Hasil Pengaruh Penambahan EM4 terhadap Nilai CN ratio
60 penuh dalam melakukan dekomposisi. Hasil pengukuran suhu selama 2 minggu
waktu pengomposan disajikan dalam gambar 10.
Gambar 10.Grafik Pengaruh EM4 terhadap Suhu pada Berbagai Variasi Konsentrasi EM4 Pupuk Kulit Talas Kimpul
Berdasarkan Gambar 10, kenaikan suhu dimulai pada pengamatan ketiga yaitu perlakuan P2 yang mengalami kenaikan hingga 31,3℃ diikuti dengan P3
sebesar 30 ℃. Pada hari selanjutnya perlakuan P3 menunjukkan kenaikan suhu yang signifikan dari pada perlakuan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh
tingginya konsentrasi EM4 yang memicu perbanyakan diri mikroorganisme yang akan seiring dengan meningkatnya suhu pengomposan. Menurut Yulipriyanto
2005: 36, pada tahap awal pemanasan, mikroorganisme memperbanyak diri secara cepat sehingga menaikkan temperatur bahan. Pada periode ini senyawa-
senyawa yang sangat reaktif seperti gula, karbohidrat dan lemak dirombak. Namun, jika dilihat suhu yang teramati tidak menunjukkan fluktuasi yang cukup
tinggi. Hal ini dikemukakan oleh Graha., dkk, 2015: 146 pembuatan kompos secara anaerob ialah modifikasi bilogis pada struktur kimia dan biologi bahan
10 20
30 40
1 4
7 10
13 16
N il
ai suhu
℃
Hari ke-
P0 0 P1 4
P2 6 P3 8
61 organik tanpa bantuan udara atau oksigen sedikitpun hampa udara. Proses ini
merupakan proses yang dingin dan tidak terjadi fluktuasi suhu. Sehingga, pada proses pembuatan kompos secara anaerob perlu tambahan panas dari luar supaya
temperatur sebesar 30̊ C. Kenaikan suhu bahan kompos merupakan hasil dari respirasi
mikroorganisme yang mendekomposisi bahan organik sehingga menghasilkan energi dalam bentuk panas, karbon dioksida dan air. Suhu maksimum dapat
dianggap sebagai interpretasi proses dekomposisi dari satu bahan tertentu atau dekomposisi gabungan sejumlah bahan. Suhu maksimum merupakan indikator
dari tingkat aktifitas biologi bahan kompos yang pada umumnya terjadi pada fase termofilik . Fase suhu pengomposan terdiri atas 3 bagian, yakni fase mesofilik,
fase termofilik, dan fase pendinginan menurun dari puncak hingga mencapai suhu ruang
Nugroho., dkk,2010: 607-608.