Intensitas Latihan PENGARUH LATIHAN BENCH PRESS DAN BERAT BADAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA O’BRIEN PADA PESERTA DIDIK PUTRA KELAS II SMK NEGERI 1 WANAREJA KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2006/2007.

dilakukan secara teoritik maupun praktik. Faktor-faktor latihan tersebut berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya, dan agar persiapan menuju prestasi puncak dapat dicapai dengan tepat, latihan fisik dan teknik yang lebih kompleks perlu mendapat prioritas yang harus didahulukan dibanding faktor-faktor lainnya. Latihan yang modern harus secara hati-hati direncanakan. Sebuah rencana latihan mencakup semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran latihan. Ada rencana jenis jangka pendek, jangka menengah, dan rencana jangka panjang. Rencana- rencana latihan demikian disusun khusus untuk satu sesi latihan mingguan, bulanan, tahunan, dan jangka waktu yang lebih panjang.

b. Intensitas Latihan

Setiap kegiatan fisik yang ditampilkan atlet, akan mengarah kepada suatu perubahan anatomis, fisiologis, biokimia, dan kejiwaannya. Efisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari waktu yang dipakai, jarak yang ditempuh dan jumlah ulangan atau volume, beban dan kecepatan atau intensitas, serta frekuensi penampilan atau densitas. Bila seorang pelatih merencanakan suatu latihan yang dinamis, dia harus mempertimbangkan semua aspek yang menjadi komponen dan latihan tersebut di atas. Semua komponen itu harus dibuat sedemikian rupa dalam berbagai model yang sesuai dengan ciri-ciri fungsional dan ciri-ciri kejiwaan pertandingannya. Jadi pelatih sepanjang program latihannya harus menentukan tujuan latihan secara pasti. Komponen mana yang menjadi tekanan latihan dalam usaha untuk mencapai tujuan penampilan yang telah direncanakan. Sebagai aturan yang sudah umum, olahraga yang membutuhkan kecepatan dan daya eksplosif, penekannya terletak pada intensitasnya, sedangkan daya tahan terletak pada volumenya. Akhirnya bagi cabang olahraga yang banyak menunjukkan atau menuntut keterampilan yang tinggi, maka kompleksitas latihan merupakan hal yang sangat diutamakan. Intensitas latihan merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk dikaitkan dengan komponen kualitas kerja yang dilakukan dalam kurun waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja yang dilakukan dalam satuan waktu akan lebih tinggi pada intensitasnya. Intensitas adalah fungsi dari kekuatan rangsang syaraf yang dilakukan dalam latihan. Kuatnya rangsangan tergantung dari beban kecepatan gerakannya, variasi interval atau istirahat di antara ulangannya. Elemen yang tidak kalah pentingnya adalah tekanan kejiwaan sewaktu latihan. Jadi intensitas tidak semata-mata diukur dari usaha yang dilakukan otot saja, tetapi juga pengeluaran tenaga pada syaraf selama melakukan latihan atau pertandingan Bompa, Tudor O. 1983:79. Sangat penting sekali untuk mengetahui komponen kejiwaan selama latihan. Dengan demikian dapat diterima bahwa cabang olahraga yang hanya menurut tingkat usaha fisik yang rendah menembak, panahan, catur juga memiliki komponen intensitas. Tingkat intensitas dapat diukur sesuai dengan jenis latihannya. Untuk latihan yang melibatkan kecepatan, diukur dalam meter perdetik tentang rata-rata gerakan yang dilakukan untuk setiap menitnya. Intensitas kegiatan yang dilakukan untuk melawan tahanan, dapat diukur dalam kg atau kgm 1 kg diangkat setinggi 1 m melawan gaya berat, sedang untuk olahraga beregu, irama permainan dapat membantu mengukur intensitasnya. Intensitas latihan berbeda satu dengan yang lainnya tergantung dari kekhususan cabang olahraga yang bersangkutan. Oleh karena tingkatan variasi intensitas semua cabang olahraga atau pertandingan, disarankan untuk memberlakukan dan mempergunakan tingkatan intensitas latihan yang berbeda. Ada beberapa cara untuk mengukur besarnya rangsangan terhadap kekuatan dan intensitasnya. Sebagai contoh, latihan melawan tahanan atau bentuk latihan yang akan mengembangkan kecepatannya, adalah dengan melalui prosentase dari intensitas maksimalnya, dimana 100 merupakan intensitas tertinggi Bompa, Tudor O. 1983:79. Ukuran intensitas dalam latihan olahraga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Ukuran intensitas untuk latihan power dengan penambahan, menurut Harre, D. 1982:32. Lihat tabel 2. 