Wawancara Terbuka dan Mendalam
130
beberapa cara, baik melakukan kajian pustaka lalu membuat kuesioner, melakukan indept interview wawancara mendalam kepada sejumlah pakar
dan praktisi atau bisa saja dengan melakukan FGD Focus Group Discussion dengan mengumpulkan beberapa orang pakar dan praktisi secara bersamaan
dalam suatu ruangan khusus dan melakukan diskusi dalam memahami masalah. Masalah-masalah tersebut dikonstuksikan dalam suatu model agar
dapat memberikan kemudahan bagi peneliti maupun responden dalam memahami masalah yang kompleks.
Setelah model selesai, peneliti melakukan validasi konfirmasi model kepada salah satu responden yang dianggap pakar dari pakar lainnya. Validasi
konfirmasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa model masalah yang dibuat berdasarkan pendapat dari berbagai sumber adalah benar dan sudah
dapat mewakili dari masalah yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti melakukan Focus Group Discussion FGD dengan mengumpulkan pakar
Baitul Maal Wattamwil BMT dan pengusaha Mikro sebanyak 12 orang yang ada di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara yang
diselenggarakan di Kantor Kepala Desa Sei Rotan, Jl. Pendidikan Gang Tarigan Sei Rotan, Tembung, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada tanggal 07
Nopember 2015, ini dilakukan untuk memahami permasalahan yang ada bagi Usaha Mikro mitra BMT, kemudian merumuskan model permasalahan dan
solusinya. Setelah model selesai dibuat maka model tersebut dikonfirmasi ulang untuk memvalidasi model kepada 2 orang pakar dalam bidang tersebut
yaitu kepada seorang Sekretaris Asosiasi BMT se Sumatera Utara dan
kepada mantan kepala bidang UMKM Diskop Sumut yang memahami tentang BMT dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM. Berdasarkan
konfirmasi yang dilakukan dengan ke dua pakar diatas, konsruksi penelitian mengalami penambahan dan pengurangan pada elemen klaster yang ada.
b. Tahap Kedua, Kuantifikasi Model
131
Setelah model dikonfirmasi kebenarannya, langkah selanjutnya adalah mengaplikasikan model pada software ANP Super Decision untuk menyusun
kuesioner perbandingan pasangan. Pertanyaan dalam kuesioner ANP berupa pairwase comparison perbandingan pasangan antar elemen dalam klaster
untuk mengetahui mana di antara keduanya yang lebih besar pengaruhnya dominan dan seberapa besar perbedaannya pada skala 1- 9.5 dilihat dari
satu sisi. Skala numerik yang digunakan merupakan terjemahan dari penelitian verbal.
Setelah kuesioner dibuat dan dilakukan uji coba, langkah selanjutnya adalah survei responden pakar, praktisi dan akademisi. Pada tahap ini
responden akan diminta untuk menentukan prioritas yang paling penting atau memiliki pengaruh terhadap masalah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam praktik ANP memiliki tiga kali tahapan wawancara kepada responden. Yang pertama adalah wawancara untuk mengkonstuksi model, kedua
wawancara untuk memvalidasi model, dan ketiga adalah menyebar kuesioner perbandingan pasangan.
c. Tahap Ketiga, Analisis Hasil Kuesioner yang telah diisi responden dilakukan kuantifikasi dengan
melakukan input pada software lalu mencari nilai rata-rata dari jawaban setiap responden. Tahapan ini dikenal dengan sintesis hasil. Hasil yang sudah ada juga
akan dihitung nilai kendall’s coefficience dimana kendall’s merupakan salah
satu alat ukur untuk menghitung rater agrement yaitu nilai kesepakatan antara
responden. Setelah dilakukan sintesis, langkah terakhir adalah melakukan interpretasi hasil.