Model Evaluasi Kajian Teori 1. Evaluasi Program
22
1 Evaluasi Konteks Context Evaluation
Sax 1980 : 595 dalam Eko Putro Widoyoko 2010 : 181 mendefinisikan evaluasi konteks sebagai berikut:
“...the delineation and spesification of project’s environment, its unmet, the population and sample individual to be served, and the project
objectives. Context evaluation provides a rationale for justifying a particular type of program intervention
”. Artinya bahwa evaluasi konteks merupakan penggambaran dan
spesifikasi tentang lingkungan program, kebutuhan yang belum dipenuhi, karakteristik populasi dan sampel dari individu yang dilayani dan tujuan
program. Menurut Farida Yusuf Tayibnapis 2008 : 14 evaluasi konteks membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan
dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program. Evaluasi konteks menurut Suharsimi Arikunto 2012 : 46 adalah upaya
untuk menggambarkan dan merinci lingkungan kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek. Menurut
Baline R. Worthern James R. Sanders 1979 dalam Sujarwo 2013 : 92 evaluasi konteks context evaluation merupakan dasar dari penelitian dalam
program pendidikan yang bertujuan menyediakan alasan-alasan rationale dalam
penentuan tujuan.
Berdasarkan pendapat
tersebut, Sujarwo
mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan evaluator dalam evaluasi konteks ini adalah memberikan gambaran dan rincian terhadap lingkungan,
kebutuhan, serta tujuan. Sedangkan, Djudju Sudjana 2006 : 54-55 menyebutkan bahwa :
23
“Evaluasi konteks program menyajikan data tentang alasan-alasan untuk menetapkan tujuan-tujuan program dan prioritas tujuan.
Evaluasi ini menjelaskan mengenai kondisi lingkungan yang relevan, menggambarkan kondisi yang ada dan yang diinginkan
dalam lingkungan, dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan.
” Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin 2009 : 46 menjelaskan bahwa
evaluasi konteks dilakukan untuk menjawab pertanyaan: a kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh program, b tujuan pengembangan apakah yang
belum dapat tercapai oleh program, c tujuan pengembangan apakah yang dapat membantu mengembangkan masyarakat, d tujuan-tujuan manakah yang
paling mudah dicapai. Sedangkan Daniel Stufflebeam dalam Wirawan 2011 : 57 menyebutkan bahwa evaluasi konteks berkaitan dengan mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan untuk menentukan objektif dari program. Menurut pemaparan diatas, dapat dijelaskan bahwa evaluasi konteks
menyajikan data tentang kesesuaian program yang diselenggarakan oleh lembaga dengan kebutuhan dari warga belajar dan menyajikan tentang tujuan
yang diselenggarakan oleh lembaga apakah selaras atau tidak dengan tujuan dari warga belajar dalam mengikuti program.
2 Evaluasi Input Input Evaluation
Suharsimi Arikunto 1998 : 18 menjelaskan bahwa input adalah sesuatu yang diproses dalam program, atau sesuatu yang menjadi objek untuk
digarap atau dikembangkan oleh program. Farida Yusuf Tayibnapis 2008 : 14 menjelaskan evaluasi input menolong dalam mengatur keputusan, menentukan
sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi
24
untuk mencapai kebutuhan, dan bagaimana prosedur untuk mencapainya. Sujarwo 2013 : 92 menyebutkan bahwa evaluasi input input evaluation
merupakan evaluasi yang bertujuan menyediakan informasi untuk menentukan bagaimana menggunakan sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan
program. Evaluasi input merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap sumber-
sumber yang mendukung proses terlaksananya program. Dalam evaluasi input ini menilai bagaimana sumber-sumber yang ada dapat memberikan pengaruh
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan. Eko Putro Widoyoko 2010 : 182 menjelaskan komponen evaluasi input meliputi : a
sumber daya manusia, b sarana dan peralatan pendukung, c dana anggaran, dan d berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan.
Komponen sumber daya manusia dalam evaluasi input ini adalah pengelola program, tutor pendidik, dan peserta didik program sasaran.
Sumber daya manusia yang ada dievaluasi untuk mengetahui bagaimana sumber daya manusia yang ada dapat memberikan kontribusi yang baik dalam
kelancaran sebuah program yang dilaksanakan. Komponen sarana dan peralatan pendukung adalah segala sesuatu yang
mendukung jalannya proses pembelajaran. Termasuk didalamnya adalah tempat yang digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran serta peralatan dan
bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dapat menunjang keberlangsungan program.