28
utama dari makalah ini adalah temuan bahwa pasangan adalah sebagai variabel penting atau bahkan lebih penting dari pada penyediaan sumber sumber dan
informasi bagi perusahaan.
39
C. Koperasi Sebagai Badan Hukum BMT 1. Koperasi
1.1. Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi menurut UU RI No; 251992 adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
1.2. Jati Diri Koperasi
Jatidiri Koperasi
Cooperative Identity,
atau lengkapnya
ICA Cooperative, pada
Rapat Anggota ICA di Manchester, Inggris, September 1995 dijelaskan bahwa
terdiri dari definisi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Sebagai suatu kesepakatan gerakan koperasi internasional, maka gerakan koperasi Indonesia yang juga ikut terlibat dalam proses perumusan
dan pengambilan
keputusan mengenai
jatidiri koperasi ini tentu juga berkewajiban untuk melaksanakannya. Sementara itu, dari pihak pemerintahpun
melalui Konferensi Menteri-Menteri Koperasi se Asia Pasifik, di mana DepartemenKementerian
Koperasi selalu mengirimkan utusannya,
dalam tugasnya selaku pembina koperasi juga terikat untuk melaksanakan jatidiri
koperasi ini melalui berbagai peraturan perundangannya. Dalam konferensi Menteri-menteri Koperasi se-Asia Pasifik ke-4 di
Chiangmai, Muangthai tanggal 18-22 Maret 1997, salah satu rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah berbunyi: Dalam merumuskan undang-
undang dan kebijakan agar konsisten dengan Jatidiri Koperasi ICIS. Dalam
39
Tina Bratkovicˇ and Antoncˇ icˇ Mitja, The Personal Network of the Owner-Manager of a Small Family Firm: The Crucial Role of the Spouse Slovenia : Faculty of Management
Koper, University of Primorska, 2009 vol 7 2: p.171–190.
29
Konferensi Menteri-Menteri Koperasi se- Asia Pasifik
ke-5 di
Beijing, China 11-16 Oktober 1999, salah satu resolusi yang disepakati berbunyi:
Keberadaan koperasi secara sah harus diperkuat untuk menjamin sumbangan yang berarti bagi ekonomi dan masyarakat pada umumnya, Hal ini antara
lain dapat dilakukan dengan cara: Pengakuan terhadap koperasi seperti dirumuskan dalam ICISJatidiri Koperasi ke dalam Undang-undang... .
Sedangkan dalam konferensi Menteri-menteri Koperasi se-Asia Pasifik ke-7 di New Delhi, India 1-6 Februari 2004 telah dikeluarkan pernyataan Bersama
Joint Declaration, yang antara lain berbunyi: menghimbau kepada pemerintah dan koperasi-koperasi di wilayah Asia Pasifik, demikian juga kepada ICA Asia
Pasifik, untuk mempercepat proses pembaharuan perundang- undangan dan kebijakan berdasarkan Jatidiri Koperasi yang akan menjamin otonomi dan
kemandirian independensi koperasi, serta memastikan terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan yang seimbang dan berkelanjutan di semua
sektor ekonomi
”
. Jatidiri Koperasi sebagai kesepakatan gerakan koperasi
internasional merupakan pedoman bagi setiap organisasi koperasi di seluruh
dunia, khususnya yang organisasi gerakan koperasinya menjadi anggota ICA. Sebagai pedoman bagi koperasi di seluruh dunia jatidiri koperasi ini
bersifat universal, sehingga untuk operasionalnya diperlukan suatu kesepakatan yang intinya harus tetap mengacu pada jatidiri koperasi.
Sven Ake Book dalam bukunya Cooperative Values in a Changing World1992, yang menjadi
acuan bagi perumusan ICIS membedakan dua prinsip koperasi: yaitu basic cooperative principles dan basic cooperative practises yang perumusannya harus
mengacu pada basic cooperative principles. Jika jatidiri koperasi merupakan basic cooperative principles yang berlaku universal, maka kita perlu menyepakati
basic cooperative practisesnya, sebagai pedoman operasional
dalam berkoperasi,
atau sebagai
parameter untuk
mengukur sejauh mana suatu koperasi masih berada dalam koridor koperasi
Merujuk pada jatidiri koperasi, maka penerapan manajemen dalam kegiatan usaha koperasi disebut Manajemen Profesional Berbasis Nilai Value
Based Professional Management. Sebagai badan usaha yang berorientasi pada
30
pelayanan kepada anggota, maka usaha koperasi lebih tepat disebut sebagai social business, ketimbang commercial business, yang berorientasi untuk
mengejar keuntungan semata Peter Davis, 2008. Sebagai social
business, maka usaha
koperasi sarat
dengan nilai-nlai
sosial dan etika, yang diwujudkan dalam bentuk produk yang dihasilkan, pelayanan dan sebagainya.
Hal ini selain
sejalan dengan
nilai-nilai: menolong
diri sendiri,
persamaan, keadilan, solidaritas, tanggung jawab sosial dan peduli pada orang
lain, juga mengacu pada prinsip ke 7 Peduli pada masyarakat concern for the community, Menurut Peter Davis nilai-nilai, prinsip-prinsip dan struktur
kepemilikan koperasi inilah yang menjadi keunggulan kompetitif competitive advantage kepada koperasi. Dalam kontek Manajemen Profesional Berbasis
Nilai ini, hubungan Manajer dan Pengurus adalah sebagai berikut: Manajer Memimpin Managers Lead dan pengurus memerintahmenentukan Boards
Govern.
40
Jati Diri Koperasi Indonesia Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian pada BAB III Bagian Kedua
tentang Prinsip Koperasi, Pasal 5 dijelaskan bahwa: 1 Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. kemandirian.
40
Djabaruddin Djohan, Mempertanyakan Implementasi Jatidiri Koperasi, Disampaikan pada Diskusi yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kantor
Kementerian Koperasi UKM RI pada tanggal 10 November 2008.