2. Ukuran intensitas berdasarkan atas sistem energi yang dipakai dalam kegiatan tertentu. Klasifikasi ini berdasarkan petunjuk dari Farfel, 1960, Astrand dan Saltin, 1961, Margaria dkk, 1963, dan Mathews dan Fox, 1971 seperti yang dikutip Bompa, Tudor O 1983:80 yang lebih tepat untuk cabang olahraga yang siklik seperti pada tabel 3. Tabel 2. Ukuran Intensitas untuk Latihan Power Nomor Intensitas Persentasi Penampilan Maksimal Intensitas 1 2 3 4 5 6 30 – 50 50 – 70 70 – 80 80 – 90 90 – 100 100 – 105 Rendah Sedang Menengah Sub Maksimal Maksimal Super Maksimal Sumber: Bompa, Tudor O. 1983. Theoty and Methodology of Training. Dubuque IOWA: KendallHunt Publishing Company:80. Tabel 3. Ukuran Intensitas Berdasarkan Sistem Energi yang Digunakan dalam Kegiatan Tertentu No. Daerah Waktu Kerja Tingkat Intensitas Sistem Energi Ergogenesis An Aerobik Aerobik 1 2 3 4 5 1-15 dt 15-60 dt 1-6 mn 6-30 mn lebih 30 mn bts kemamp. maksimal sub maksimal menengah rendah ATP-PC ATP-PCLA LAAerobik Aerobik Aerobik 100-95 0 - 5 90-80 10 - 20 70-40-30 30- 60 -70 40-30-10 60-70 - 90 5 95 Sumber: Bompa, Tudor O. 1983. Theoty and Methodology of Training. Dubuque IOWA: KendallHunt Publishing Company:80. 3. Ukuran intensitas berdasarkan reaksi denyut jantung terhadap beban latihan menurut Nikiforov, 1974 yang dikutip Bompa, Tudor O 1983:83 seperti yang ditunjukkan tabel 4. Tabel 4. Ukuran Intensitas Berdasarkan Denyut Jantung terhadap Beban Latihan Daerah Jenis Intensitas Denyut JantungMenit 1 2 3 4 Rendah Menengah Tinggi Maksimal 120 – 150 150 – 170 170 – 185 lebih 185 Sumber: Bompa, Tudor O. 1983. Theoty and Methodology of Training. Dubuque IOWA: KendallHunt Publishing Company:83. Selama berlatih si atlet dipaksa untuk merasakan berbagai tingkatan intensitas. Organisme menyesuaikan fungsi fisiologinya untuk memenuhi tuntutan latihan. Berdasarkan atas perubahan fisiologis ini khususnya denyut jantung Heart Rate, pelatih harus mendeteksi serta memantau intensitas program latihannya. Untuk mengembangkan kemampuan biomotorik, intensitas rangsangan harus mencapai atau melebihi ambang rangsang trheshold dimana pengaruh latihan secara nyata berada Bompa, Tudor O. 1983:83. Selanjutnya dikemukakan bahwa intensitas latihan dicirikan dengan kualitas permainan Nossek, Joseph. 1982:27. Intensitas latihan dapat ditunjukkan dengan 1 angka persen dari prestasi terbaik , 2 berat yang diangkat dalam satu usaha Kp, 3 meter per detik mdt, 4 langkah dari latihan pelan-pelan, cepat, eksplosif, optimal. Sedangkan tingkat intensitas latihan adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Tingkat Intensitas Latihan Angka Prestasi terbaik Kualitas Intensitas Denyut Nadi Per Menit 30 – 50 50 – 60 60 – 75 75 – 85 85 – 100 Rendah Mudah Sedang Sub Maksimal Maksimal 130 – 140 140 – 150 150 – 165 165 – 180 180 ke atas Sumber: Nossek, Joseph. 1982. General Theory of Training. Lagos. Pan African Ltd:27 Dijelaskan bahwa seseorang boleh saja meningkatkan intensitas latihan dengan cara: 1 meningkatkan kecepatan dalam jarak tertentu atau meningkatkan berat beban matinya, 2 meningkatkan rasio antara intensitas mutlak dan intensitas nisbi, sehingga intensitas absolutnya dapat dipakai, 3 mempersingkat istirahat interval di antara masing-masing pengulangan atau set, 4 menigkatkan densitas latihan, dan 5 meningkatkan jumlah pertandingan Bompa, Tudor O. 1983:85. Dalam penelitian ini intensitas latihan yang digunakan adalah intensitas maksimal mengacu pembagian tingkat intensitas oleh Harre, D 1982:32.

c. Penambahan Beban Latihan

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25