Pengertian Standar Penilaian Standar Penilaian Pendidikan

commit to user 29 pengelolaan sekolah mengembangkan jaringan kerjasama tingkat local, nasional dan internasional dalam bentuk sister school. Dalam meningkatkan mutu prosedur pengelolaan secara bertahap sekolah perlu mengusahakan untuk memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14000.

C. Standar Penilaian Pendidikan

1. Pengertian Standar Penilaian

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007: Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik Ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan, kegiatan penilaian merupakan salah satu ciri yang melekat pada pendidik profesional. commit to user 30 Seorang pendidik profesional selalu menginginkan umpan balik atas proses pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dilakukan karena salah satu indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat keberhasilan yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik bagi pendidik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan. Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, yaitu pengukuran, pengujian, penilaian, dan evaluasi. a. Pengukuran measurement Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas pembelajaran Harun Rasyid dan Mansur, 2007. Allen Yen 1979 menyatakan bahwa: “Measurement is the assigning of numbers to individuals in a systematic way as a means of representing properties of the individuals”. Pengukuran adalah pemberian angka-angka pada peserta didik secara sistematis sebagai alat yang mewakili kemampuan yang dimiliki para perserta didik tersebut Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan penentuan angka bagi objek secara sistematik. Pengukuran measurement adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu Guilford, 1982. Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau commit to user 31 kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif hasilnya bukan angka berupa predikat atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang, disertai deskripsi penjelasan prestasi peserta didik. Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian. b. Penilaian assessment Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas penilaiannya. Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik, kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik. Penilaian didefinisikan sebagai proses pengumpulan informasi tentang kinerja peserta didik, untuk digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan. Menurut Permendiknas Republik Indonesia tentang Standar Penilaian Pendidikan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dimaknai sebagai penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar Sri Wardhani, 2004 commit to user 32 Kellough dan Kellough Swearingen, 2006 mengidentifikasi tujuan penilaian adalah untuk;1 membantu belajar peserta didik, 2 mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, 3 menilai efektifitas strategi pengajaran,4 menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum, 5 menilai dan meningkatkan efektifitas pengajaran, 6 menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, dan 7 komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik. Johson Johson2002 dalam Budiyono2011 menggolongkan penilaian kedalam tiga jenis yaitu: penilaian diagnostic, penilaian formatif, dan penilaian sumatif. Penilaian diagnostik dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. Dengan penilaian diagnostik, para pendidik diharapkan dapat mengetahui kesalahan dan atau miskonsepsi yang terjadi sebelum atau sesudah pembelajaran berlangsung. Penilaian formatif dilaksanakan secara pereodik sepanjang satuan pembelajaran, misalnya setelah setiap satu pokok bahasan diberikan. Penilaian formatif memberikan balikan kepada peserta didik yang terkait dengan kemajuan yang telah ia capai. Penilaian formatif memberikan balikan kepada pendidik terkait dengan kemajuan proses pembelajaran yang dirancangnya dalam kaitanya dengan efektifitas pembelajaran yang menjadi tujuannya. Penilaian sumatif dilakukan pada akhir satuan pembelajaran untuk menentukan status final peserta didik dan atau untuk menentukan kadar efektifitas program pembelajaran. commit to user 33 Penilaian assessment adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu Griffin Nix, 1991. Penilaian mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah. Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode danatau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran atau kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik c. Evaluasi evaluation Nitko Brookhart dalam Harun dan Mansur 2007 mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang berkaitan dengan kinerja dan hasil karya peserta didik. Evaluasi merupakan salah satu serangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Harun dan Mansur menyatakan Komponen yang harus commit to user 34 dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran adalah masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang dievaluasi adalah prestasi belajar peserta didik, khususnya pada ranah kognitif saja. Ranah efektif jarang diperhatikan lembaga pendidikan, walau semua menganggap hal itu penting, karena sulit mengukurnya, apalagi mengevaluasi ketiga komponen tersebut di atas. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, ketrampilan, dan sebagainya. Pengukuran, penilaian, dan evaluasi besifat bertahap, maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.

2. Prinsip Penilaian