Pengelompokan Penilaian Kualitas Pinjaman Atau Pembiayaan

66 bahwa terdapat hubungan yang positif antara perusahaan yang menghasilkan produk yang berkualitas dan pangsa pasar market share. Semakin tinggi kualitas produksi suatu perusahaan akan semakin tinggi pula nilai ekslusif produk yang dihasilkan dan akhirnya akan meningkatkan image perusahaan. 102 Penelitian terhadap 3701 perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods menemukan bahwa perusahaan yang menghasilkan produk yang berkualitas berpengaruh signifikan terhadap market share. 103 Selanjutnya dikatakan bahwa perusahaan yang memproduksi produkjasa yang berkualitas sangat penting bagi bertahannyakelangsungan hidup perusahaan, semakin tinggi kualitas produk perusahaan akan meningkatkan kinerja perusahaan. 104

8. Hubungan Peraturan Pemerintah Terhadap Kinerja Usaha

Dalam sebuah masyarakat yang Islami kita dapat mengharapkan suatu prilaku yang Islami pula, tetapi implementasi nilai dan moralitas Islam akan lebih efektif jika disertai dengan intervensi pemerintah. Mekanisme pasar pada dasarnya tidak memiliki sitem otomatis built in system yang terkait langsung dengan moralitas, meskipun moralitas sangat penting bagi optimumnya mekanisme kerja pasar. Meskipun peran pemerintah sangat berguna termasuk menjalankan fardhu kifayah, tetapi terdapat beberapa kelemahan yang dapat mengganggu efisiensi peranan pemerintah sehingga diperlukan peran masyarakat secara langsung. Beberapa kelemahan ini yaitu: 1. Pemerintah sering tidak berhasil mengidentifikasi dengan tepat kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya, sehingga formulasi kebijakannya juga tidak tepat. 102 Porter, M.E., Cluster and the New Economics of Competition, Harvard Business Review:1980, 766, 6-15. 103 Robinson W.T. and Fornell, C. Source of Market Pioneer Advantages in Consumer Goods Industries. Journal of Marketing Research: 1985 August.305-317. 104 Szymanski, et.al., Order of Entry and Business Performance : An Empirical Synthesis and Reexamination, Journal of Marketing, 1995, October, , 59 17-33. 67 2. Pemerintah sering kali juga memiliki banyak masalah struktural yang dapat menghambat efektivitas dan efisiensi kebijakan, misalnya masalah birokrasi dan politik 3. Keterlibatan pemerintah sering kali menimbulkan pengaturan yang berlebihan terhadap aktivitas perekonomian, sehingga justru menghambat mekanisme pasar dan peran masyarakat secara langsung. 105 Penelitian tentang penataan pengetahuan dalam klaster perusahaan kecil, penelitian empirik terhadap dua klaster perusahaan kecil di Prancis, menemukan bahwa pemerintahan adalah penting untuk mendukung integrasi pengetahuan dari anggota perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, membangun dan mengenali basis pengetahuan umum tampaknya menjadi prasyarat agar identifikasi pengetahuan eksternal dan proses akuisisi berlangsung. Peran yang dimainkan oleh pemerintahan juga tampaknya lebih efisien daripada broker. peneliti membahas hasil tersebut dan implikasinya terhadap pembuat kebijakan dan anggota klaster. 106 Penelitian pengaruh pemerintah terhadap daya saing Small and Medium Entreprises SMEs di India, menemukan bahwa SME memerlukan intervensi dari pemerintah untuk meningkatkan daya saingnya. 107 Selanjutnya, penelitian yang dilakukan terhadap 55 usaha yang tidak diatur pemerintah, hasil penelitiannya mengatakan bahwa peraturan pemerintah berhubungan positif dengan kinerja perusahaan. Semakin sedikit kendala lingkungan yang dihadapi perusahaan semakin besar kinerja yang diperoleh. 108 Selanjutnya, ditemukan bahwa peraturan 105 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI, Yogjakarta: Universitas Islam, Rajawali Pers, Ekonomi Islam, 2013, Hal 466. 