Karakteristik Warga Belajar Pembahasan 1. Evaluasi Konteks Context Program Kecakapan Hidup Menjahit di

114 mengikuti program kursus menjahit ini beragam. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, motivasi warga belajar untuk mengikuti program kursus menjahit dapat dikatakan baik. Warga belajar yang mengikuti program kursus menjahit memiliki dorongan keinginan untuk segera bisa menyelesaikan program dan ingin segera bisa menjahit agar hasilnya dapat segera diaplikasikan dalam kehidupannya. Motivasi tersebut berasal dari dalam diri warga belajar sendiri. Dengan motivasi tersebut, warga belajar lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan oleh lembaga. Secara keseluruhan dari evaluasi karakteristik warga belajar yang mengikuti program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar-Rum dari segi pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh warga belajar terkait dengan program yang diselenggarakan dapat dikatakan cukup mempermudah jalannya proses pembelajaran. Rata-rata usia warga belajar yang mengikuti pembelajaran adalah termasuk usia produktif, yaitu berkisar antara 19 – 45 tahun. Dengan usia produktif seperti itu akan mempermudah warga belajar dalam menerima materi dan mengikuti pembelajaran. Motivasi warga belajar untuk mengikuti program dapat dikatakan baik. Karena motivasi itu berasal dari dalam diri warga belajar, sehingga membuat mereka lebih terpacu dan bersemangat untuk mengikuti program kecakapan hidup menjahit yang diselenggarakan oleh LKP Ar-Rum. 115

b. Karakteristik Tutor

Tutor merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan warga belajar dalam mengikuti pembelajaran. Menurut PP No.19 Tahun 2005 dalam Yoyon Suryono dan Sumarno 2013 : 73 pelatih instruktur tutor adalah pendidik profesional yang memiliki tugas utama membimbing, memotivasi, dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik pada jalur pendidikan nonformal. Karakteristik tutor di dalam proses pembelajaran meliputi latar belakang pendidikan tutor dan pengalaman kerja yang pernah tutor miliki sebelum menjadi tutor di LKP Ar-Rum. Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki tutor berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang berkaitan dengan penguasaan materi yang tutor miliki. 1 Latar Belakang Pendidikan Tutor Latar belakang pendidikan tutor berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. Latar belakang pendidikan tutor yang sesuai dengan program akan membuat tutor lebih menguasai materi kursus yang diajarkan dan tutor akan lebih optimal dalam melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, dari tiga orang tutor yang mengampu pembelajaran dua diantaranya merupakan lulusan dari sarjana pendidikan tata busana. Sedangkan untuk satu orang tutor hanya lulusan SMA, tetapi telah memiliki kualifikasi yang baik yaitu telah mengikuti berbagai pelatihan menjahit dan bordir sehingga layak untuk menjadi seorang tutor. Berdasarkan hal tersebut, latar belakang pendidikan tutor yang mengampu 116 dalam program kecakapan hidup menjahit di LKP Ar-Rum telah sesuai dengan program yang diselenggarakan. 2 Pengalaman Kerja Tutor Pengalaman kerja yang dimiliki tutor akan membantu tutor dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan pengalaman yang dimiliki oleh tutor tersebut akan menambah pengetahuan tutor dan membantu memperlancar jalannya proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, tutor yang mengampu di LKP Ar-Rum telah memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan program yang diselenggarakan. Beberapa tutor pernah bekerja pada bidang industri garmen, dan lapangan pekerjaan sejenis lainnya. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh tutor akan membuat tutor lebih memiliki penguasaan materi tentang pembelajaran dan akan memperlancar proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, latar belakang pendidikan tutor dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh tutor dapat dikatakan telah sesuai dengan program kecakapan hidup menjahit yang diselenggarakan oleh LKP Ar-Rum. Ikka Kartika 2011 : 104 menyebutkan bahwa pelatih instruktur tutor adalah seseorang yang melayani dan memperlancar aktivitas belajar peserta pelatihan untuk mencapai tujuan berdasarkan pengalaman. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan di lapangan telah sesuai dengan pernyataan Ikka Kartika, yaitu tutor yang ada dapat melayani dan memperlancar jalannya aktivitas pembelajaran warga belajar untuk mencapai tujuan. Dengan latar belakang pendidikan dan 117 pengalaman kerja tutor yang telah sesuai dengan program, dapat membantu memperlancar proses pembelajaran.

c. Kurikulum

Kurikulum merupakan acuan yang digunakan dalam sebuah program. Dengan acuan tersebut sebuah program akan lebih terarah dalam menjalankan kegiatan yang dilaksanakan sehingga akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Ikka Kartika 2011 : 68 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, kurikulum yang digunakan dalam program kursus menjahit di LKP Ar-Rum mengacu pada kurikulum nasional tentang menjahit. Kurikulum yang ada menyesuaikan dengan kurikulum nasional, agar produk yang dihasilkan oleh program dapat memiliki kualifikasi kemampuan yang berkualitas dan memiliki daya saing.

d. Pendanaan

Pendanaan merupakan salah satu faktor pendukung berjalannya sebuah program. Ikka Kartika 2011 : 119 menyebutkan bahwa sumber biaya yang digunakan dalam pelatihan harus jelas, apakah berasal dari lembaga, penyandang dana, atau dari peserta. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, pendanaan dalam program kursus menjahit di LKP Ar- Rum ini berasal dari dana swadaya warga belajar dan dari dana pribadi 118 pengelola. Pengelola menyatakan bahwa jika hanya menggunakan dana swadaya dari warga belajar tidak akan mampu mencukupi untuk keberlangsungan program. Sehingga ada dana silang dari pengelola agar program kursus yang diselenggarakan oleh lembaga dapat tetap berjalan dengan baik.

e. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana merupakan faktor pendukung dalam pelaksanaan program yang diselenggarakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan. Sarana meliputi peralatan yang digunakan dalam program, seperti mesin, alat, meja, kursi, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah ketersediaan tempat untuk pelaksanaan program, seperti ruangan, lahan, dan lain sebagainya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI No 127 Th. 2014 tentang Standar Sarana dan Prasarana Lembaga Kursus dan Pelatihan menyebutkan bahwa : “standar sarana dan prasarana Lembaga Kursus dan Pelatihan bertujuan untuk menunjang kelancaran pemenuhan standar sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan Lembaga Kursus dan Pelatihan dalam rangka memberikan pelayanan prima bagi peserta didik kursus dan pelatihan serta menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing ”. Sarana dan prasarana dalam program menjahit di LKP Ar-Rum berupa ruangan yang digunakan untuk pembelajaran, mesin jahit, mesin bordir, dan peralatan lainnya. Berikut akan peneliti jabarkan tentang sarana dan prasarana yang ada di LKP AR-Rum :