Deskripsi Data Produk Product a. Ketercapaian Tujuan Program

105 pola, bisa mengoperasikan mesin, bisa menjahit, dan mendapatkan lebih banyak pengalaman. Berikut pernyataan warga belajar terkait dengan hasil belajar setelah mengikuti program kursus menjahit di LKP Ar-Rum : Wawancara dengan “CFR” : “Saya jadi tahu pola dasar, bisa mengoperasikan mesin, bisa menjahit.” CW 5.24 Wawancara dengan “SS” : “Lebih banyak pengalaman, dapet pola-pola yang simpel yang lebih mudah dipraktekin. ” CW 6.24 Wawancara dengan “SA” : “Tahu pola, bisa jahit, bisa buka usaha sendiri dirumah, nambah pendapatan juga ”. CW 9.24 Berdasarkan dari pernyataan warga belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang mereka peroleh adalah mereka menjadi tahu tentang pola, bisa mengoperasikan mesin, dan bisa menjahit. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di dalam program menjahit, warga belajar bisa membuat pakaian sesuai dengan tingkatan kursus yang mereka ikuti. Seperti contoh untuk yang tingkat dasar, mereka dapat membuat rok, blus, dres, dan pakaian anak.

c. Dampak Program

Dampak dari program yang dilaksanakan adalah, warga belajar menjadi lebih percaya diri dan semakin yakin untuk membuka usaha, karena warga belajar telah memiliki kemampuan yang telah mereka harapkan. Dan kemampuan tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti program pembelajaran kursus menjahit di LKP Ar-Rum. Ada beberapa warga belajar yang sudah mulai bisa membuat pakaian untuk digunakan sendiri, bahkan ada 106 yang sudah memulai untuk membuka usaha di rumah. Seperti yang dinyatakan oleh warga belajar sebagai berikut : Wawancara dengan “CFR” : “Saya jadi bisa membuat pakaian sendiri sesuai dengan apa yang sudah diajarkan pada saat kursus. Terus juga bermanfaat banget pas harus bikin seragam buat Koor, jadi bisa bikin sendiri ”. CW 5.26 Wawancara dengan “EAK” : “Saya udah bisa bikin baju sendiri, bisa bikin sesuatu dengan manfaatin kain perca yang ada dirumah. ” CW 7.26 Wawancara dengan “SS” : “Sekarang dikit-dikit udah mulai nerima jahitan dirumah. Terus saya juga udah bisa bikin-bikin baju untuk dijual. Saudara juga ada yang udah nawarin buat bantu ngejual baju bikinan saya. ” CW 6.26 Berdasarkan hasil wawancara dengan warga belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa dampak dari program kursus menjahit ini adalah menjadikan warga belajar mempunyai kemampuan menjahit, warga belajar jadi lebih yakin untuk membuka usaha sendiri di rumah. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh “RAW” selaku pengelola program kursus, yaitu : “Dampaknya yang pertama, tadinya minder karena tidak memiliki kemampuan sekarang jadi gak minderan. Kedua, ada yang masih kurang percaya diri sama kemampuan yang dimiliki dan setelah ikut kursus jadi lebih percaya diri. Ketiga, muncul ide-ide baru untuk membuka usaha ”. CW 1.34 “MH” selaku tutor yang mengampu dalam program kursus menjahit juga mengungkapkan, bahwa dampak dari program adalah : “Dari yang tidak bisa jahit jadi bisa jahit, ada yang udah buka usaha sendiri seperti buka modiste dan butik ”. CW 2.33 107 Berdasarkan hasil dari wawancara dengan pengelola dan tutor tesebut, dapat disimpulkan bahwa dampak dari program yang telah dilaksanakan adalah warga belajar jadi bisa menjahit, jadi lebih memiliki kepercayaan diri tentang kemampuan yang dimilikinya, mereka bisa memiliki ide-ide baru untuk menghasilkan sebuah karya, dan bisa membuka usaha sendiri.

C. Pembahasan 1. Evaluasi Konteks Context Program Kecakapan Hidup Menjahit di

LKP Ar-Rum Evaluasi konteks dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta program, apakah keputusan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan program dan kebutuhan peserta program. Serta apakah tujuan yang ditetapkan oleh lembaga telah selaras dengan tujuan warga belajar. Farida Yusuf Tayibnapis 2008 : 14 menyebutkan bahwa evaluasi konteks adalah untuk membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program. Evaluasi konteks dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan warga belajar, apakah keputusan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan program dan kebutuhan warga belajar, dan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam program. Pada pembahasan evaluasi konteks ini, peneliti akan membahas tentang kesesuaian program dengan kebutuhan warga belajar dan tujuan program yang ditentukan. Hasil dari pembahasan ini peneliti dapatkan melalui