PlotAlur Cerita Hakikat Struktur Cerita

commit to user merupakan refleksi kehidupan masyarakat, maka tema yang diungkapkan dalam karya sastra bisa sangat beragam. Tema dapat berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, perjuangan, teknologi, tradisi yang berkaitan erat dengan masalah kehidupan. Tema selalu berkaitan dengan pengalaman kehidupan, melalui karyanya itu, pengarang menawarkan makna tertentu dalam kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat merasakan dan menghayati makna kehidupan. Mungkin kita akan merasakan suatu keharuan, penderitaan atau kebahagiaan seperti yang dialami tokohnya, atau sifat emotif yang dapat menyebabkan kita mengalami perubahan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini Burhan Nurgiyantoro, 1995: 71. Tema merupakan refleksi fiksional tentang kehendakmanusia untuk memberi makna terhadap pengelaman-pengalamannya. Tema merefleksikan kehendak manusiayang mendasar dan bersifat universal. Tema merupakan salah satu dari daya tarik sebuah fiksi yang juga paling mendasar dan universal. Dapat disimpulkan bahwa tema merupakan gagasan sentral pengarang yang akan disampaikan kepada pembaca. Tema adalah masalah hakiki manusia yang ingin dipecahkan dalam karya yang diwujudkan oleh pengarang.

b. PlotAlur Cerita

Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang merupakan susunan kejadian-kejadian yang satu sama lain saling berhubungan. Alur disebut juga plot. Alur atau plot adalah rangkaian kejadian dalam ceritayang disusun sebagai interelasi fungsional kejadian dalam cerita yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi Atar Semi, 1993: 43. commit to user Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tetapi tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Kejelasan plotalur cerita adalah kejelasan tentang kaitan antarperistiwa yang dikisahkan secara linier, akan mempermudah pemahaman terhadap cerita yang ditampilkan. Kejelasan plot berarti kejelasan cerita, kesederhanaan plot berarti kemudahan cerita dimengerti, sebaliknya plot yang rumit dan komplek menyebabkan cerita sulit dipahami Burhan Nurgiyantoro, 1995: 110. Kaidah Pemplotan 1 Plausibilitas Plausibilitas diartikan sebagai suatu hal yang dapat dipercaya sesuai dengan logika cerita. Plot sebuah cerita harus memiliki sifat plausible, dapat dipercaya oleh pembaca. Pengembangan plot cerita yang tidak plausible dapat membingungkan dan meragukan pembaca, misalnya karena tidak ada atau tidak jelasnya unsur kausalitas. Lebih dari itu mungkin orang akan menganggap bahwa karya tersebut kurang bernilai literer Burhan Nurgiyantoro, 1995: 130. 2 Suspense Suspense adalah cerita yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu di hati pembacanya dan pembaca akan terdorong keinginannya untuk membacanya sampai selesai. Menurut Kenny dalam Burhan Nurgiyantoro, 1995: 134, Suspense adalah harapan yang belum pasti pada pembaca terhadap akhir cerita. Jelasnya unsur suspense akan mendorong, mengelitik, dan memotivasi pembaca commit to user untuk setia mengikuti cerita mencari jawab rasa ingin tahu terhadap kelanjutan dan akhir cerita. Unsur suspense yang terus-menerus terjaga secara kuat melingkupi perkembangan plot, pembaca akan merasa penasaran jika belum menyelesaikannya. Cara membangkitkan suspense dalam sebuah cerita adalah menampilkan foreshadowing yakni menampilkan peristiwa tertentu yang bersifat mendahului mungkin saja berupa pertanda atau firasat Burhan Nurgiyantoro, 1995: 135. 3 Surprise Surprise adalah sesuatu yang bersifat mengejutkan atau kejutan yang menampilkan sesuatu yang menyimpang atau bahkan bertentangan dengan harapan pembaca Abrams dalam Burhan Nurgiyantoro, 1995: 136. Jadi bisa dikatakan dalam karya itu terdapat penyimpangan, pelanggaran, atau penentangan dalam cerita dengan apa yang telah menjadi biasanya. Plot yang baik suspense, surprise, dan plausibility berjalinan sangat erat dan saling menunjang, saling mempengaruhi serta membentuk satu kesatuan yang padu Burhan Nurgiyantoro, 1995: 138. 4 Kesatupaduan Kesatupaduan menyaran pada pengertian bahwa berbagai unsur yang ditampilkan khususnya peristiwa-peristiwa fungsional, berkaitan dengan acuan yang mengandung konflik atau seluruh pengalaman yang hendak dikomunikasikan memiliki keterkaitan ada benang merah yang menghubungkan aspek cerita Burhan Nurgiyantoro, 1995: 138. commit to user Plot atau alur cerita meliputi: 1 paparan awal cerita expotition, 2 masuk problem inciting moment, 3 penanjakan konflik rising action, 4 konflik makin ruwet komplication, 5 menurunnya konflik talking action, 6 penyelesaian denouement Herman J. Waluyo, 1995: 148. Sesuai dengan beberapa pendapat mengenai alur cerita tersebut, Herman J. Waluyo membagi alurplot sebuah cerita menjadi enam tahapan, yaitu: 1 Paparan awal cerita expotion, yaitu tahap yang berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar serta tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupkan tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal yang berfungsi sebagai landasan cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya. 2 Mulai ada problem generaying ciricumstances, yaitu tahap memunculkan masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini merupakan tahap awal muncul konflik. Konflik itu akan dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. 3 Penanjakan konflik rising action, yaitu tahap pemunculan konflik yang semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa- peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita bersifat semakin mencekam dan menegangkan. Konflik-konflik yang terjadi mulai mengarah ke klimaks dan semakin tak terhindarkan. 4 Konflik yang semakin ruet complication, yaitu tahap penyampaian konflik atau puncak ketegangan. Pertentangan-pertentangan yang terjadi pada diri atau antartokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan commit to user dialami oleh tokoh-tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik utama. Sebuah fiksi yang panjang mungkin saja memiliki lebih satu klimaks. 5 Konflik menurun falling action, yaitu tahap klimaks mulai menurun. Artinya, klimaks sudah mulai kendor. Konflik sudah hampir berakhir dan sudah mulai ada titik tentu. 6 Tahap penyelesaian denouement, tahap pemberian solusi atau jalan keluar. Konflik-konflik yang ada diberi jalan keluar, lalu cerita diakhiri. Dari beberapa pendapat di atas, plot merupakan jalinan cerita dari awal sampai akhir, berkesinambungan, dinamis, berhubungan dengan sebab akibat kausalitas, berperan sangat penting dalam cerita, berfungsi untuk membaca ke arah pemahaman secara rinci. Plot yang baik adalah sebuah alur cerita yang mudah dipahami pembacanya.

c. Tokoh dan Karakter