commit to user
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Latar Penelitian
1. Letak Geografis dan Keadaan Alam Kabupaten Blora
Kabupaten Blora merupakan salah satu dari 35 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Blora terlatak di ujung Timur Laut dari ibukota
Provinsi Jawa Tengah. Dari sudut astronomi ini terletak di antara 6 525’ sampai
dengan 7 248’ Lintang Selatan. Bentangan wilayah Kabupaten Blora dari barat ke
timur sepanjang 87km dan utara ke selatan sejauh 58 km. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Blora adalah sebagai berikut. Bagian Timur dan Selatan
berbatasan dengan wilayah Propinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Ngawi. Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Pati.
Jarak Kabupaten Blora dengan kota Semarang kurang lebih 127 Km. wilayah Kabupaten Blora hanya seluas 5.59 dari luas wiayah Propinsi Jawa Tengah,
secara administratif terbagi menjadi 16 kecamatan, 24 kelurahan dan 295 desa, serta 1.204 RW dan 5.429 RT BPS, 2009: 29-30.
Berdasarkan sudut geologinya Kabupaten Blora terletak pada Pegunungan Kendeng atau Pegunungan Rembang. Oleh karena itu daerah Blora mempunyai
morfologi yang sangat bervariasi yaitu ketinggian antara 25 m hingga 500 m dari permukaan laut. Keadaan daerah sebagian besar berupa gunung atau pegunungan
dan lereng-lereng gunung, jurang, dan sebagian lagi merupakan tanah datar dan lembah. Daerah tertinggi di kabupaten ini adalah Bogorejo. Ketinggiannya rata-
commit to user
rata antara 100-500 m dari permukaan air laut. Adapun rata-rata terendahnya terletak pada 100 m di atas permukaan air laut.
2. Luas Wilayah Kabupaten Blora
Luas wilayah Kabupaten Blora pada tahun 2009 tercatat 182.058,797 ha, terdiri dari tanah sawah seluas 46.129,921 ha 25,33 dan bukan sawah
135.728,876 ha 74,67 . Adapun rincian penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL PENGGUNAAN LAHAN KAB. BLORA 2009
NO Jenis Lahan
Luas 1
Sawah 46.129,921
25,34 2
Tegalan 26.278,277
14,43 3
Pekaranganbangunan 16.791,858
9,22 4
Hutan 90.416,520
49,66 5
Perkebunan rakyat 4,000
0,01 6
Waduk 56,962
0,03 7
Lain-lain 2.381,259
1,31 182.058,797
100,00 Sumber: BPS Kab. Blora Tahun 2009
Sesuai dengan keadaan morfologi tanahnya, lahan sawah di wilayah Kabupaten Blora jenis pengairannya juga bermacam-macam dan sebagian besar
merupakan sawah tadah hujan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
commit to user
TABEL SAWAH DAN PENGAIRANNYA DI KAB. BLORA 2009
No Jenis Pengairan
Luas 1
Pengairan teknis 7.449,000
4,09 2
Pengairan setengah teknis 967,000
0,53 3
Pengairan sederhana 4.114,000
2,26 4
Pengairan desa 1.640,000
0,90 5
Tadah hujan 29.703,921
16,31 6
P2AT 2.259,000
1,24 Total
46.129,921 25,33
Sumber: BPS Kab. Blora Tahun 2009 Keadaan morfologi yang bervariasi di atas dan Pegunungan Rembang
yang relatif tinggi ini, menyebabkan wilayah Kabupaten Blora banyak terdapat waduk. Ada 3 waduk terbesar di Kabupaten Blora yaitu yang terbesar adalah
Waduk Tunjungan dengan luas area 35,537 ha, kemudian Waduk Blora 18,300 ha dan Waduk Todanan 3,125 ha. Adapun tanah di wilayah Kabupaten Blora
didominasi oleh tiga golongan yaitu tanah gromosal 56 , mediteran 39 , dan alluvial 5 .
3. Penduduk dan Adat Istiadat Masyarakat Kabupaten Blora