Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Kompetensi.

commit to user 63 dalam membuat soal untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. b. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar Sistem penilaian berbasis kompetensi dasar adalah uraian keterangan yang teratur sebagai penjelasan tentang prosedur dan cara menilai pencapaian kompetensi dasar oleh peserta didik. Instrumen penilaiannya dikembangkan dengan mengacu pada indikator-indikator pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Penilaian dilakukan mencakup semua kompetensi dasar. Penilaiannya berbasis kelas dengan ciri-ciri: memenuhi prinsip dasar penilaian valid, adil, terbuka, bermakna, berkesinambungan, obyektif, menggunakan acuan patokan dan belajar tuntas, berorientasi kompetensi, terintegrasi dengan proses pembelajaran, dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.

2. Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Kompetensi.

a. Tujuan Pembelajaran matematika Secara umum penilaian pembelajaran dilakukan dengan tujuan a mengetahui pengetahuan awal peserta didik, b mengetahui tingkat pencapaian kompetensi, c mengetahui perkembangan peserta didik, d mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, e mengetahui hasil suatu proses pembelajaran, f memotivasi peserta didik belajar dan g memberi umpan balik kepada pendidik tentang pembelajaran yang dikelolanya. Penekanan pembelajaran matematika lebih diutamakan pada proses dengan tidak melupakan pencapaian tujuan. Tujuan yang paling utama commit to user 64 dalam pembelajaran matematika adalah mengatur jalan pikiran untuk memecahkan masalah bukan hanya menguasai konsep dan perhitungan walaupun sebagaian besar belajar matematika adalah belajar konsep struktur ketrampilan menghitung dan menghubungkan konsep-konsep tersebut. Andi Hakim Nasution 1982:12 mengemukakan bahwa dengan menguasai matematika orang akan belajar menambah kepandaiannya. Sementara itu Nana Sudjana 1995:22 mengemukakan bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Gagne 1997:47-48 mengelompokkan hasil belajar menjadi lima bagian dalam bentuk kapabilitas yakni keterampilan intelektual strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap. Pada intinya tujuan peserta belajar matematika di sekolah adalah agar peserta didik mampu menggunakan atau menerapkan matematika yang dipelajari untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, belajar matematika lebih lanjut dan belajar pengetahuan lain. Tujuan itu dapat tercapai bila kompetensi peserta didik dibina dengan baik. Kompetensi peserta didik dalam belajar matematika meliputi a memahami konsep matematika yang dipelajari, b memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol-simbol dan atau model matematika, c mampu menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, d menunjukkan commit to user 65 kemampuan strategis dalam membuat atau merumuskan, menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah, dan e memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. b. Penilaian dalam matematika. Penilaian dalam matematika perlu menekankan keterampilan bermatematika, bukan hanya pengetahuan matematika. Sebagai konsekuensi, pendidik hendaknya memperhatikan benar kemampuan berpikir yang ingin dinilainya. Selain itu, titik berat penilaian dalam matematika hendaknya diberikan kepada penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran harus mencakup soal atau tugas yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Soal atau tugas demikian akan mendorong peserta didik untuk senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan berpikirnya. Penilaian akhir terhadap peserta didik hendaknya berdasarkan pada teknik penilaian yang beragam. Tingkat kesukaran soal untuk penilaian akhir hendaknya bukan karena kerumitan prosedural yang harus dilakukan peserta didik, melainkan karena kebutuhan akan tingkat pemahaman dan pemikiran yang lebih tinggi. c. Ranah Penilaian Pembelajaran Matematika Kognitif, Afektif dan Psikomotor Penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik mencakup penilaian pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Yang sudah terbiasa commit to user 66 dilakukan dalam penilaian pembelajaran selama ini adalah penilaian menyangkut ranah kognitif. Penilaian umumnya dilakukan dengan tes tertulis dan bentuk soalnya pilihan ganda. Kompetensi peserta didik dalam ranah afektif yang perlu dinilai utamanya menyangkut sikap dan minat peserta didik dalam belajar matematika. Secara teknis penilaian ranah afektif dilakukan melalui dua hal yaitu a laporan diri oleh peserta didik yang biasanya dilakukan dengan pengisian angket anonim dan b pengamatan sistematis oleh pendidik terhadap afektif peserta didik. Kompetensi peserta didik dalam ranah psikomotor menyangkut gerak otot kecil. Kemampuan psikomotor yang dibina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan kemampuan mengukur dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun tidak baku, menggambar bentuk-bentuk geometri bangun datar, bangun ruang, garis, sudut dll dengan menggunakan alat misalnya penggaris, jangka, busur derajat dll atau tanpa alat. Kemampuan psikomotor yang dipelajari peserta didik dalam belajar matematika tidak dapat terlepas dari kemampuan kognitifnya. Sebagai contoh, peserta didik dibina kompetensinya menyangkut kemampuan melukis jaring-jaring kubus. Kemampuan dalam melukis jaring-jaring kubus secara psikomotor dapat dilihat dari gerak tangan peserta didik dalam menggunakan peralatan jangka dan penggaris saat melukis. Namun untuk dapat melukis jaring- jaring kubus setidaknya diperlukan pengetahuan kognitif tentang bentuk jaring-jaring kubus dan cara melukis garis-garis tegak lurus. Secara teknis commit to user 67 penilaian ranah psikomotorik dapat dilakukan dengan pengamatan perlu lembar pengamatan dan tes perbuatan. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang datang dari luar diri peserta didik atau factor lingkungan. Menurut Slameto 2003:54-72, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah : 1 Faktor-faktor Internal - Jasmaniah kesehatan, cacat tubuh - Psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan - Kelelahan 2 Faktor-faktor Eksternal - Keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan - Sekolah metode mengajar, kurikulum, relasi pendidik dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah - Masyarakat kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. commit to user 68 Menurut Caroll dalam R Angkowo A. Kosasih 2007:51, bahwa hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh lima faktor yaitu 1 bakat belajar, 2 waktu yang tersedia untuk belajar, 3 kemampuan individu, 4 kualitas pengajaran, 5 lingkungan. Clark dalam Nana Sudjana Ahmad Rivai 2001:39 mengungkapkan bahwa hasil belajar peserta didik di sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. Sedangkan menurut Sardiman 2007:39-47, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern dari dalam diri peserta didik dan faktor ekstern dari luar peserta didik. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri peserta didik, selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondidi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Thomas F. Staton dalam Sardiman 2007:39 menguraikan enam macam faktor psikologis yaitu 1 motivasi, 2 konsentrasi, 3 reaksi, 4 organisasi, 5 pemahaman, 6 ulangan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor internal peserta didik antara lain sikap peserta didik terhadap matematika, commit to user 69 sedangkan faktor eksternal antara lain model pembelajaran yang digunakan pendidik di dalam proses belajar mengajar.

F. Evaluasi Program