48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Kimia Pupuk
1. Hasil Analisis Kandungan Karbohidrat Kulit Talas Kimpul
Analisis pupuk dilakukan untuk mengetahui kandungan C organik, N, P, K dan CN ratio yang terkandung di dalam campuran bahan pembuatan pupuk
kulit talas kimpul sebelum perlakuan dan pupuk kulit talas kimpul setelah perlakuan. Sebelum dilakukan pengujian kualitas pupuk kulit talas kimpul,
terlebih dahulu dilakukan pengujian mengenai kandungan kulit talas kimpul meliputi kandungan karbohidrat berupa gula total dan pati. Data disajikan
dalam bentuk kuantitatif pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Kandungan Karbohidrat pada Berat Basah 100 gram
Kulit Talas Kimpul
No Macam Analisis
Hasil Analisa Ulangan 1
Ulangan 2 1.
Gula total 2,502
2,502 2.
Pati 9,874
9,664
Sumber : Analisis Data Primer Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, kandungan pati dan gula total dari
kulit talas kimpul cukup tinggi. Hal ini yang menjadi dasar bahwa kulit talas kimpul dapat dijadikan bahan pembuatan kompos karena mengandung nutrisi
yang dibutuhkan untuk mikroba dalam melakukan perombakan bahan organik. Analisis karbohidrat dilakukan karena kandungan karbohidrat umbi
talas Tabel 1 terbesar setelah air yaitu sebesar 28.66. Analisis karbohidrat
49 kulit talas didekati dengan menganalisis gula total dan pati.
Menururt Yulipriyanto 2005: 91, karbohidrat merupakan nutrisi paling dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam perombakan energi yang diperlukan
untuk dekomposisi bahan organik. Karbohidrat adalah jenis bahan kimia utama yang ditemukan dalam bahan kompos konvensional. Secara kimia
molekul-molekul tersusun oleh tiga unsur dasar yaitu karbon C, hidrogen H dan oksigen O. Pemecahan secara kimiawi jenis jenis molekul ini pada
pengomposan adalah sebagai berikut : Karbohidrat gula sederhana asam-asam organik CO2+protoplasma
bakteri Yulipriyanto,2005: 91. C
6
H
12
O
6
+6O
2
6CO
2
+6H
2
O.
2. Hasil Analisis Pupuk Sesudah dan Sebelum Perlakuan
Uji pengaruh penambahan EM4 pada pembuatan pupuk kulit talas mencakup 4 taraf perlakuan konsentrasi EM4 yaitu 0,4,6 dan 8
dengan masing-masing perlakuan dinotasikan sebagai P0, P1, P2 dan P3 dan masing-masing dilakukan sebanyak 3 ulangan total ada 12 perlakuan
.
Hasil analisis kimia pupuk sebelum dan sesudah perlakuan disajikan dalam Tabel 4
berikut ini.
50 Tabel 4. Tabel Analisis Pupuk Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Kode Perla-
kuan C
organik N
tersedia P
tersedia K
tersedia CN ratio
Bahan pupuk sebelum perlakuan
- 42,18
1,20 0,20
1,07 35,15
Pupuk setelah perlakuan
P0 39,99
1,43 0,29
1,84 27,94
P1 36,68
1,40 0,23
2,02 26,12
P2 38,89
1,38 0,21
1,87 28,15
P3 40,36
1,56 0,25
1,74 25,79
Standar SNI 32
Min 0,40
Min 0,10
Min 0,20
10-20
Sumber : Analisis data primer Apabila dibandingkan dengan Tabel 6 mengenai standar kualitas
kompos menurut SNI 19-7030-2004:6 hal 28, kandungan C organik sangat tinggi yaitu di atas nilai maksimum 32, kandungan N total diatas nilai
minimum 0,40, P total diatas nilai minimum 0,10 , K total diatas nilai minimum 0,20 sedangkan CN ratio di atas nilai maksimum 20.
Hasil yang didapat setelah perlakuan menggunakan aktivator EM4 maka hasil yang didapat adalah nilai karbon C organik cenderung turun berkisar
36-40 32 namun masih dalam kategori sangat tinggi karena melampui ambang batas maksimal, kandungan nitrogen total cenderung naik antara
1,38-1,56 min 0,40 , kandungan phospor total cenderung naik antara 0,21-0,29 min 0,10, Kandungan kalium total cenderung naik antara
1,74-2,02 min 0,20 dan kandungan CN ratio turun antara 25,79-28,15 mak 20 dan masih dalam kategori sangat tinggi. Nilai C yang terendah
terdapat pada perlakuan P1 dengan kriteria sangat tinggi sebesar 36,68.