126
c. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh tutor agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, sehingga dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, strategi pembelajaran yang tutor lakukan adalah dengan terlebih
dahulu melihat kemampuan dari warga belajar, setelah itu tutor menyesuaikan apa yang akan tutor sampaikan dengan kemampuan warga belajar tersebut.
Selain itu, tutor juga menyampaikan materi dengan sangat detail, perlahan- lahan dan per tahapan agar warga belajar dapat memahami apa yang tutor
sampaikan. Gulo 2002 dalam Suprijanto 2007 : 65 strategi pembelajaran adalah
rencana dan cara-cra membawakan pembelajaran agar semua prinsip dasar dapat terlaksana dan semua tujuan pembelajaran dapat dicapai. Suprijanto
2007 : 65-66 menyebutkan bahwa terdapat beberapa komponen utama dalam strategi pembelajaran, yaitu Aktivitas pendahuluan. Pelatih instruktur tutor
dalam pendahuluan ini perlu mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki oleh warga belajar dan materi pembelajaran yang disajikan perlu disampaikan
secara berurutan, baik isi maupun contoh-contohnya. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dilapangan, strategi
yang tutor lakukan dalam pembelajaran sudah sesuai dengan pendapat ahli tersebut. Sebelum menyampaikan materi, tutor terlebih dahulu melihat
kemampuan dari warga belajar. Agar saat pelaksanaan penyampaian materi tutor dapat memilih cara yang tepat untuk menyampaikan materi kepada
127
warga belajar agar warga belajar memahami materi tersebut. Selain itu, tutor juga menyampaikan materi dengan sangat detail, perlahan-lahan, dan per
tahapan. Sehingga warga belajar dapat dengan mudah menangkap materi yang tutor sampaikan.
Strategi pembelajaran yang tutor lakukan sudah baik, tepat, dan selaras dengan program kursus yang diadakan untuk warga belajar. Pembelajaran
tidak kaku, tidak klasikal seperti kelas. Sehingga warga belajar merasa lebih nyaman dan lebih leluasa dalam mengikuti pembelajaran.
d. Partisipasi Warga Belajar
Partisipasi warga belajar adalah keikutsertaan warga belajar di dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan dalam program kursus menjahit di
LKP Ar-Rum. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, partisipasi warga belajar sudah cukup baik. Warga belajar cukup bersemangat
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Keikutsertaan warga belajar dalam pembelajaran beragam. Ada yang
bersemangat dan mampu menyelesaikan program kursus sampai selesai, dan ada yang berhenti dan tidak melanjutkan program. Sejauh ini, warga belajar
yang mengikuti program kursus dapat menyelesaikan program sampai tuntas, bahkan ada yang melanjutkan ke tingkatan kursus selanjutnya. Untuk warga
belajar yang tidak menyelesaikan program biasanya mereka memiliki kendala seperti ada kesibukan lain yang tidak dapat ditinggalkan.
4. Evaluasi Produk Product Program Kecakapan Hidup Menjhit di LKP Ar-Rum
128
Evaluasi produk adalah proses penilaian keberhasilan suatu program yang dilaksanakan apakah sesuai dengan rencana atau tidak, dan apakah telah
mencapai tujuan yang ditetapkan atau tidak. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin 2009 : 47 menyebutkan bahwa evaluasi produk atau hasil
diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah. Evaluasi produk merupakan tahap akhir dari serangkaian
evaluasi program. Dalam penelitian ini akan menjelaskan tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh program, hasil belajar yang warga belajar
hasilkan, dan membahas tentang dampak dari program yang telah dilaksanakan. Berikut pembahasan tentang evaluasi produk yang telah peneliti
lakukan di LKP Ar-Rum :
a. Ketercapaian Tujuan Program
Penilaian keberhasilan suatu program dapat dilihat dari ketercapaian tujuan program. Apakah tujuan yang di tetapkan sudah dapat tercapai atau
belum. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, tujuan dari program kursus menjahit di LKP Ar-Rum sudah tercapai. Program telah
berjalan sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan oleh lembaga. Visi lembaga antara lain adalah menjadi pusat layanan bidang tata
busana, menyiapkan sumber daya manusia yang jujur, beriman, terampil, mandiri dan profesional. Misi lembaga adalah menyediakan layanan
pendidikan keterampilan singkat atau berjenjang bagi masyarakat untuk bekal hidupnya bekerja di luar rumah atau usaha mandiri dan berkelompok,
mengembangkan profesi di bidang tata busana yang menyesuaikan kebutuhan
129
situasi dan kondisi era globalisasi, serta menerapkan sikap humanis dan berkarakter.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal PAUDNI 2011 menyebutkan, kursus menjahit dan pelatihan bertujuan untuk
menumbuhkembangkan kemampuan warga belajar dalam lingkup pekerjaan yang berkaitan dengan menjahit pakaian. Tujuan dari program kecakapan
hidup menjahit di LKP Ar-Rum dapat dikatakan sesuai dengan pernyataan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan bahwa program kecakapan hidup
menjahit telah mampu mampu membekali warga belajar dengan kemampuan dan keterampilan tentang menjahit. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan
bahwa tujuan dari program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar-Rum telah tercapai.
b. Hasil Belajar Warga Belajar
Program yang dilakukan tentunya akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan ranah yang dikembangkan. Begitu pula dengan program
kecakapan hidup menjahit yang diselenggarakan oleh LKP AR-Rum, tentunya akan menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang menjahit.
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, hasil belajar yang warga belajar dapatkan dalam program kursus menjahit ini adalah warga
belajar memiliki kemampuan menjahit, warga belajar tahu tentang pola, warga belajar bisa mengoperasikan mesin, bertambah kemampuan keterampilannya
dalam bidang menjahit, dan juga warga belajar bisa membuat pakaian sesuai dengan tingkatan kursus yang diambil.