Reliabilitas Instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen

64 reliabilitas instrumen angket untuk siswa mengunakan pedoman yang berdasarkan nilai koefisien alpha. Berikut ini nilai koefisien cohen ’s kappa dan koefisien alpha. Tabel 14. Interpretasi Nilai Koefisien Cohen’s Kappa Nilai Koefisien Kappa Tingkat Reliabilitas Persentase reliabilitas – 0,20 Tidak ada 0 - 4 0,20 – 0,39 Minimal 4 - 15 0,40 – 0,59 Lemah 15 - 35 0,60 – 0,79 Sedang 35 - 63 0,80 – 0,90 Kuat 64 - 81 Diatas 0,90 Sangat kuat 82 – 100 Sumber: Mary L. McHugh. 2012: 281 Tabel 15. Standar Minimal Koefisien Validitas dan Reliablitas Instrumen No. Jenis Validitas dan Reliabilitas Nilai r dan alpha 1. Validitas Kesejajaran ≥ r tabel atau sig ≥0,05 2. Validitas Butir 0,3 3. Validitas Prediksi 0,6 4. Reliabilitas Internal 0,7 5. Reliabilitas Eksternal 0,8 Sumber : Eko Putro Widoyoko 2014: 202 Analisis validitas pada butir instrumen dilakukan setelah uji coba di lapangan. Sebelum uji coba, tentunya instrumen sudah memenuhi syarat validitas. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan software bantu SPSS. Analisis menggunakan software bantu SPSS dapat dilakukan sekaligus terhadap validitas butir maupun reliabilitas internal instrumen. Analisis validitas instrumen didasarkan pada korelasi antara skor butir dengan skor total. Besarnya koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total dapat dilhat pada output item total statistic pada kolom corrected item total correlation. Besarnya koefisien korelasi masing-masing butir terhadap skor total kemudian dianalisis apakah lebih besar dari standar minimal 0,3 atau lebih kecil dari standar minimal 0,3. Apabila besarnya koefisien korelasi 65 lebih besar dari standar minimal berarti dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid dan apabila besarnya koefisien korelasi lebih kecil dari standar minimal berarti dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tesebut tidak valid. Koefisien internal instrumen dapat dilihat pada output kotak reliabilty statistics pada kolom cronbanchs alpha. Apabila koefisien reliabilitas alpha lebih besar dari standar minimal 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa intrumen yang digunakan reliabel dan apabila koefisien reliabilitas alpha lebih kecil dari standar minimal 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan tidak reliabel. Instrumen angket oleh ahli materi mendapatkan hasil reliabilitas sebesar 0,733, sedangkan instrumen angket oleh ahli media mendapatkan hasil reliabilitas sebesar 0,760. Berdasarkan interpretasi nilai koefisien Cohen’s Kappa, perolehan nilai reliabilitas antara 0,60 sampai dengan 0,79 termasuk dalam kategori “sedang”. Selanjutnya angket penilaian respon siswa mendapatkan hasil reliabilitas sebesar 0,898 secara keseluruhan, dan reliabilitas intrumen tes didapatkan hasil sebesar 0,810.

F. Teknik Analisis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket kelayakan dan unjuk kerja media pembelajaran mobile oleh para ahli dan respon penilaian siswa. Teknik analisis data dilakukan sebagai berikut. 66

1. Data Unjuk Kerja Media Pembelajaran

Data unjuk kerja media pembelajaran yang dimaksud adalah data penilaian oleh beberapa responden yang diperoleh melalui angket black box testing. Skor penilaian yang diperoleh melalui angket kemudian dikonversikan menjadi skor penilaian dengan skala 1-100. Skor penilaian yang sudah dikonversikan kemudian dianalisis secara deskriptif dan dikonversikan menjadi nilai yang dapat dikategorikan sesuai dengan kriteria penilaian.

2. Data Kelayakan Media Pembelajaran

Data kelayakan media pembelajaran yang dimaksud adalah data penilaian ahli materi dan ahli media yang diperoleh melalui angket alpha testing ahli materi dan ahli media. Skor penilaian yang diperoleh melalui angket kemudian dikonversikan menjadi skor penilaian dengan skala 1-100. Skor penilaian yang sudah dikonversikan kemudian dianalisis secara deskriptif dan dikonversikan menjadi nilai yang dapat dikategorikan sesuai dengan kriteria penilaian.

3. Data Respon Penilaian Siswa

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui respon penilaian siswa terhadap media pembelajaran mobile diperoleh melalui hasil beta testing. Data yang didapat yaitu melaui angket dengan skala Likert empat pilihan jawaban. Selanjutnya skor yang diperoleh dikonversikan menjadi skor penilaian dengan skala 0-100 dan kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria penilaian. 67 Empat kriteria penilaian yang digunakan dalam menilai unjuk kerja, kelayakan, dan respon siswa terhadap media pembelajaran mobile adalah sebagai berikut. Tabel 16. Kriteria Penilaian Media Pembelajaran Interval Skor Kategori Interval Nilai � + ,5 �� � ≤ � + 3, �� Sangat LayakSangat Baik 75,1 – 100,0 � � ≤ � + ,5 �� LayakBaik 50,1 – 75,0 � − ,5 �� � ≤ Cukup LayakCukup Baik 25,1 – 50,0 � − 3, �� ≤ � ≤ � − ,5 �� Kurang LayakKurang Baik 0,0 – 25,0 Sumber : Nana Sudjana 2016:122 Keterangan : Mi = Nilai Rata-rata Ideal = skor ideal tertinggi + skor ideal terendah SBi = Simpangan Baku Ideal = 6 skor ideal tertinggi - skor ideal terendah Kriteria penilaian unjuk kerja, tingkat kelayakan, dan respon penilaian siswa pada Tabel 16 di atas akan dijadikan acuan terhadap hasil penilaian oleh ahli media, materi, dan siswa. Hasil dari skor yang diperoleh dari angket akan menunjukkan unjuk kerja, tingkat kelayakan, dan respon siswa terhadap media pembelajaran mobile gerbang logika dasar.

4. Data Pengaruh atau Dampak Penggunaan Media Pembelajaran

Pengaruh penggunaan media pembelajaran mobile dapat diketahui dari nilai gain yang didapatkan dari nilai pretest dan posttest. Peningkatan nilai pretest dan