61
pertanyaan penelitian, dan lebih diperinci lagi pertanyaannya dalam lembar panduan wawancara. Adapun lembar panduan wawancara terlampir di
halaman 140. 2. Lembar panduan observasi
Lembar panduan observasi digunakan untuk melihat hal-hal yang berupa perilaku manusia, proses kerja, gejala alam maupun sosial yang terjadi.
Patokan yang digunakan dalam membuat lembar panduan observasi ini adalah dengan melihat pertanyaan penelitian. Lembar panduan observasi ini dibuat
dengan melihat dari pertanyaan penelitian, apa yang bisa untuk di amati. Adapun lembar panduan observasi terlampir di halaman 148.
3. Lembar panduan dokumentasi Lembar panduan dokumentasi digunakan untuk mencari tahu tentang
data atau informasi yang bisa di dapatkan dari catatan tulisan, gambar, atau karya-karya yang berkaitan dengan penelitian. Sama halnya dengan lembar
panduan wawancara dan lembar panduan observasi, lembar panduan dokumentasi ini juga dibuat dengan melihat dari pertanyaan penelitian dan
menentukan data apa yang bisa di dapatkan dengan menggunakan lembar panduan dokumentasi. Adapun lembar panduan dokumentasi terlampir di
halaman 149.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah segala sesuatu yang menyangkut bagaimana cara atau dengan apa data dapat dikumpulkan. Sugiyono 2013 :
308 menyebutkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
62
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah proses mencari informasi yang mendalam kepada narasumber dengan menggunakan cara tanya jawab. Michael Quinn Patton
2006 : 184 menyebutkan bahwa melakukan wawancara memungkinkan bagi evaluator untuk masuk ke dunia orang lain, memahami perspektif orang itu.
Orang yang di wawancarai bisa jadi adalah peserta program, staf, administrator, anggota komunitas, penyandang dana, atau pegawai. Wiratna
2014 : 31 menjelaskan bahwa wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang
diangkat dalam penelitian. Djudju Sudjana 2004 : 316 menyebutkan bahwa wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap
muka antara pihak penanya interviewer dengan pihak yang ditanya atau penjawab interviewe.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada pengelola lembaga, tutor dan warga belajar program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar-Rum
Yogyakarta. Dalam wawancara, peneliti menggali informasi yang berkaitan dengan konteks, input, proses, dan produk yang dihasilkan dalam program.
Wawancara ini menggunakan wawancara semi terstruktur, dimana dalam wawancara ini peneliti bisa menemukan permasalahan secara lebih terbuka.
63
Moleong 1999 dalam Suwartono 2014 : 50 menyebutkan wawancara semi terstruktur dengan istilah wawancara berdasarkan petunjuk umum. Dimana
dalam wawancara ini hanya menggunakan pedoman wawancara. Michael Quinn Patton 2006 : 188 menjelaskan bahwa pedoman
wawancara adalah daftar pertanyaan atau soal yang dicari selama berjalannya wawancara. Pedoman wawancara menyajikan topik atau wilayah subjek di
mana pewawancara bebas untuk menguaknya, mendalami, dan mengajukan pertanyaan yang akan menguraikan dan menjelaskan subjek tertentu.
Wawancara ini digunakan karena tidak terlalu lentur dan tidak terlalu kaku. Dalam wawancara ini, peneliti menanyakan pertanyaan sesuai dengan lembar
panduan wawancara yang telah dibuat sebagai pedoman wawancara sehingga dalam proses wawancara berjalan dengan lebih terbuka dan tidak kaku.
2. Observasi
Wiratna 2014 : 32 menyebutkan bahwa observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyajikan gambaran
riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian, untuk membantu mengerti perilaku, dan untuk evaluasi terhadap aspek tertentu.
Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang dijadikan sebagai objek
yang diteliti. Michael Quinn Patton 2006 : 1 menyebutkan bahwa data hasil observasi terdiri dari deskripsi mendalam mengenai kegiatan suatu program,
perilaku para peserta, aksi para staf, dan interaksi antar manusia secara luas yang dapat menjadi bagian dari pengalaman program.