Kurikulum Kajian Teori 1. Evaluasi Program

47 d Level IV - Pengelola usaha pakaian Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal PAUDNI 2011 menyebutkan, kursus menjahit dan pelatihan menumbuhkembangkan kemampuan dalam lingkup pekerjaan menjahit yang dirinci dalam cakupan sebagai berikut : 1 Mempunyai nilai-nilai norma-norma sikap perilaku dan etika kerja serta kemampuan berkomunikasi dengan konsumen secara optimal. 2 Kemampuan dalam lingkup pekerjaan yang berkaitan dengan menjahit pakaian. 3 Pemahaman tentang konsep pengetahuan yang berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dibutuhkan untuk menjadi seorang yang profesional dibidangnya. Tujuan dari dilaksanakannya kursus menjahit adalah agar warga belajar memiliki kemampuan dalam bidang menjahit, menguasai tingkatan kursus menjahit yang diajarkan, memiliki pengetahuan dan konsep tentang hal-hal yang berkaitan dengan menjahit, serta diharapkan warga belajar memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan keahliannya dengan membuka usaha mandiri.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Roni Anjar Pamungkas 2014 tentang “Evaluasi Program Paket B Setara SMP Pada Sanggar Kegiatan Belajar SKB Kulonprogo ”. Hasil penelitian ini adalah 1 Evaluasi Context konteks program pendidikan kesetaraan Paket B dapat dikatakan sudah baik, adanya tujuan program pendidikan kesetaraan Paket B, fungsi lembaga, penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan Paket B didasarkan kepada kebutuhan masyarakat, dan adanya indikator 48 ketercapaian program yang jelas dan baik. 2 Evaluasi Input masukan masih kurangnya motivasi warga belajar untuk datang dalam proses pembelajaran. 3 Evaluasi Process proses dapat dikatakan sudah baik strategi pembelajaran sudah mengunakan berbagai macam metode dan teknik selama proses pembelajaran. 4 Evaluasi Product produk program pendidikan kesetaraan Paket B, masih perlu adanya peningkatan hasil belajar warga belajar dikarenakan hanya 42 warga belajar yang lulus. Serta perlu diadakan kembali kecakapan vokasional yang dulu pernah ada. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Syahria Anggita Sakti 2012 tentang “Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup bagi Remaja Putus Sekolah Studi Kasus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Mandiri, Gamping, Sleman, Yogyakarta ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keberhasilan pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup life skills dengan mengetahui : 1 kesesuaian program pendidikan kecakapan hidup yang diselengggarakan dengan need assessment warga belajarnya; 2 bagaimana persiapan PKBM dalam melaksanakan program pendidikan kecakapan hidup bagi remaja putus sekolah; 3 bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup ini sehingga mampu memberikan dampak positif bagi warga belajarnya; 4 manfaat dan hasil yang diperoleh warga belajar serta warga masyarakat setempat dari pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi program model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Data dikumpulkan melalui