Validitas Rancangan Penelitian PENGARUH LATIHAN BENCH PRESS DAN BERAT BADAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA O’BRIEN PADA PESERTA DIDIK PUTRA KELAS II SMK NEGERI 1 WANAREJA KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2006/2007.

3.3 Validitas Rancangan Penelitian

Agar diperoleh kemurnian pengaruh latihan yang menunjukkan hasil perlakuan yang diberikan dan dapat digeneralisasikan kepada populasi maka perlu diadakan kontrol validitas rancangan penelitian internal dan eksternal. 3.3.1 Langkah-langkah dalam Pengontrolan Validitas Internal a. Pengaruh Sejarah, dikontrol dengan menghindarkan adanya aktivitas lain yang bukan merupakan bagian dari perlakuan eksperimen. Hal ini dilakukan dengan mengatur jadwal latihan di luar jam-jam mata pelajaran dan selama eksperimen berlangsung subyek penelitian dibebaskan dari ekstrakurikuler olahraga dan mencegah subyek melakukan aktivitas fisik di rumah. b. Pengaruh Pematangan, dikontrol dengan memberikan latihan selama satu setengah bulan. Dalam hal ini perlakuan diberikan setiap dua hari satu kali, atau latihan dilakukan tiga kali dalam satu minggu dengan selang satu hari istirahat. c. Pengaruh Tes, dikontrol dengan jalan memberikan selang waktu yang cukup untuk mengembalikan kondisi badan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah setelah pelaksanaan latihan yang terakhir dilakukan. d. Pengaruh Instrumen Pengukuran, dilakukan dengan cara mentera alat pengukuran yang digunakan dalam eksperimen di Bidang Metrologi Kanwil Departemen Perdagangan Propinsi Jawa Tengah seperti tertera pada lampiran 30 halaman 74. e. Pengaruh Pemilihan Subyek, dikontrol dengan cara terlebih dahulu menyingkirkan eliminate subyek yang tidak memenuhi persyaratan sebagai sampel. Dengan demikian karakteristik populasi dan karakteristik sampel dari mana sampel diambil diasumsikan sama. f. Kehilangan Subyek Eksperimen, untuk mencegah terjadinya subyek eksperimen yang tidak hadir atau mengundurkan diri, maka usaha yang yang dilakukan adalah dengan terus menerus memonitor kehadiran subyek. 3.3.2 Langkah-langkah dalam Pengontrolan Validitas Eksternal 3.3.2.1 Validitas Populasi a. Generalisasi. Agar hasil dari eksperimen dapat di generalisasikan ke populasi terjangkau dengan karakteristik yang sesuai karakteristik sampel, maka karaakteristik sampel didiskripsikan secara jelas dan terukur. b. Pengaruh interaksi antara efek perlakuan dan variabel personal, dikontrol dengan memberikan batasan yang jelas terhadap kriteria karakter subyek eksperimen sampel maupu populasi. Dalam hal ini batasan yang diberikan terhadap sampel maupun populasi adalah: 1 berjenis kelamin laki-laki, 2 berusia antara 16-17 tahun, 3 bukan atlet daerah atau atlet yang terlatih. 3.3.2.2 Validitas Ekologi a. Diskripsi Eksplisit Perlakuan. Agar perlakuan pada eksperimen ini dapat digeneralissikan atau digunakan pada kesempatan yang lain, maka seluruh perlakuan yang diberikan telah didiskripsikan secara eksplisit. Diskripsi yang telah dilakukan meliputi: 1 bentuk kegiatan, 2 waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan, 3 kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan, 4 pengadministrasian kegiatan, dan 5 karakteristik subyek yang melakukan kegiatan. b. Efek Hawthorne. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya efek Hawthorne setiap subyek eksperimen dibekali dengan program latihan lengkap dengan petunjuk pelaksanaannya. c. Pengaruh Pelaksanaan Eksperimen. Dikontrol dengan cara membatasi keterlibatan langsung pelaksana eksperimen di dalam pelaksanaan perlakuan. Dalam eksperimen pelaksana hanya sebagai ”pengawas” ketepatan subyek dalam melakukan latihan. d. Sensitivitas Tes. Dikontrol dengan jalan memberikan percobaan sehingga tiap subyek dapat melakukannya secara teknis benar. e. Interaksi Sejarah dengan Perlakuan. Agar Efek perlakuan masih dapat digeneralisasikan dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka perlakuan yang diberikan dalam eksperimen ini disusun berdasarkan konsep dasar fisiologi kemampuan gerak manusia. Dengan demikian diharapkan perlakuan dalam eksperimen ini masih relevan untuk beberapa waktu yang akan datang. f. Pengaruh Variabel Terikat. Dalam eksperimen ini variabel terikat diukur dengan menggunakan pita ukur yang sudahg lazim dipergunakan untuk mengukur hasil tolak peluru. Oleh karena itu pengukuran variabel terikat dalam eksperimen ini dapat digeneralisasikan pada kesempatan yang lain.

3.4 Rancangan Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25