30
menyampaikan materi pembelajaran oleh guru kepada siswa dengan tujuan membantu siswa belajar yaitu dengan cara-cara yang dipilih dan digunakan untuk
memfasilitasi siswa belajar, sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.1.5 Hakekat Mengajar di SD
Mengajar merupakan suatu seni yang berasal dari sifat dan perasaan, serta naluri seorang guru yang mengutamakan penampilan yang khas dan unik
Sumantri dan Permana 2001: 21. Penampilan guru dalam mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Dalam hal ini, mengajar di SD perlu disesuaikan dengan
karekteristik siswa SD yang unik dan khas. Guru perlu mempunyai cara-cara yang khas dalam mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Menurut Piaget, kegiatan mengajar di SD dapat dilakukan dengan menyediakan lingkungan belajar yang dapat memfasilitasi siswa menemukan
sesuatu melalui eksperimen, sedangkan menurut Vygotsky mengartikan kegiatan mengajar di SD dalam rangka mengembangkan belajar siswa perlu disesuaikan
dengan tingkat perkembangan dan tugas perkembangan siswa, kemudian menurut sudut pandang Bruner, mengungkapkan bahwa mengajar di SD dilakukan dengan
cara menyediakan situasi nyata bagi siswa untuk bereksplorasi melalui benda- benda sekitar yang sudah dikenal siswa Sumantri dan Permana 2001: 22-4.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mengajar di SD merupakan kegiatan yang kompleks dan dilakukan oleh guru kepada siswa dalam rangka
membantu mengembangkan belajar siswa untuk memenuhi tugas perkembanganya yang disesuaikan dengan karekteristik dan tingkat
perkembangan siswa SD.
31
2.1.6 Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar merupakan hal terpenting dalam melaksanakan penilaian proses pembelajaran. Pengertian aktivitas siswa
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Chaniago 2010, mengemukakan bahwa “aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar.” Keaktifan tersebut dilakukan baik fisik maupun non fisik. Dalam penelitian ini, aktivitas
yang dimaksud yaitu aktivitas belajar siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif. Aktivitas siswa selama
proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri
perilaku meliputi: 1
turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, 2
terlibat dalam pemecahan masalah, 3
bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya,
4 berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah, 5
melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, 6
menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, 7
melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, 8
kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya Sudjana 2010: 61.
Selanjutnya, menurut Diedrich aktivitas siswa digolongkan menjadi delapan macam yaitu:
1 Aktivitas Visual, meliputi kegiatan membaca dan memperhatikan
gambar, demonstrasi, percobaan, dan sebagainya.
32
2 Aktivitas Lisan, meliputi kegiatan bercerita, bertanya, berpendapat,
menanggapi, wawancara, dan sebagainya. 3
Aktivitas Pendengaran, meliputi kegiatan mendengarkan penjelasan, musik, pidato, percakapan, diskusi, dan sebagainya.
4 Aktivitas Menulis, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes,
angket, menyalin, dan sebagainya. 5
Aktivitas Menggambar, seperti kegiatan menggambar maupun membuat diagramgrafik, peta, polamotif, dan sebagainya.
6 Aktivitas Motorik, seperti melakukan percobaan, membuat
konstruksimodel, bermain, berkebun, membatik, dan sebagainya. 7
Aktivitas Mental, seperti mengingat, memecahkan soal, memutuskan, menganalisis, menghubungkan, dan sebagainya.
8 Aktivitas Emosional, seperti berminat, merasa senang, berani, tenang,
ragu, malu, dan sebagainya Hamalik 2008: 172-3. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu
proses interaksi antara guru dan siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran baik secara fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan
belajar yakni adanya perubahan tingkah laku baik pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
2.1.7 Pengertian Hasil Belajar