35
untuk menguasai materi IPS dan memiliki sikap positif serta keterampilan yang bermanfaat di kehidupan sekolah maupun di masyarakat.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu nilai yang diperoleh siswa setelah pembelajaran IPS dengan materi Teknologi Produksi, Komunikasi,
dan Transportasi. Pembelajaran IPS dikatakan berhasil jika terjadi pencapaian hasil belajar siswa memperolah angka lebih dari 71. Nilai tersebut sesuai dengan
kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan oleh SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal tahun pelajaran 2011 2012. Selain itu, keberhasilan
pembelajaran IPS dipengaruhi pula nilai ketuntasan belajar secara klasikal.
2.1.8 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Piaget, ada empat tingkat perkembangan kognitif anak yaitu sebagai berikut:
1 Tahap Sensorimotorik usia 0-2 tahun.
Dalam tahap perkembangan ini, terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual dari perilaku reflektif ke perilaku yang
mengarah kepada tujuan. Pada akhir tahap ini, akan terlihat pola sensorimotorik yang lebih kompleks.
2 Tahap Praoperasional usia 2-7 tahun.
Tahap perkembangan ini, perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan objek-objek dunia. Pemikiran anak
masih animisme, egosentris, dan intuitif. 3
Tahap Operasional Konkret usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis.
Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif. Di samping itu,
36
pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. Kemampuan untuk
menggolongkan sudah ada tetapi belum dapat memecahkan masalah yang abstrak.
4 Tahap Operasional Formal usia 11 tahun.
Pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis. Di samping itu, anak sudah mampu menyusun rencana untuk pemecahan
masalah-masalah melalui penggunaan eksperimentasi sistematis Rifai dan Anni 2009: 27-30.
Berdasarkan teori Piaget tersebut, yang mengutarakan bahwa siswa sekolah dasar berada direntang usia 7-12 tahun yaitu tahap operasional konkret. Dalam
tahap ini, siswa sudah dapat berpikir secara operasional, cara berfikir logis, dan adanya kecenderungan pada objek-objek konkret, tetapi belum bisa berpikir
secara abstrak. Sehingga, sulit bagi siswa memahami konsep dalam IPS yang cenderung masih bersifat abstrak. Jika hal tersebut terjadi, maka akan berdampak
pada pencapaian hasil belajar yang rendah. Selanjutnya, perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar mempunyai
banyak kecakapan yang dapat dikembangkan dalam usia tersebut. Salah satunya yaitu kecakapan melihat dan memahami persepsi orang lain untuk memperluas
keterampilan komunikasi anak tersebut Satori 2008: 3.14. Selain itu, anak usia sekolah dasar sudah dapat mengadakan pembicaraan interaktif dengan orang
dewasa maupun teman sebaya. Dalam hal ini, anak usia sekolah dasar perlu diberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi, berpikir, dan berinteraksi, maupun
37
berkomunikasi dengan anak lain. Salah satunya yaitu dengan memberi kesempatan kepada siswa sekolah dasar untuk bekerja dalam kelompok kecil.
Manurut Sumantri dan Syaodih 2011: 6.3-4, mengemukakan bahwa karakteristik yang menonjol pada anak usia sekolah dasar yaitu sebagai berikut :
1 Senang Bermain
Karakteristik pertama anak SD yaitu senang bermain karena minat dan kegiatan bermain anak semakin meluas dalam situasi lingkungan yang
bervariasi. Meraka tidak lagi bermain dalam lingkungan keluarga dan teman di sekitar rumah, melainkan meluas dengan teman-teman di
sekolah. Hal tersebut, menuntut guru SD untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang bermuatan permainan. Guru perlu merancang model
pembelajaran yang memuat unsur permainan, sehingga dapat menciptakan pembelajaran bermakna sesuai dengan minat dan karakter
anak SD. 2
Senang Bergerak Karekteristik kedua yaitu senang bergerak. Anak SD berbeda dengan
orang dewasa, anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Hal tersebut, menuntut guru agar merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain.
3 Senang Bekerja dalam Kelompok
Senang bekerja dalam kelompok merupakan karakteristik yang ketiga. Berdasarkan karakter tersebut, anak SD senang bergaul dengan teman
sebaya. Mereka akan merasa lebih mudah menerima atau mempelajari
38
sesuatu dari teman sejawat. Selain itu, melalui kerja kelompok, mereka dapat belajar aspek-aspek penting dalam proses sosialisasi, meliputi
belajar memenuhi aturan kelompok, menumbuhkan rasa setia kawan, belajar tidak bergantung pada orang lain, belajar bekerja sama, tanggung
jawab, bersaing secara sehat sportif, mempelajari olahraga dan permainan kelompok, serta belajar tentang keadilan dan demokrasi.
