53 peningkatan kandungan karbon di dalam kompos.
Penghitungan unsur C penting dilakukan karena menurut Yulipriyanto, 2005: 91 unsur karbon C merupakan penyusun dari karbohidrat bersama
dengan unsur hidrogen H dan O Oksigen. Karbohidrat merupakan jenis bahan utama yang ditemukan dalam bahan pengomposan yang merupakan
sumber energi dan membantu dalam pembentukan sel tanaman. Dalam hal ini nilai C-organik harus sesuai karena mempengaruhi kegiatan perombakan
yang dilakukan oleh mikroorganisme.
4. Hasil Pengaruh Penambahan EM4 terhadap Nilai Nitrogen
Selain unsur hara karbon, data nilai unsur hara nitrogen baik sebelum dan
sesudah perlakuan menggunakan EM4 disajikan dalam Gambar 6 berikut.
Gambar 6. Grafik Pengaruh Penambahan EM4 terhadap Nitrogen pada
Berbagai Variasi Konsentrasi EM4 Pupuk Kulit Talas Kimpul
Jika di lihat pada Gambar 6, kandungan nitrogen setelah perlakuan cenderung naik dan melebihi batas minimal yang sudah ditetapkan SNI.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8
P00 P14
P26 P38
Per se
nt as
e
Konsentrasi EM4 sebelum perlakuan
setelah perlakuan
54 Persentase kandungan N tertinggi terdapat pada perlakuan P3 dan yang
terendah pada perlakuan P2. Penambahan EM4 dalam proses pengomposan cenderung menaikkan kandungan nitrogen. Menurut
Graha., dkk 2015: 144, EM4 merupakan bahan yang mengandung beberapa mikroorganisme yang bermanfaat dalam proses peningkatan
nitrogen. Namun, pada P2 cenderung mengalami penurunan nilai nitrogen. Penurunan nilai pada nitrogen ini menurut Zaman, Badrus dan Sutrisno
Endro 2007: 6 terjadi karena pada awal proses terjadi penguraian senyawa organik kompleks menjadi asam organik sederhana yang
dilanjutkan dengan penguraian bahan organik yang mengandung nitrogen. Dari hasil penguraian ini dibebaskan amonia. Amonia yang terbebaskan
dari penguraian ini akan segera mengalami nitrifikasi yakni pertama–tama diubah menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas, dan nitrit diubah ke
bentuk nitrat oleh bakteri Nitrobakter kemudian nitrat hilang karena pencucian atau oleh karena bakteri denitrifikasi.
Pengukuran unsur N penting dilakukan karena nitrogen dibutuhkan tanaman untuk membentuk sel terutama dalam perkembangan jaringan
meristem pada bagian daun dan pucuk sehingga dalam hal ini N sangat Hanafiah, 2005: 284-287.
5. Hasil Pengaruh Penambahan EM4 terhadap Nilai Phospor
Hasil pengaruh penambahan EM4 baik sebelum dan sesudah
55 perlakuan disajikan dalam Gambar 7 berikut ini.
Gambar 7. Grafik Pengaruh Penambahan EM4 terhadap Phospor pada Berbagai Variasi Konsentrasi EM4 Pupuk Kulit Talas Kimpul
Jika dilihat Gambar 7, persentase kandungan fosfor cenderung naik setelah perlakuan. Unsur hara P pada perlakuan yang menggunakan EM4
cenderung lebih rendah dibandingkan perlakuan kontrol atau tanpa EM4. Presentase tertinggi pada perlakuan P0 dan terendah pada perlakuan P2.
Namun, jika dibandingan dengan antar perlakuan menggunakan EM4, perlakuan P3 lebih tinggi dibandingkan dengan P1 dan P2. Menurut
Kesumaningwati 2014: 3, ketersediaan P sangat dipengaruhi oleh pH. pH yang basa alkalis maka ion HPO
4 2-
yang lebih dominan, bila masam maka ion H
2
PO
4
- yang lebih dominan. Dalam penelitian ini, ion HPO
4 2-
lebih dominan karena pH diatas 6. Unsur hara P pada perlakuan menggunakan EM4 cenderung lebih rendah, hal ini dikarenakan EM4
cenderung masam sehingga mempengaruhi unsur P yang ada di dalamnya. Keadaan ini sesuai dengan penelitian Dwicaksono., dkk 2014: 10,
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.35
P0 0 P1 4
P2 6 P3 8
Per se
nt as
e
Konsentrasi EM4 sebelum perlakuan
setelah perlakuan