Kerangka Teori Relasi Berat Badan dengan Tolak Peluru

akan lebih meningkatkan unsur power karena otot-otot bahu, lengan, dan dada bekerja lebih keras untuk menolakkan peluru. Sedangkan latihan bench press sudut 45° dimana gerakan bahu, lengan, dan dada saat menaik-turunkan beban hanya dengan sudut yang ringan, dengan demikian beban yang ditanggung lebih ringan karena sudut yang khusus dimana satu otot dipanggil untuk beraksi yang menentukan seberapa jauh otot atau otot-otot akan dirangsang lebih kecil, sehingga unsur kecepatannya lebih berkembang dari pada unsur powernya. Hal ini berarti bahwa latihan bench press sudut 135° akan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada latihan bench press sudut 45° terhadap hasil tolak peluru gaya O’Brien.

2.2.2 Kerangka Teori Relasi Berat Badan dengan Tolak Peluru

Struktur dan postur tubuh termasuk di dalamnya ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar, dan berat badan serta bentuk tubuh merupakan faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga Sajoto, M. 1995:3. Pengalaman-pengalaman olahraga prestasi menyatakan bahwa faktor-faktor yang sangat mempengaruhi hasil prestasi yang akan dicapai oleh olahragawan adalah sebagai berikut: 1 Kondisi kesehatan, 2 Bentuk tubuh, 3 Nilai-nilai psychis, 4 Kesegaran jasmani keseluruhan general physical fitness, 5 Efisiensi teknik, 6 Kapasitas khas dari alat-alat tubuh specific capacity of the organism , 7 Kecakapan taktiksiasat, 8 Pengalaman bertanding Siregar, M.F. 1982:3. Mengenai bentuk tubuh, Siregar, M.F 1982:4 lebih lanjut menyatakan: hubungan antara bentuk tubuh dan prestasi semenjak zaman dahulu sampai dengan sekarang masih tetap merupakan persoalan yang unik dibidang olahraga. Selain daripada itu terdapat perbedaan penting didalam tinggi dan berat badan antara kelompok- kelompok olahragawan yang berprestasi dengan kelompok lainnya didalam Olympic Games. Oleh karena itu pada dewasa ini para ahli dibidang masing-masing cabang olahraga sudah dapat menentukan apa yang dimaksud dengan tinggi optimal dan minimal. Hal ini sangat penting didalam rangka pembibitan talent scouting. Dari beberapa faktor penentu prestasi tersebut, faktor fisik merupakan salah satu faktor penting dan mutlak untuk dikembangkan secara optimal pada diri setiap atlet, termasuk atlet tolak peluru. Karena tanpa kondisi fisik yang prima sulit bagi atlet untuk berprestasi secara maksimal. Perkembangan ukuran dan proporsi tubuh erat kaitannya dengan keterbentukan setiap individu kearah tipe bentuk tubuh tertentu. Bentuk tubuh seseorang merupakan wujud dari perpaduan antara tinggi badan, berat badan, serta berbagai ukuran anthropometrik lainnya yang ada pada diri seseorang. Untuk mencapai prestasi dalam olahraga, diperlukan usaha upaya yang harus diperhitungkan dengan suatu pembinaan melalui suatu pembibitan yang dilakukan dengan baik. Berat badan adalah konsep yang diberikan pada ukuran dari jumlah massa tubuh misalnya, tulang, otot, lemak, jaringan, dll. yang dibawa oleh kita kemanapun. Semakin banyak jumlah massa dalam tubuh akan semakin berat. Sajoto, M 1995:2-3 menyatakan bahwa struktur dan postur tubuh, termasuk ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar, dan berat badan serta bentuk tubuh merupakan salah satu faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga. Dengan demikian berat tubuh sangat dibutuhkan dalam olahraga berat seperti tolak peluru, karena dengan berat badan disitulah ditentukan jumlah massa tubuh yang terdiri dari tulang, otot, lemak, jaringan, dan lain-lain. Semakin besar tulang, kuatnya otot-otot yang diperlukan semakin cemerlang pula prestasi olahraga khususnya olahraga yang membutuhkan kekuatan. Sebagaimana diutarakan Syaifuddin, Aip 1992:145 bahwa persyaratan untuk menjadi seorang pelempar umumnya dan seorang penolak peluru yang baik, antara lain sebagai berikut: a harus memiliki pemahaman dan penguasaan terhadap prosedur gerakan untuk melakukan tolak peluru, serta konsep cara untuk melakukannya, b harus memiliki power, daya ledak, kecepatan, daya tahan, kelentukan, dan koordinasi gerakan, c harus memiliki badan yang tinggi dan besar, serta lincah dalam melakukan gerakan, d harus memiliki semangat yang besar untuk selalu melakukan latihan secara teratur dan terus menerus. Hal ini berarti bahwa berat badan normal gemuk akan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada berat badan normal kurus terhadap hasil tolak peluru gaya O’Brien.

2.2.3 Kerangka Teori Interaksi Antara Latihan Bench Press dan Berat

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25