3.3 Validitas Rancangan Penelitian
Agar diperoleh kemurnian pengaruh latihan yang menunjukkan hasil perlakuan yang diberikan dan dapat digeneralisasikan kepada populasi maka
perlu diadakan kontrol validitas rancangan penelitian internal dan eksternal. 3.3.1 Langkah-langkah dalam Pengontrolan Validitas Internal
a. Pengaruh Sejarah, dikontrol dengan menghindarkan adanya aktivitas lain yang bukan merupakan bagian dari perlakuan
eksperimen. Hal ini dilakukan dengan mengatur jadwal latihan di luar jam-jam mata pelajaran dan selama eksperimen berlangsung
subyek penelitian dibebaskan dari ekstrakurikuler olahraga dan mencegah subyek melakukan aktivitas fisik di rumah.
b. Pengaruh Pematangan, dikontrol dengan memberikan latihan selama satu setengah bulan. Dalam hal ini perlakuan diberikan
setiap dua hari satu kali, atau latihan dilakukan tiga kali dalam satu minggu dengan selang satu hari istirahat.
c. Pengaruh Tes, dikontrol dengan jalan memberikan selang waktu yang cukup untuk mengembalikan kondisi badan. Dalam hal ini
yang dimaksud adalah setelah pelaksanaan latihan yang terakhir dilakukan.
d. Pengaruh Instrumen Pengukuran, dilakukan dengan cara mentera alat pengukuran yang digunakan dalam eksperimen di Bidang
Metrologi Kanwil Departemen Perdagangan Propinsi Jawa Tengah seperti tertera pada lampiran 30 halaman 74.
e. Pengaruh Pemilihan Subyek, dikontrol dengan cara terlebih
dahulu menyingkirkan eliminate subyek yang tidak memenuhi persyaratan sebagai sampel. Dengan demikian karakteristik
populasi dan karakteristik sampel dari mana sampel diambil diasumsikan sama.
f. Kehilangan Subyek Eksperimen, untuk mencegah terjadinya subyek eksperimen yang tidak hadir atau mengundurkan diri, maka
usaha yang yang dilakukan adalah dengan terus menerus memonitor kehadiran subyek.
3.3.2 Langkah-langkah dalam Pengontrolan Validitas Eksternal 3.3.2.1 Validitas Populasi
a. Generalisasi. Agar hasil dari eksperimen dapat di generalisasikan ke populasi terjangkau dengan
karakteristik yang sesuai karakteristik sampel, maka karaakteristik sampel didiskripsikan secara jelas dan
terukur. b. Pengaruh interaksi antara efek perlakuan dan variabel
personal, dikontrol dengan memberikan batasan yang jelas terhadap kriteria karakter subyek eksperimen sampel
maupu populasi. Dalam hal ini batasan yang diberikan terhadap sampel maupun populasi adalah: 1 berjenis
kelamin laki-laki, 2 berusia antara 16-17 tahun, 3 bukan atlet daerah atau atlet yang terlatih.
3.3.2.2 Validitas Ekologi
a. Diskripsi Eksplisit Perlakuan. Agar perlakuan pada eksperimen ini dapat digeneralissikan atau digunakan pada
kesempatan yang lain, maka seluruh perlakuan yang diberikan telah didiskripsikan secara eksplisit. Diskripsi yang
telah dilakukan meliputi: 1 bentuk kegiatan, 2 waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan, 3 kapan dan di mana
kegiatan dilaksanakan, 4 pengadministrasian kegiatan, dan 5 karakteristik subyek yang melakukan kegiatan.
b. Efek Hawthorne. Untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya efek Hawthorne setiap subyek eksperimen dibekali dengan program latihan lengkap dengan petunjuk
pelaksanaannya. c. Pengaruh Pelaksanaan Eksperimen. Dikontrol dengan cara
membatasi keterlibatan langsung pelaksana eksperimen di dalam pelaksanaan perlakuan. Dalam eksperimen pelaksana
hanya sebagai ”pengawas” ketepatan subyek dalam melakukan latihan.
d. Sensitivitas Tes. Dikontrol dengan jalan memberikan percobaan sehingga tiap subyek dapat melakukannya secara
teknis benar. e. Interaksi Sejarah dengan Perlakuan. Agar Efek perlakuan
masih dapat digeneralisasikan dalam jangka waktu yang
relatif panjang, maka perlakuan yang diberikan dalam eksperimen ini disusun berdasarkan konsep dasar fisiologi
kemampuan gerak manusia. Dengan demikian diharapkan perlakuan dalam eksperimen ini masih relevan untuk
beberapa waktu yang akan datang. f. Pengaruh Variabel Terikat. Dalam eksperimen ini variabel
terikat diukur dengan menggunakan pita ukur yang sudahg lazim dipergunakan untuk mengukur hasil tolak peluru. Oleh
karena itu pengukuran variabel terikat dalam eksperimen ini dapat digeneralisasikan pada kesempatan yang lain.
3.4 Rancangan Instrumen Penelitian