50
2007. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi model CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Data dikumpulkan melalui wawancara,
dokumentasi, observasi dan dianalisis berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Milles Huberman 1994 yang meliputi
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : 1 P2KP sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Desa Mayungan karena merupakan kawasan perkotaan yang padat dengan penduduk miskin yang relatif besar; 2 Persiapan masyarakat desa
Mayungan meliputi a rembug kesiapan masyarakat, b refleksi kemiskinan, c pemetaan swadaya; 3 Pelaksanaan P2KP di Desa
Mayungan secara garis besar bahwa P2KP telah dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan teknis meskipun dalam pelaksanaan masih dijumpai
kelemahan, diantaranya a dalam pembentukan KSM, b dalam penyaluran dana, c dalam sosialisasi program, dan d dalam koordinasi antar bidang;
4 Pelaksanaan P2KP menimbulkan dampak sosial ekonomi diantaranya, a timbulnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan P2KP, b menambah
keeratan hubungan antar warga desa yang tergabung dalam KSM, c timbul kesadaran dari anggota KSM untuk mengangsur pinjaman secara
teratur setiap bulan, d transportasi semakin lancar, e terbangunnya lembaga masyarakat, f berkembangnya usaha ekonomi berskala kecil di
desa, dan g ada peningkatan pendapatan kelompok sasaran; 5 Hambatan- hambatan yang muncul dalam pelaksanaan P2KP yaitu dalam, a tahap
51
persiapan, b tahap pengembangan institusi lokal, dan c tahap pembinaan dan pengelolaan dana.
Relevansi dari penelitian yang dilakukan oleh Roni Anjar Pamungkas 2014 dan penelitian yang dilakukan oleh Joko Setiyanto
2008 dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah terletak pada evaluasi program, tetapi untuk obyek yang diteliti berbeda. Sedangkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahria Anggita Sakti 2012 letak relevansinya pada evaluasi program kecakapan hidup, tetapi perbedaannya
adalah pada obyek dan subyek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah evaluasi program kecakapan hidup menjahit di LKP
Ar-Rum, yaitu dengan mengevaluasi program yang diselenggarakan dilihat dari konteks, input, proses, dan produk yang dihasilkan oleh LKP
Ar-Rum.
C. Kerangka Pikir
Persaingan dalam mencari pekerjaan tidak mudah, pemenangnya sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang baik. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui proses
pembelajaran. Proses pembelajaran ini dapat dilaksanakan oleh lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal.
Proses pembelajaran yang dapat mendorong warga belajar untuk dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki salah satunya
adalah dengan mengikuti kegiatan kursus dan pelatihan. Keterampilan yang
52
dimiliki dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan dan untuk bekal kehidupannya. Salah satu program keterampilan yang dapat untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh warga belajar adalah program kecakapan hidup. LKP sebagai salah satu satuan lembaga
Pendidikan Non Formal yang menyelenggarakan program kecakapan hidup. LKP Ar-Rum yang beralamatkan di Jl. Gayam Bung Tarjo No. 1,
Yogyakarta merupakan salah satu satuan pendidikan nonformal yang menyediakan layanan pendidikan keterampilan singkat atau berjenjang bagi
masyarakat. Program –program yang ada di LKP Ar-Rum dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan warga belajar agar memiliki keterampilan untuk bekal hidupnya baik untuk mencari pekerjaan atau untuk membuka lapangan
pekerjaan. Salah satu program kecakapan hidup yang dilaksanakan di LKP Ar- Rum adalah program kecakapan hidup menjahit. Program ini dilaksanakan
dengan tujuan agar warga belajar yang menikuti program memiliki keterampilan dalam bidang tata busana yang nantinya akan dapat dijadikan
bekal untuk mencari pekerjaan atau untuk membuka usaha mandiri. Program kecakapan hidup menjahit yang dilaksanakan oleh LKP Ar-
Rum ini telah menghasilkan banyak lulusan. Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan melaksanakan Ujian hasil belajar di LKP Ar-Rum berupa
ujian lokal dan Ujian Kompetensi, Ujian lokal maupun Ujian Kompetensi dilaksanakan sesuai dengan permintaan warga belajar. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah program kecakapan hidup menjahit yang dilaksanakan di LKP Ar-Rum telah memenuhi kebutuhan warga belajar dan
53
bagaimana produk yang dihasilkan dalam program ini. Penelitian ini dilakukan dengan model evaluasi CIPP yang mengevaluasi konteks, input, proses dan
produk yang dihasilkan dalam program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar- Rum.
Gambar 1. Kerangka Pikir Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP
Program Kecakapan Hidup Menjahit
Evaluasi Program
Context 1. Kesesuaian
program dengan
kebutuhan warga belajar.
2. Tujuan program.
Input 1. Karakteristik
warga belajar. 2. Karakteristik
tutor. 3. Kurikulum.
4. Pendanaan. 5. Sarana
dan prasarana.
Product 1. Ketercapaian
tujuan program.
2. Hasil belajar. 3. Dampak
program. Process
1. Aktivitas warga belajar.
2. Aktivitas tutor.
3. Strategi pembelajaran.
4. Partisipasi warga belajar.
54
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana evaluasi konteks program menjahit di LKP Ar-Rum :
a. Bagaimana kesesuaian program dengan kebutuhan warga belajar? b. Apa tujuan diselenggarakannya program menjahit ini?
2. Bagaimana evaluasi input program menjahit di LKP Ar-Rum : a. Bagaimana karakteristik warga belajar yang mengikuti program
menjahit dilihat dari tingkat pendidikan, usia, dan motivasi mengikuti program?
b. Bagaimana karakteristik tutor program menjahit dilihat dari kesesuaian latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja dengan program yang
dilaksanakan? c. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam program menjahit di
LKP Ar-Rum? Apakah sudah sesuai dengan tujuan yang direncanakan? d. Bagaimana pendanaan dalam program menjahit di LKP Ar-Rum?
e. Apakah sarana dan prasarana yang digunakan sudah mendukung proses pembelajaran?
3. Bagaimana evaluasi proses program menjahit di LKP Ar-Rum : a. Bagaimana aktivitas warga belajar dalam mengikuti program?
b. Bagaimana aktivitas tutor dalam melakukan pembelajaran? c. Bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan tutor dalam proses
pembelajaran? d. Bagaimana partisipasi dari warga belajar dalam mengikuti program?