 1995 : 65 Tabungan adalah sebagai kemampuan dan kesediaan untuk memahami hawa nafsu konsumsi selama beberapa waktu supaya dimasa depan terbuka kemungkinan konsumsi yang lebih memuaskan c. Dumairy 1997 : 125 Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dibelanjakan dan tidak dikeluarkan untuk dikonsumsi d. Rosyidi 1994 : 142 Tabungan masyarakat adalah apabila seseorang, pendapatan dari hasil bekerja maka iapun akan segera merencanakan untuk membelanjakan pendapatannya itu setelah dikurangi dengan segala kewajibannya e. Sukirno 1995 : 353 Tabugan masyarakat dibedakan dalam 2 pengertian yaitu : - kesanggupan untuk menabung ability to save atau disebut sebagai tingkat tabungan potensial. Hal ini merupakan suatu kemampuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. masyarakat untuk mengerahkan tabungan dalam negeri. Kemampuan untuk menabung terutama tergantung pada tingkat pendapatan masyarakat, jumlah penduduk, distribusi pendapatan dan kesanggupan sektor perusahaan untuk menabung - kemampuan untuk menabung willingness to save atau disebut juga sebagai tingkat tabungan riil. Kemampuan untuk menabung ditentukan oleh tingkat perkembangan badan-badan keuangan atas tabungan yang dilakukan masyarakat dan sikap masyarakat terhadap kegiatan menabung Tabungan masyarakat akan mempunyai pengaruh cukup besar apabila dialokasikan untuk kegiatan masyarakat itu sendiri. Bagi bank, tabungan masyarakat merupakan dana yang sangat diperlukan bagi kelangsungan serta perkembangan bank sedangkan bagi masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit untuk melaksanakan kegiatan produktif maupun untuk membiayai berbagai pengeluaran konsumtif pada saat yang akan datang. Maka secara teknis dapat dituliskan dengan : Y = C + S Atau dengan lebih jelasnya pendapatan sama dengan konsumsi ditambah dengan tabungan. Atau, pendapatan dikurangi dengan konsumsi adalah tabungan. Y = C + S maka S = Y – S atau C = Y – S Dengan demikian, dapat pula tabungan dirumuskan yaitu S = F Y atau S Y yaitu tabungan adalah fungsi atau tergantung kepada pendapatan, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dimana yang dimaksud adalah pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tabungan adalah simpanan yang pengambilannya dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan perjanjian antara pihak bank dengan pihak nasabah. Ini merupakan tabungan yang merupakan hutang bank terhadap nasabah dalam jangka pendek

2.2.6 Deposito

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

0 4 31

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

0 5 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 16

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Penabung Bank Mandiri Cabang Surakarta Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Penabung Bank Mandiri Cabang Surakarta.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO).

0 2 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP NASABAH DALAM MEMILIH JASA KREDIT PERBANKAN PADA BANK KONVENSIONAL (STUDI KASUS BRI CABANG WARU).

0 0 118

Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Nasabah Menbung Di Bank BRI Cabang Kediri (Studi Kasus di Wilayah Kediri).

2 6 132

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PRODUK BANK KONVENSIONAL DI PT. BRI PERSERO CABANG SEDATI (STUDI KASUS MENGENAI KEPUTUSAN NASABAH)

0 0 12

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO)

0 0 19