106 Rachel Bocquet and Caroline Mothe, Knowledge governance within clusters, the case of small firms, Knowledge Management Research Practice, 2010 8, 229 –23 2010 Operational Research Society. All rights reserved 1477–823810 107 Parashar,SP dan Venkataranajan Enchancing the Competitiveness of SMEs Through Industrial Cluster: the Indian Experience, Bristol, Journal of Technology Management Sustainable Development, 2007, December,Vol.6, p.10. 108 Geiger, S.W. Hoffman J.J., The Impact of the Regulatory Environment and Corporate Level Diversivication on Firm Performance, Pittsburg,Winter: Journal of Managerial Issues, 1998. 68 pemerintah berpengaruh positif terhadap kinerja. 109 Sementara variabel kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap daya saing industri kecil melalui variabel pemasaran kewirausahaan pada industri kecil alas kaki di bogor. 110 Pemerintah di berbagai negara, pada umumnya mendukung UKM. Hal tersebut dilakukan mengingat kontribusinya yang signifikan atas lapangan kerja, inovasi dan pertumbuhan. Dukungan pemerintah tersebut bertujuan memajukan sektor UKM, agar bergairah dan tumbuh secara dinamis. Namun demikian, biasanya dukungan pemerintah terhadap UKM tersebut, tidak berjalan secara optimal. Pemerintah RI melalui Kementerian Koperasi dan UMKM mempunyai tugas yang telah dirumuskan sebagai berikut: Rumusan Tugas : Membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi kebijakan di bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Dengan Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian Koperasi dan UMKM adalah: a. Merumuskan kebijakan pemerintah di bidang pembinaan koperasi dan usaha kecil menengah. b. Mengkoordinasikan dan meningkatkan keterpaduan penyusunan rencana dan program, pemantauan, analisis dan evaluasi di bidang koperasi dan usaha kecil menengah. c. Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang koperasi dan usaha kecil menengah d. Mengkoordinasikan kegiatan operasional lembaga pengembangan sumberdaya ekonomi rakyat. 109 Langerak, F, et.al., Exploratory Results on the Attecedents and Consequences of Green marketing, Market Research Society, London: Journal of the Market Research Society, 1998, October. 110 Stevia Septian et.al, Pengaruh Entrepreneurial Marketing dan Kebijakan Pemerintah terhadap Daya Saing Industri Alas Kaki di Bogor, Bogor: Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Jurnal Manajemen dan Organisasi, 2013, Vol IV, No 2. 69 e. Menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden. Kebijakannya adalah peningkatan daya saing UMKM dan koperasi sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar “naik kelas” atau scaling up dalam rangka untuk mendukung kemandirian perekonomian nasional. Adapun strategi yang ditempuh adalah: 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia 2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan 3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran 4. Penguatan kelembagaan usaha dan 5. Peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha 111 Berkaitan dengan hal di atas, Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 23PerM.KUKMIX2015 Tentang Penilaian Indeks Pembangunan Koperasi IPK Terhadap Pemerintah Provinsi, KabupatenKota Penggerak Koperasi pada Bagian Ketiga tentang Indikator Penilaian Pasal 6 1 Indikator penilaian masukan input yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 2 huruf a meliputi: a. Kebijakan Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota terhadap pembangunan Koperasi serta penciptaan iklim usaha yang kondusif; b. Alokasi Anggaran Pemerintah KabupatenKota; c. Nomenklatur dinas yang membidangi Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; d. Kecukupan dan kemampuan dan sumberdaya manusia Aparatur Pembina Koperasi; e. Dukungan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial; f. Dukungan sarana konsultasi dan pendampingan. 111 www.menegkop.go.id, diunduh 08 Desember 2015, pukul 15.00.