Zakat Disertasi Rizal Agus

89 kemudahan akses modal, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan kemampuan untuk mengelola keuangan. 5. Thomas W.Y. Man, et.al., 2008, menetiti tentang Entrepreneurial Competencies and the Performance of Small and Medium Enterprises: An Investigation through a Framework of Competitiveness, hasil penelitian terhadap 153 pemilik pengelola UMKM, memberikan bukti adanya kontribusi langsung dan tidak langsung dari peluang pewirausaha, hubungan, inovasi, kompetensi SDM dan kompetensi strategis dalam mempengaruhi kinerja jangka panjang UMKM melalui lingkup kompetitif dan kemampuan organisasi. 6. E.O. Ofoegbu,et.al, 2013, meneliti tentang Effects of contextual factors on the performance of small and medium scale enterprises in Nigeria: A Case Study of Ilorin Metropolis, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kontekstual yang memiliki dampak signifikan terhadap UMKM dan UMKM berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara yaitu modal, ketersediaan bahan baku, mengaktifkan lingkungan, power supply, ketersediaan pasar memiliki dampak positif pada pertumbuhan UMKM, sementara keadaan ekonomi dan kebijakan pemerintah berdampak negatif pada pertumbuhan UMKM. Penelitian ini merekomendasikan bahwa power supply dan ketersediaan modal yang memadai melalui keuangan mikro micro finance harus didorong untuk menjamin pertumbuhan UMKM yang akan membantu meningkatkan kesempatan kerja dan dengan demikian mengurangi tingkat kemiskinan yang tinggi. 7. Md. Aminul. Islam et al. , 2011, meneliti tentang Factors Affecting Business Success of Small Medium Enterprises SMEs in Thailand, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Usaha Kecil dan Menengah UKM di Thailand dengan meneliti delapan faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis UKM yaitu faktor- faktor karakteristik UKM, manajemen dan pengetahuan, produk dan layanan, pelanggan dan pasar, cara melakukan bisnis dan kerjasama, sumber daya dan keuangan, strategi, dan lingkungan eksternal. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor yang paling signifikan mempengaruhi keberhasilan bisnis UKM di Thailand yaitu karakteristik UKM, pelanggan dan pasar, cara melakukan bisnis, sumber daya dan keuangan, dan lingkungan eksternal. 8. Asyraf Wajdi Dusuki n.d, meneliti tentang Banking for the poor: the role of Islamic banking in microfinance initiatives, penelitian ini menjelaskan bahwa keuangan mikro microfinance membutuhkan pendekatan inovatif di luar 90 peran sebagai intermediasi keuangan tradisional. Antara lain, membangun kapasitas manusia melalui intermediasi sosial dan merancang program pinjaman berbasis kelompok yang terbukti menjadi salah satu alat yang efektif untuk mengurangi biaya transaksi dan eksposur yang lebih rendah untuk berbagai risiko keuangan dalam kaitannya dengan memberikan kredit kepada orang miskin pedesaan. Makalah ini juga menyarankan penggunaan kendaraan tujuan khusus sebagai salah satu alternatif yang mungkin untuk bank syariah menyalurkan dana kepada orang miskin. 9. Abul Hassan Farooqi, 2006, meneliti tentang Islamic social capital and networking, bukti menunjukkan bahwa penguatan jaringan koperasi resmi melalui input teknologi, keuangan, dan sumber daya manusia dari seluruh sektor yang berbeda merupakan elemen penting dalam meneruskan pembangunan berkelanjutan. Ketika fokus intervensi pembangunan adalah pada mata pencaharian dan kesejahteraan Islam dari sumber daya wakaf, adalah menggambarkan pada jaringan informal berdasarkan etika Islam yang dapat membantu untuk memecahkan masalah dan untuk dapat bebas berkembang. 