4 Senang Merasakan atau Meragakan Sesuatu secara Langsung
Karakteristik keempat yaitu anak SD senang merasakan sesuatu secara langsung. Berdasarkan teori perkembangan kognitif, anak SD termasuk
pada tahap operasional konkret. Pada tahap tersebut, siswa belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep lama. Konsep
tersebut meliputi konsep angka, ruang waktu, moral dan sebagainya. Dengan demikian, guru sebaiknya merancang model pembelajaran yang
dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan sesuatu secara langsung, sehingga materi yang diajarkan akan lebih dipahami
oleh siswa. Sementara, Kurnia 2007: 1.19-20 menambahkan bahwa karakteristik
perkembangan masa anak akhir atau anak usia sekolah dasar sebagai berikut: 1
Usia yang Menyulitkan Masa anak akhir berada dalam usia yang menyulitkan karena anak usia
ini lebih baik banyak dipengaruhi oleh teman sebaya daripada orang tuanya, sehingga sulit diatur dan cenderung tidak menghiraukan perintah
dari orang tuanya.
39
2 Usia Tidak Rapi
Masa anak akhir juga termasuk pada usia tidak rapi. Mereka cenderung kurang memperhatikan penampilannya, sehingga mereka sering
meremehkan tanggung jawab atas apa yang mereka kenakan maupun ceroboh terhadap benda-benda yang mereka miliki.
3 Usia Bertengkar
Usia bertengkar merupakan karakteristik masa anak akhir. Mereka cenderung ingin menang sendiri, sehingga sering terjadi perilaku saling
melecehkan satu sama lain yang berujung pada pertengkaran. 4
Usia Sekolah Dasar Para pendidik sering menyebutnya sebagai usia sekolah dasar karena
pada usia ini, anak sudah siap untuk belajar di jenjang sekolah dasar agar mendapat dasar-dasar pengetahuan dan sejumlah keterampilan yang
bermanfaat bagi anak untuk kehidupan di masa depan. 5
Usia Kritis dalam Dorongan Berprestasi Anak usia SD juga termasuk dalam usia kritis dalam dorongan
berprestasi karena mereka cenderung memiliki cita-cita dan harapan yang akan dicapai.
6 Usia Berkelompok
Anak usia SD disebut juga dalam usia berkelompok. Pada usia ini, keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota
kelompoknya merupakan perhatian utama dari anak usia SD.
40
7 Usia Penyesuaian Diri
Usia penyesuaian diri pada anak SD dilakukan ketika mereka bergaul dan berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka akan berusaha menyesuaikan
diri dengan aturan atau standar yang telah dibentuk dan disepakati oleh kelompoknya, seperti dalam berpenampilan, gaya berbicara, dan
sebagainya. 8
Usia Kreatif Usia anak SD termasuk juga sebagai usia kreatif. Mereka memiliki daya
imajinasi yang baik. Kecenderungan kreatif pada anak usia SD perlu mendapatkan bimbingan dan dukungan dari orang tua maupun guru,
sehingga daya kreatif anak akan terarah dan berkembang ke arah yang positif serta bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
9 Usia Bermain
Usia bermain merupakan karakteristik anak usia SD. Mereka cenderung senang bermain dengan teman sebaya. Tingkah laku anak usia SD pada
usia bermain akan memberi dampak positif terhadap perkembangan sosial anak. Mereka akan belajar bersosialisasi dengan orang di
sekitarnya khususnya dengan teman sebaya. Selain itu, usia bermain juga dapat mengarahkan anak pada kemampuan verbal maupun motorik.
Oleh karena itu, guru perlu menerapkan model pembelajaran sesuai dengan karekteristik siswa SD antara lain melalui model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Melalui model tersebut siswa dapat mengonstruksikan atau membengun sendiri pemahamannya yang bersifat konkret melalui proses interaksi dan
komunikasi dengan teman sejawat. Selain itu, siswa dapat memecahkan
41
permasalahan dalam pembelajaran IPS sesuai dengan pemahaman konsep yang mereka miliki. Mereka secara aktif bekerjasama dengan teman sekelompoknya
untuk bekerja sama dalam memahami konsep, sehingga memudahkan dalam menyelesaikan kesulitan belajar yang dihadapi.memiliki Dengan demikian, hasil
belajar yang dicapai lebih optimal.
2.1.9 Performansi Guru