BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Defenisi konsep
Dibawah ini adalah berbagai defenisi yang berhubungan dengan tingkat preferensi nasabah terhadap penggunaan produk bank konvensional
dan menjadi konsep dalam menentukan arah penelitian a.
Pendapatan masyarakat X
1
Pendapatan adalah upah, gaji, bunga, sewa, laba, dan bunga yang diterima oleh anggota masyarakat sebagai balas jasa dari faktor-faktor
produksi b.
Tingkat suku bunga X
2
Tingkat suku bunga adalah sejumlah dana yang diterima setelah menyimpan dana pada bank dalam periode tertentu, atau sejumlah dana
yang harus dibayarkan setelah melakukan pinjaman dana pada bank c.
Inflasi X
3
Yang dimaksud dengan inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus pada periode tertentu
Bauran pemasaran adalah faktor pemasaran yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan transaksi ekonomi yang
merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Variabel pembentuknya adalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Produk X
4
Adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhaitan untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan e.
Harga X
5
Adalah jumlah pengorbanan yang harus diberikan untuk memperoleh sesuatu yang merupakan barang atau jasa pemenuhan kebutuhan
f. Lokasi X
6
Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan
g. Promosi X
7
Promosi adalah kegiatan pemberian informasi suatu produk kepada masyarakat. Baik mengenai manfaat, harga, dimana memprolehnya dan
kelebihan yang dimiliki jika dibandingkan dengan produk pesaing yang sejenis
Mendefenisikan kualitas sebagai sifat dari suatu produk atau layanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhannya
yang dinyatakan atau yang tersirat. pada prinsipnya, kualitas jasa berfokus pada continous improvement perbaikan yang berkelanjutan dan tujuannya
adalah kepuasan pelanggan costumer satisfaction. Preferensi nasabah akan meningkat ketika mereka mencapai kepuasan yang mereka harrapkan. Dan
berikut ini adalah variabel kualitas jasa yang menentukan tingkat kepuasan mereka:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
h. Tangible X
8
Merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh pihak bank, seperti gedung, perlengkapan kantor, daya tarik karyawan, sarana komunikasi,
dan sarana fisik lainnya. Bukti fisik ini akan terlihat secara langsung oleh nasabah.
i. Responsiveness X
9
Yaitu adanya keinginan dan kemauan karyawan bank dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan segera
j. Assurance X
10
Meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam
memberikan layanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa
yang ditawarkan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan
k. Reabilitas X
11
Yaitu kemampuan bank dalam memberikan pelayanan yang telah dijanjikan dengan cepat, akurat serta memuaskan pelanggannya
Tepat janji adalah inti dari variabel ini l.
Emphaty X
12
Yaitu perhatian secara individual yang diberikan pihak perbankan kepada nasabahnya. Kemudahan akses, komunikasi yang baik, dan
pemahaman terhadap konsumen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
m. Preferensi masyarakat.
Preferensi konsumen diidentifikasikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk yang dikonsumsi. Preferensi
nasabah menunjukkan kesukaan nasabah dari berbagai pilihan produk yang ada. Preferensi konsumen terhadap produk diidentifikasikan
sebagai sebuah pilihan konsumen terhadap produk yang dikonsumsi yang memilliki karakteristik nyata dan tidak nyata dari produk yang
memberikan kepuasan subyektif atau pemuasan kebutuhan bagi nasabah
3.2. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel