Prinsip Penilaian Standar Penilaian Pendidikan

commit to user 34 dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran adalah masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang dievaluasi adalah prestasi belajar peserta didik, khususnya pada ranah kognitif saja. Ranah efektif jarang diperhatikan lembaga pendidikan, walau semua menganggap hal itu penting, karena sulit mengukurnya, apalagi mengevaluasi ketiga komponen tersebut di atas. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, ketrampilan, dan sebagainya. Pengukuran, penilaian, dan evaluasi besifat bertahap, maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.

2. Prinsip Penilaian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar peserta didik antara lain Depdiknas, 2008: a. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. c. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. d. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran. commit to user 35 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan menyatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: o Sahih valid, yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. o Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. o Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender. o Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. o Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. o Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. o Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku. o Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. o Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi commit to user 36 teknik, prosedur, maupun hasilnya.

3. Teknik Penilaian