Proses Pembelajaran Pelaksanaan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional

commit to user 18 dan negara-negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Untuk mewujudkan SMA bertaraf internasional, Direktorat Pembinaan SMA mengembangkan program Rintisan SMA Bertaraf Internasional RSMABI dengan menerapkan beberapa strategi utama. Pertama, pengembangan sumberdaya manusia, modernisasi manajemen dan kelembagaan. Kedua, melakukan konsolidasi untuk menemukan praktek yang baik dan pelajaran yang dapat dipetik baik melalui lokakarya atau seminar dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

B. Pelaksanaan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional

Pelaksanaan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional meliputi:

1. Proses Pembelajaran

Gagne dan Briggs 1979:3 instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal. Proses pembelajaran SBI diatur dalam Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009 pasal 5 sebagai berikut: a. SBI melaksanakan standar proses yang diperkaya dengan model proses pembelajaran di Negara anggota OECD atau Negara maju lainnya. commit to user 19 b. Proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan kontekstual. c. SBI dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dan atau bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional bagi mata pelajaran tertentu. d. Pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, pendidikan agama, dan pendidikan kewarganegaraan, pendidikan sejarah dan muatan local menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia. e. Penggunaan bahasa pengantar bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Proses pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Proses pembelajaran memberikan ruang yang cukup untuk peserta didik agar memiliki akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneuship, jiwa patriot, jiwa inovator, prakarsa, kreativitas, kemandirian berdasarkan bakat, minat dan perkembangan fisik maupun psikologisnya secara optimal yang terintegrasi pada keseluruhan kegiatan pembelajaran. Pendidikan harus dapat mengembangkan proses pembelajaran yang membangun pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi yang efektif dan efisien. Mutu proses pembelajaran ditingkatkan dengan menerapkan model-model pembelajaran yang secara nyata telah berhasil diterapkan dengan baik pada sekolah unggul dari Negara commit to user 20 maju seperti: penerapan standar belajar, standar mengajar, persiapan pembelajaran, penentuan indikator hasil belajar, pemilihan bahan ajar, strategi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan alat peraga pembelajaran, dan pemilihan sumber belajar. Menurut Whicker, et al 1997, efek positif dari pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan prestasi, sikap, kemampuan berpikir yang lebih tinggi, dan kepercayaan diri peserta didik. model penemuan terbimbing dapat menjadi salah satu pembelajaran menyenangkan dan efektik Dumitrascu 2009. Mutu pembelajaran ditingkatkan dengan dukungan penerapan TIK pada semua mata pelajaran serta menggunakan bahasa Inggris untuk kelompok sains dan matematika di jurusan IPA. Pengembangan berikutnya untuk mata pelajaran ekonomi pada jurusan IPS.

2. Peningkatan Mutu Penilaian