Effetive Microorganism EM4 TINJAUAN PUSTAKA

24 2. Lactobacillus sp. Bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai hasil penguraian Gula dan karbohidrat lain yang bekerja sama dengan bakteri fotosntesis dan ragi. Asam laktat ini merupakan bahan sterilisasi yang kuat yang dapat menekan mikroorganisme berbahaya dan dapat menguraikan bahan organik dengan cepat. 3. Streptomycetes sp. Bakteri ini mampu mengeluarkan enzim streptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit yang merugikan. 4. Ragi yeast Ragi memproduksi substansi bagi tanaman dengan cara fermentasi. Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk pertumbuhan sel dan pembelahan akar. Ragi ini juga berperan dalam perkembangan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain seperti Actinomycetes dan bakteri asam laktat. 5. Actinomycetes Actinomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintesis dan merubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan pathogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat esensial untuk pertumbuhannya. 25 Formula EM4 dalam bentuk cairan yang berwarna kuning kecoklatan. Cairan ini berbau sedap dengan rasa asam manis dan tingkat keasaman pH kurang dari 3,5. Apabila tingkat keasaman melebihi 4,0 maka cairan ini tidak dapat digunakan lagi. Sebelum digunakan, EM4 perlu diaktifkan dahulu karena mikroorganisme di dalam larutan EM4 berada dalam keadaan tidur dorman. Pengaktifan mikroorganisme di dalam EM4 dapat dilakukan dengan cara memberikan air dan makanan molase Yuniwati., dkk. 2012:175 Menurut Sucipto 2012: 60, selain berfungsi dalam proses fermentasi dan dekomposisi bahan organik, EM4 juga mempunyai manfaat yang lain, seperti : 1. Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah 2. Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dan 3. Menekan pertumbuhan jamur yang bersifat pathogen

F. Standar Nasional Indonesia SNI dan Peraturan Menteri Pertanian

Dalam rangka pengaturan mutu produk kompos agar dapat melindungi konsumen dan mencegah pencemaran lingkungan, maka Standar Nasional Indonesia SNI membuat spesifikasi kompos dari sampah organik domestik. Standar ini dapat digunakan sebagai acuan bagi produsen kompos dalam memproduksi kompos. Standar tersebut dapat dilihat pada table 2 berikut ini: 26 Tabel 2. Standar Kualitas Kompos Sumber : SNI Sumber : SNI 19-7030-2004: 6

G. Unsur Hara

Kesuburan tanah dapat dilihat dari kandungan unsur-unsur hara yang ada didalamnya baik itu unsur hara makro maupun mikro. Unsur hara adalah sumber nutrisi yang dibutuhkan bagi tanaman. No Parameter Satuan Minuman Maksimum 1 Kadar Air - 50 2 Temperatur C Suhu air tanah 3 Warna Kehitaman 4 Bau Berbau tanah 5 Ukuran Partikel Mm 0,55 25 6 Kemampuan ikat air 58 - 7 Ph 6,80 7,49 8 Bahan asing 1,5 Unsur makro 9 Bahan organik 27 58 10 Nitrogen 0,40 - 11 Karbon 9,80 32 12 PHosfor P2O5 0,10 - 13 CN-rasio 10 20 14 Kalium K2O 0,20 15 Arsen mgkg 13 16 Kadmium Cd mgkg 3 17 Kobal Co mgkg 34 18 Kromium Cr mgkg 210 19 Tembaga Cu mgkg 100 20 Merkuri Hg mgkg 0,8 21 Nikel Ni mgkg 62 22 Timbal Pb mgkg 150 23 Selenium Se mgkg 2 24 Seng Zn mgkg 500 Unsur Lain 25 Kalsium 25,50 26 Magnesium Mg 0,60 27 Besi Fe 2,00 28 Alumunium Al 2,20 29 Mangan Mn 0,10 Bakteri 30 Fecal Coli MPNgr 1000 31 Salmonella sp MPN4 gr 3 Keterangan : Nilainya lebih besar dari minimum atau lebih kecil dari maksimum 27 1. Unsur hara makro Suatu unsur hara disebut makro esensial jika dibutuhkan dalam jumlah besar, biasanya diatas 500 ppm. Unsur hara makro esensial meliputi karbon C. hidrogen H dan oksigen O. Unsur makro esensial terbatmeliputi nitrogen N, fosfor P, kalium K, belerang S, kalsium Ca dan magnesium Mg. a. Nitrogen N Nitrogen merupakan salah satu unsur yang paling luas di alam. Di atmosfer terdapat sekitar 3,8 x 10 15 ton nitrogen molekuler, sedangkan pada litosfer terdapat 4,74 kalinya. Unsur N di dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik yang bergabung dengan C, H, O dan kadangkala dengan S untuk membentuk asam-asam amino, enzim-enzim amino, asam nukleat, klorofil, alkaloid dan basa purin. Tanaman menyerap N dalam bentuk N-amonium NH 4 + maupun N-nitrat NO 3 - , tetapi tanaman lebih banyak menyerap N-amonium dibanding N-nitrat dan total N tanaman berkorelasi lebih erat dengan N-amonium dibanding N- nitrat Hanafiah, 2005: 275-284. Nitrogen pada umumnya diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetative tanaman, seperti daun, batang dan akar. Fungsi nitrogen bagi tanaman diantaranya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan kadar protein dan meningkatkan kualitas tanaman terutama daun, daun tanaman