10. Rifki Ismal, 2011, meneliti tentang Depositors withdrawal behavior in Islam ic banking: case of Indonesia, penelitian ini menemukan adanya pengaruh positif yang kuat, dimana adanya jaringan yang dekat di antara periset dari dunia pendidikan dan Usaha Kecil, dan kolaborasi yang sedemikian telah sukses digambarkan oleh banyak negara sebagai keunggulan system inovasi regional. Microfinance membutuhkan pendekatan inovatif melalui peran intermedier keuangan tradisional, diantaranya membangun kapasitas SDM melalui intermediasi sosial dan mendesain program pembiayaan berbasis group sebagai alat efektif mengurangi biaya transaksi dan mengurangi sejumlah resiko financial berhubungan dengan pemberian kedit kepada masyarakat miskin pedesaan. Group sejenis peer group berpengaruh memainkan peran penting dalam memilih bank Islam sebagai lembaga deposito dan adanya tingkat kesadaran yang tinggi terhadap bank konsumen pada keunggulan model investasi bagi hasil dan dari peranan pengembangan sosial dari sistem perbankan Islam. Para pemimpim agama Islam biasanya salah mengerti tentang mikrofinance karena mikrofinance memerlukan tingkat bunga yang tinggi yang bertentangan dengan hukum Islam. Penelitian ini menemukan bahwa memungkinkan untuk mengkombinasi ke dua praktik dan untuk meyakinkan para pemimpin Islam bahwa bank Islam dapat diaplikasikan pada mikrofinance. Kinerja neraca keuangan dan bebagai indikator kinerja menunjukkan adanya bukti bahwa Islamic bank di Pakistan cendrung memesan pada sedikit projek 91 finansil jangka panjang. Ditemukan bahwa para depositor menarik uang mereka jika: bank Islam tidak menghasilkan pendapatan dari pembiayaannya; tingkat bunga meningkat; dan total deposito cendrung menurun. Menghadapi Kondisi seperti ini bank Islam seharusnya mengantisipasi prilaku penarikan dana tersebut dengan melakukan 2 tindakan, membuat cadangan likuilitas dan menyesuaikan rasio bagi hasil kepada depositor. Pengaruh positif yang kuat telah terlihat dimana jaringan yang dekat ada di antara periset dari dunia pendidikan dan usaha kecil, dan kolaborasi yang sedemikian telah sukses digambarkan oleh banyak negara sebagai keunggulan system inovasi regional. 11. Charles Steinfield, et.al., 2012, meneliti tentang Small and Medium-Sized Enterprises in Rural Business Klasters: The Relation Between ICT Adoption and Benefits Derived From Klaster Membership Analisis terhadap 333 unit usaha di pedesaan utara Michigan menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara a adopsi dan manfaat yang diperoleh dari keanggotaan dalam kelompok bisnis ICT, b adopsi ICT dan pelaporan keberhasilan bisnis sendiri, dan c manfaat yang diperoleh dari kelompok bisnis dan kesuksesan bisnis, meskipun analisis menunjukkan bahwa hubungan ini mungkin bagi industri tertentu, hasil menunjukkan bahwa adopsi Teknologi informasi komputer TIK oleh perusahaan pedesaan dapat memiliki keunggulan untuk sukses modal sosial secara regional dan sukses bisnis dan dapat membantu mengurangi kesenjangan digital yang dialami pada masyarakat pedesaan. 12. Pudjo Sugito , Kamaluddin 2012, meneliti tentang Inovasi Dan Keunggulan Bersaing: Studi pengetahuan Manajemen, pengembangan Talenta dan Modal Sosial, penelitian terhadap 200 pelaku industri kecil menengah IKM di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menemukan bahwa baik pengetahuan manajemen, pengembangan bakat maupun modal sosial berpengaruh signifikan terhadap inovasi dan keunggulan bersaing. 13. Musran Munizu 2010, meneliti tentang Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil UMK di Sulawesi Selatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal yang terdiri dari kebijakan pemerintah, sosial ekonomi dan budaya dan aspek peran lembaga terkait berpengaruh positif secara signifikan terhadap faktor internal Usaha Kecil dan Mikro dengan kontribusi sebesar 0.980 98 dan faktor internal yang terdiri dari sumber daya manusia, keuangan, teknik produksi dan operasi, dan aspek pasar atau pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha kecil dan mikro dengan kontribusi sebesar 0.792 79,2.