Penetapan target pencapaian dalam memenuhi standar penilaian

commit to user 99 wawancara dengan peneliti sebagai berikut Rabu, 2 November 2011, pukul 11.30 WIB, Video no. 4, “Penilaian yang saya gunakan ulangan harian, tugas, mid semester, dan ulangan semester. Untuk ulangan mid semester dan ulangan semester dikoordinir oleh sekolah dan dikoreksi dengan komputer. Penilaian pembelajaran matematika mengukur aspek kogitif dan afektif karena dalam matematika tidak mengukur aspek psikomotorik.”

b. Penetapan target pencapaian dalam memenuhi standar penilaian

pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari. 1 Tujuan sekolah Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober 2011, pukul 10.00 WIB bahwa SMA N 1 Wonosari telah menetapkan target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian CD no. 2. Menurut Bapak Kepala Sekolah bahwa SMA N 1 Wonosari telah menetapkan tujuan sekolah namun untuk mencapai tujuan sekolah tidaklah semudah membalik telapak tangan, oleh sebab itu melalui tahapan-tahapan pencapaian yang setiap tahun dievaluasi kertercapaianya. guna perbaikan selanjutnya SMA N 1 Wonosari mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja, melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output. Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti sebagai berikut. “Untuk mencapai tujuan sekolah tidaklah semudah membalik telapak tangan, oleh sebab itu melalui tahapan-tahapan pencapaian yang setiap tahun dievaluasi kertercapaianya. guna commit to user 100 perbaikan selanjutnya SMA N 1 Wonosari mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja, melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output.” Bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd, sebagai Ketua Pelaksana program membenarkan bahwa SMA N 1 Wonosari Wonosari telah menetapkan indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran, melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya 2014. Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti sebagai berikut. “SMA N 1 Wonosari telah menetapkan indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran, melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya 2014.” Menurut Drs. Aris Feriyanto sebagai Wakasek Kurikulum SMA N 1 Wonosari bahwa dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah menetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar penilain adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah menargetkan terpenuhi pada tahun 2014., Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti sebagai berikut, “Dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah menetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar penilaian adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah menargetkan terpenuhi pada tahun 2014.” commit to user 101 2 Kriteria Kentutasan Minimal KKM Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa KKM matematika program RSBI SMA N 1 Wonosari belum mencapai 75 CD no. 1 dan KKM disajikan pada lampiran 23. Hal ini ditegaskan dari hasil wawancara oleh Drs. Muhayat sebagai pendidik matematika dan menjabat Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dengan peneliti Rabu, 13 Oktober 2011, pukul 13.00 WIB, “Untuk meningkatkan KKM dari 71 menjadi 75 tidak hanya sekedar mengubah angkanya, tetapi kita harus mengikuti segala konsekwensinya termasuk proses. Jadi prosesnya itu mulai dari siswanya, Pendidiknya maupun sarana dan prasarana sekolah, sehingga kenaikan 71 menjadi 75 tidak hanya menambah angka tetapi menambah kualitas.” Hal yang sama ditegaskan oleh Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari berikut ini, “KKM kurang dari 75 karena kita membaca betul secara nyata unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu.”

c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran