Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran

commit to user 101 2 Kriteria Kentutasan Minimal KKM Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa KKM matematika program RSBI SMA N 1 Wonosari belum mencapai 75 CD no. 1 dan KKM disajikan pada lampiran 23. Hal ini ditegaskan dari hasil wawancara oleh Drs. Muhayat sebagai pendidik matematika dan menjabat Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dengan peneliti Rabu, 13 Oktober 2011, pukul 13.00 WIB, “Untuk meningkatkan KKM dari 71 menjadi 75 tidak hanya sekedar mengubah angkanya, tetapi kita harus mengikuti segala konsekwensinya termasuk proses. Jadi prosesnya itu mulai dari siswanya, Pendidiknya maupun sarana dan prasarana sekolah, sehingga kenaikan 71 menjadi 75 tidak hanya menambah angka tetapi menambah kualitas.” Hal yang sama ditegaskan oleh Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari berikut ini, “KKM kurang dari 75 karena kita membaca betul secara nyata unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu.”

c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran

matematika di SMA N 1 Wonosari. Dalam rangka meningkatkan standar penilaian terutama peningkatan standar penilaian pembelajaran matematika harus ada commit to user 102 dukungan dari berbagai pihak. Dukungan SMA N 1 Wonosari terhadap standar penilaian matematika adalah : 1 Kepala sekolah bervisi internasional. Kepala sekolah harus mempunyai visi internasional, mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi managerial, serta jiwa kepemimpinan dan entrepreneurship yang kuat dalam memfasilitasi seluruh anggota komunitas sekolah untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dan komparatif bertaraf internasional. Hasil pengamatan dokumen hari Senin, 3 Oktober 2011, pukul 11.00 WIB oleh peneliti bahwa Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari telah memiliki ijazah S2 pendidikan dari UNY, dan juga berpengalaman melakukan kunjungan ke sekolah atau dalam agenda peningkatan standar penilaian ke negara Malaysia dan Singapura CD no. 2 2 Kemudahan pendidik dalam melanjutkan pendidikan. Untuk meningkatkan mutu penilaian oleh pendidik, SMA N 1 Wonosari memberikan kemudahan pendidik dalam melanjutkan pendidikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Sekolah pada saat wawancara dengan peneliti Jumat, 23 September 2011, pukul 10.05 WIB, “Pada prinsipnya kami mendukung bagi teman-teman pendidik untuk melajutkan pendidikan dan sekolah memberi subsidi dana sebesar 10 juta bagi pendidik yang mengikuti program pascasarjana, tetapi jika sebagian pendidik terfokus mengikuti program pascasarjana, maka kami khawatir proses belajar mengajar menjadi terbengkelai.” commit to user 103 3 Memiliki fasilitas TIK yang mendukung standar penilaian pembelajaran matematika. Sebagai sekolah bertaraf internasional, fasilitas teknologi informasi itu sangat penting terutama untuk peningkatan standar penilaian, Meskipun masih terbatas SMA N 1 Wonosari mempunyai fasilitas TIK yang digunakan dalam sistem penilaian berbasis TIK. Hasil pengamatan observasi oleh peneliti hari Senin, 12 September 2011, Pukul 11.30 WIB bahwa SMA N 1 Wonosari memiliki website, dan memberikan kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk mengoptimalkan penilaian. SMA N 1 Wonosari juga merencanakan pengembangan aplikasi TIK pendukung manajemen penilaian CL no.1 dan Video no.5. 4 Kerjasama “Sister School” dengan sekolah bertaraf internasional dalam bidang penilaian. Sebagai Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional kerjasama dengan sekolah bertaraf internasional sangat diperlukan terutama untuk meningkatkan standar penilaian. RSBI SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan Cambridge dan SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambridge. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Suryanto, S.Pd.M.Pd sebagai Ketua Program RSBI SMA N 1 Wonosari pada saat wawancara dengan peneliti Sabtu, 24 September 2011, pukul 10.30 WIB sebagai berikut, commit to user 104 “Standar penilaian RSBI merujuk pada kurikulum Cambridge. SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambridge. SMA N 1 Wonosari pernah mengadakan kunjungan ke: 1Gandhi Memorial Internasional school Jakarta, 2Kharisma Bangsa Global Education Jakarta, 3SMA N 3 Semarang. 4Sekolah Menengah Kebangsaan St John of Malaysia, 5 Sekolah Menengah Kebangsaan Seri Bintang selatan Malaysia, 6Henderson Secondary School Singapura. Adapaun kerjasama yang dilaksanakan dalam bentuk: berbagi profil sekolah, pertemuan ilmiah, berbagi pengalaman, dan berbagi kegiatan budaya .” Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober 2011, pukul 13.00 WIB RSBI SMAN 1 Wonosari meningkatan kerjasama bertaraf internasional dalam penilaian dengan SMA N 1 Yogyakarta dan sebagai tempat pelaksanaan ujian sertifikasi bagi peserta didik SMA N 1 Wonosari CD no. 3 dan Lampiran 24

2. Masukan Input standar penilaian program RSBI SMAN 1 Wonosari