Bermula pada harga P1 dan QFE kenaikan biaya produksi akan menggeser kurva penawaran total dari AS1 menjadi AS2.
konsekwensinya harga naik menjadi P2 dan produksi turun menjadi AS3, harga naik dan produksi turun menjadi Q2
2.7.3.2. Efek Inflasi
Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi faktor produksi serta produk nasional. Secara jelasnya dapat kita
perhatikan yang berikut ini :
a. Efek terhadap pendapatan Equity Effect
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan dan ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi.
Seseorang yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya inflasi karena penurunan nilai uang yang mereka terima
dengan jumlah yang tetap. Hal ini juga terjadi kepada orang yang memupuk kekayaan dalam bentuk uang kas. Serta oang yang
minjamkan ungnya dengan bunga lebih rendah dari laju inflasi. Karena sebenarnya niali riil pinjamannya akan menjadi lebih
rendah Sebaliknya pihak yang mendapat keuntungan dengan
adanya inflasi adalah mereka yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi,
atau mereka yang mempunyai kekayaan bukan uang dimana
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
nilainya naik dengan persentase yang lebih besar daripada laju inflasi. Dengan demikian inflasi dapat menyebabkan terjadinya
perubahan dalam pola pembagian pendap[atan dan kekayaan masyarakat. Inflasi seol;ah-olah merupakan pajak bagi seseorang
dan merupakan subsidi bagi orang lain
b. Efek terhadap efisiensi Eficiency effects
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan
berbagai maca barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam proses produksi beberpa barang tertentu.
c. Efek terhadap output Output effects
Output ditentukan oleh besarnya produksi. Dan inflasi, mungkin dapat menyebabkan terjadinya kenaikan produksi. Alasannya
dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga barang mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha naik. Kenaikan
keuntungan ini akan mendorong kenaikan produksi. Namun kenaikan laju inflasi yang cukup tinggi dapat mempunyai akibat
yang sebaliknya, yakni penurunan output. Dalam keadaan infasi tinggi, nilai nilai uang riil turun dengan drastis, masyarakat
cenderung tidak menyukai uang kas, transaksi mengarah ke barter, yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi barang. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
antara inflasi dengan output. Inflasi bisa dibarengi dengan kenaikan output, tetapi juga bisa dibarengi dengan penurunan output
2.7.3.2. Cara Mencegah Inflasi
Dengan menggunakan persamaan Irving Fisher MV = PT, dapat dijelaskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat
daripada T. Oleh karena itu untuk mencegah inflasi maka salah satu variabel M atau V harus dikendalikan. Disamping itu, volume T
ditingkatkan guna mencegah mengurangi inflasi. Cara pengaturan variabel M, T dan V tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kebijaksanaan Moneter