Fokus Penelitian Kata Sandang
                                                                                25
mengembangkan  ekonomi  pada  tingkat grass  root dirasa  mampu  meningkatkan pendapatan negara.
Jumlah  unit  UMKM  yang  sangat  besar  seperti  dijelaskan  diatas menjelaskan  seberapa  besar  tingkat  ketergantungan  pendapatan kalangan grass
root dari  sektor  UMKM.  Hancurnya  sebagian  sektor  ini  akan  menyebabkan tingkat  pengangguran  yang  semakin  tinggi  yang  bisa  berimbas  pada  kenaikan
tingkat  kriminalitas  yang  bahkan  memiliki  kemungkinan  untuk  mengancam kehidupan  berbangsa  dan  bernegara.  Oleh  karena  itu  menjadi  sebuah  perkara
penting untuk memastikan bahwa kalangan grass root bisa tetap hidup dari sektor ini dan mensejahterakan dirinya.
Dalam  UU No. 20  tahun  2008  pada Pasal 4  dipaparkan  prinsip pemberdayaan  UMKM  yakni  pengembangan usaha  berbasis  potensi  daerah  dan
berorientasi  pasar  sesuai  dengan  kompetensi  Usaha  Mikro,  Kecil,  dan Menengah.
[3]
Sebuah prinsip sekaligus mandat bagi pengelola UMKM untuk bisa menghidupi  dirinya  dengan  sumber  daya  alam  yang  ada  di  sekelilingnya,  dalam
lingkup daerahnya sendiri. Pada  dasarnya  kegiatan  industri,  termasuk  kegiatan  UMKM,  adalah
kegiatan untuk meningkatkan nilai suatu bahan atau jasa sehingga menjadi lebih berharga  melalui  proses  pengolahan  baik  secara  manual  maupun  mekanis  untuk
kemudian dipasarkan  sehingga  mendapatkan  keuntungan.  Bagi  masyarakat  yang sudah  terkena  imbas  teknologi  sehingga  memiliki  kemampuan  maupun
kepahaman  akan  teknologi  proses  serta  pemasaran,  perkara  industri  ini  bukanlah hal  yang  terlalu  sulit  dikerjakan.  Pengelola  UMKM  ini  hanya  tinggal  diberikan
modal dan asistensi yang cukup maka mereka akan berkembang menjadi UMKM yang mandiri.
Namun,  umumnya  potensi  sumber  daya  alam  lebih  banyak  ditemui  pada daerah  pedesaan  yang  masih  minim  akses  informasi  dan  teknologi,  bukan  pada
daerah perkotaan yang mudah akses informasi namun sudah sangat minim sumber daya alam.
26
Harus  ada  yang  turun  tangan  untuk  memastikan  semua  daerah  mampu teroptimalisasi  potensinya  sehingga  mampu  memberi  manfaat.  Dalam  UU  RI  no
20  tahun  2008  tentang  Usaha Mikro,  Kecil,  dan  Menengah,  di  jelaskan bahwasanya  pemerintah  membutuhkan  bantuan  dari  komponen-komponen  lain
yang  sekiranya memiliki  peran  dan  bisa  mendukung  program  pemerintah  seperti lembaga  pemberi  pinjaman  atau  kredit,  Unit  Usaha  Besar,  koperasi,  maupun
kemitraan. Mengingat  begitu  banyaknya  kebermanfaatan  jika  sistem  ini  dapat
terlaksana  dengan  baik  dan  mengingat  urgensi  untuk  segera  mempersiapkan UMKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean MEA, maka perlu ada
persiapan  yang  serius  dan  matang  demi menyinergikan  elemen-elemen  ini.  Ada beberapa  hal  yang  sekiranya  mampu  menjadi  rujukan  untuk  sinergitas  elemen-
elemen ini demi mewujudkan produk UMKM yang berdaya saing dengan produk yang berasal dari pasar internasional.
Pertama, UMKM sebagai subyek industri harus siap dalam menjalankan industri
sebaik-baiknya  sesuai  dengan  asas-asas  lazim  dalam  industri  UMKM,  mampu memegang  teguh  profesionalisme  industri  sekaligus  kekeluargaan  antar  SDM
yang terlibat dalam pengembangan UMKM.
Kedua, akademisi harus bergerak secara pasif maupun aktif dalam pengembangan
UMKM.
Ketiga, pemerintah  tentu  saja  diharapkan  mampu  menjadi  pembuat  kebijakan
yang bisa memberi kemudahan-kemudahan bagi  UMKM untuk mengembangkan usahanya.  Dalam  menghadapi  AEC,  perlunya  dipersiapkan  beberapa  regulasi
yang  mampu  melindungi  produk-produk  UMKM  agar  tidak  kalah  saing  dari produk  asing,  meskipun  tetap  menjadi  perhatian  penting  untuk  senantiasa
                                            
                