45
1 keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
2 keterampilan menjelaskan,
3 keterampilan bertanya,
4 keterampilan memberi penguatan,
5 keterampilan menggunakan media pembelajaran,
6 keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
7 keterampilan mengelola kelas,
8 keterampilan mengadakan variasi, dan
9 keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil.
Keterampilan tersebut termasuk dalam kriteria yang digunakan dalam penilaian proses pembelajaran. Untuk mencapai keberhasilan proses
pembelajaran, maka guru senantiasa memiliki kompetensi dan sejumlah keterampilan mengajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa performansi guru merupakan kinerja guru yang berkaitan dengan kecakapan keterampilan guru dalam
melaksanakan tugasnya yang berprinsip pada empat kompetensi dan sembilan keterampilan demi keberhasilan proses pembelajaran yang berlangsung.
2.1.10 Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
Menurut Nasution dalam Masitoh, Susilo, dan Soewarso 2010: 1, mengemukakan bahwa “IPS suatu program pendidikan yang merupakan suatu
keseluruhan, yang pokoknya mempersoalkan manusia dan lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya, dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-
ilmu sosial: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi sosial”. Telah dijelaskan bahwa ilmu sosial meliputi berbagai cabang,
tetapi dalam proses pembelajaran IPS di SD materi ajar disajikan secara terpadu dan tidak terkotak-kotak.
Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A SD MI 2007: 107, “IPS
46
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada Paket A mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.” Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah
ilmu yang mengkaji tentang manusia dan dunia sekelilingnya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya dan bahan kajian IPS merupakan ilmu-ilmu
sosial meliputi sejarah, geografi, dan sebagainya. Mata pelajaran IPS di SD mulai diajarkan dari kelas satu hingga kelas enam. Kelas satu dan dua, siswa dikenalkan
dengan pengetahuan tentang diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Sementara, kelas tiga sampai dengan kelas enam siswa diajarkan pengetahuan
sosial, dan sejarah yang mencakup pengetahuan tentang lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan serta sejarah yang mencakup pengetahuan
tentang proses perkembangan masyarakat Indonesia dari masa lampau hingga masa kini.
Banks dalam Sihabuddin 2006: 91, menjelaskan bahwa “pengajaran IPS abad pada 21 dirancang untuk mempersiapkan siswa agar mampu berpartisipasi
secara efektif pada masyarakat post-industri” yaitu memiliki karakteristik yang serba global. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik
dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa. Kemampuan dasar tersebut berguna untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan,
dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pernyataan tersebut sependapat dengan Solihatin dan Raharjo 2008: 3, bahwa “tujuan dan peran kritis misi IPS yaitu mendidik dan membekali siswa
47
dengan seperangkat pengetahuan, sikap, nilai, moral, dan keterampilan untuk memahami lingkungan sosial masyarakat dapat dicapai.” Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 menyebutkan bahwa: Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: 1
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan. 4
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat
lokal, nasional, dan global Permendiknas 2006: 159.
Berdasarkan pengertian dan tujuan dari pendidikan IPS, tampaknya perlu ada suatu pola pembelajaran untuk dapat menjembatani tercapainya tujuan
tersebut. Salah satu upaya untuk menjembatani pencapaian tujuan tersebut menurut Kosasih yaitu “kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan
menggunakan berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan” Solihatin dan Raharjo 2009: 15. Peran guru sebagai pelaksana
pembelajaran dan sebagai fasilitator perlu diperkuat dengan memunculkan ide kreatif dalam menjalankan proses pembelajaran. Kreatifitas guru dituntut untuk
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna pada siswa. Pendayagunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu
upaya dalam mewujudkan tujuan pembelajaran IPS. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS yaitu
penguasaan konsep-konsep dalam IPS, melatih siswa berpikir kritis, kreatif dan
48
logis dalam memecahkan masalah, tertanamnya sikap sesuai dengan nilai-nilai sosial dan memiliki berbagai keterampilan yang bermanfaat untuk dirinya di
masyarakat pada masa yang akan datang.
2.1.11 Pembelajaran IPS Materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan