Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

54

D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana evaluasi konteks program menjahit di LKP Ar-Rum : a. Bagaimana kesesuaian program dengan kebutuhan warga belajar? b. Apa tujuan diselenggarakannya program menjahit ini? 2. Bagaimana evaluasi input program menjahit di LKP Ar-Rum : a. Bagaimana karakteristik warga belajar yang mengikuti program menjahit dilihat dari tingkat pendidikan, usia, dan motivasi mengikuti program? b. Bagaimana karakteristik tutor program menjahit dilihat dari kesesuaian latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja dengan program yang dilaksanakan? c. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam program menjahit di LKP Ar-Rum? Apakah sudah sesuai dengan tujuan yang direncanakan? d. Bagaimana pendanaan dalam program menjahit di LKP Ar-Rum? e. Apakah sarana dan prasarana yang digunakan sudah mendukung proses pembelajaran? 3. Bagaimana evaluasi proses program menjahit di LKP Ar-Rum : a. Bagaimana aktivitas warga belajar dalam mengikuti program? b. Bagaimana aktivitas tutor dalam melakukan pembelajaran? c. Bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan tutor dalam proses pembelajaran? d. Bagaimana partisipasi dari warga belajar dalam mengikuti program? 55 4. Bagaimana evaluasi produk yang dihasilkan program menjahit di LKP Ar- Rum : a. Apakah tujuan dari program yang telah direncanakan dalam program sudah tercapai? b. Apa hasil yang diperoleh warga belajar setelah mengikuti program? c. Bagaimana dampak yang dihasilkan dari program yang telah dilaksanakan? 56

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif bermaksud mengumpulkan data tentang implementasi kebijakan. Penelitian evaluatif bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kebijakan, bukan hanya pada kesimpulan sudah terlaksana dengan baik atau tidaknya, tetapi ingin mengetahui kalau belum baik implementasinya apa yang telah menyebabkan, di mana letak kelemahannya, dan kalau lemah apa sebabnya Suharsimi Arikunto, 2010 : 37. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi kualitatif, yang bermaksud menjelaskan tentang program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar-Rum Yogyakarta dengan menggunakan model evaluasi CIPP. Djudju Sudjana 2006 : 212-213 menyebutkan bahwa evaluasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa narasi kata-kata tertulis atau lisan dari fakta-fakta yang ditanyakan dan atau diamati. Michael Quinn Patton 2006 : 31 menyebutkan bahwa setiap proses evaluasi kebanyakan memerlukan deskripsi rinci tentang berjalannya suatu program, setiap deskripsi bisa jadi berdasarkan pada observasi dan atau wawancara dengan staf, klien, dan petugas administrasi program. Berdasarkan pernyataan Patton tersebut, pemilihan pendekatan kualitatif pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan lebih rinci tentang progam yang sedang di evaluasi. 57 Michael Quinn Patton 2006 : 255 menyebutkan bahwa evaluasi yang berdasarkan metode kualitatif akan mencakup sejumlah besar deskripsi murni tentang program dan pengalaman orang dalam program. Tujuan dari deskripsi ini adalah agar pembaca mengetahui kegiatan apa yang terjadi di dalam program. Penelitian ini menghasilkan data yang berupa kata-kata baik lisan maupun tulisan, dan bukan dalam bentuk angka statistik. Dengan menggunakan jenis penelitian ini, dapat mendeskripsikan permasalahan yang ada lebih rinci dan jelas, terutama dalam hal yang terkait dengan konteks, input, proses, dan produk yang dihasilkan dalam program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar-Rum Yogyakarta.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di LKP Ar-Rum yang beralamatkan di Jl. Gayam Bung Tarjo No. 1, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada saat proses pembelajaran program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar-Rum. Alasan peneliti memilih setting tersebut karena : a. LKP AR-Rum merupakan satuan lembaga nonformal yang menyelenggarakan program kecakapan hidup menjahit bagi masyarakat yang memerlukan keterampilan untuk bekal kehidupannya. b. Lokasi yang strategis yaitu berada di tepi jalan raya, sehingga mempermudah peneliti untuk menjangkau dan memperlancar jalannya penelitian.