104 Gambar 14. Hasil Analisis Frekuensi
Pretest dan Posttest SMK Muhammadiyah Kudus
Hasil persebaran gain yang didapatkan siswa SMK Negeri 2 Pati telah dijelaskan pada Tabel 26. Persebaran gain siswa SMK Negeri 2 Pati termasuk dalam
kategori “lebih dari sedang”, karena perolehan gain pada kategori sedang dan tinggi sama. Grafik persebaran gain siswa SMK N 2 Pati dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 15. Persebaran Gain SMK N 2 Pati
Hasil persebaran gain yang didapatkan siswa SMK Muhammadiyah Kudus telah dijelaskan pada Tabel 27. Persebaran gain siswa SMK Negeri 2 Pati termasuk
dalam kategori “sedang”. Grafik persebaran gain siswa SMK N 2 Pati dapat dilihat di bawah ini.
11,11
66,67
11,11 11,11
Pretest
Amat Baik Baik
Cukup Kurang
26,32
36,84 36,84
Rendah Sedang
Tinggi
55,56 33,33
3,70 7,41
Posttest
Amat Baik Baik
Cukup Kurang
105 Gambar 16. Persebaran Gain SMK Muhammadiyah Kudus
Peningkatan dalam proses pembelajaran dengan mobile learning berbasis
android juga telah dicapai oleh Siti Fatmawati dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Menggunakan Adobe Flash CS6
pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kleas X TKJ SMK Hidayah Semarang”. Hasil penelitian yang dilakukan Siti Fatimah
menunjukkan bahwa hasil uji t satu pihak kanan pada kelas eksperimen diperoleh nilai rerata kelas 70, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rerata sebesar
66,481. Selanjutnya hasil uji t satu pihak diperoleh t
hitung
2,337 lebih besar dari t
tabel
2,007, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan bantuan mobile learning berbasis android dalam proses pembelajaran lebih baik daripada
siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode konvensional. Meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam penelitian ini karena tidak menggunakan kelas
eksperimen dan kelas kontrol, akan tetapi penggunaan media pembelajaran berbantuan
mobile telah terbukti mengalami peningkatan rerata hasil belajar.
22,22
37,04
29,63
Rendah Sedang
Tinggi
106
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, hasil uji
functionality dengan black box testing diketahui bahwa unjuk kerja media pembelajaran
mobile gerbang logika dasar yang telah dikembangkan dikategorikan
“sangat baik” dengan rerata nilai 100. Penilaian unjuk kerja media pembelajaran
mobile gerbang logika dasar meliputi indikator kesesuaian media dan indikator ketepatan tombol navigasi.
Kedua, kelayakan materi pada media pembelajaran mobile meliputi aspek
substansi materi dan aspek desain pembelajaran. Keseluruhan aspek penilaian kelayakan materi pada media pembelajaran
mobile dikategorikan “sangat layak”
dengan rerata 79,69. Kelayakan perangkat lunak pada media pembelajaran mobile
gerbang logika dasar meliputi aspek kesesuaian dengan standar perangkat lunak ISO 9126 dan aspek komponen penilaian bahan ajar dengan hasil secara
menyeluruh dikategorikan “sangat layak” dengan rerata 77,60. Ketiga, media pembelajaran
mobile memiliki dampak pada penguasaan gerbang logika dasar terlihat dari uji u
Wilcoxon yang telah dilakukan. Hasil uji Wilcoxon Asymp. Sig. 2-tailed untuk SMK N 2 Pati sebesar 0,002. Nilai signifikansi
0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang menandakan terdapat peningkatan penguasaan gerbang logika dasar melalui penggunaan media pembelajaran
mobile. Hasil uji
Wilcoxon Asymp. Sig. 2-tailed untuk SMK Muhammadiyah Kudus sebesar
107 0,008. Nilai signifikansi 0,008 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang
menandakan terdapat peningkatan penguasaan gerbang logika dasar melalui penggunaan media pembelajaran
mobile. Setelah diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
pretest dan posttest, selanjutnya dihitung nilai gain. Hasil perhitungan
gain diketahui bahwa sebagian besar siswa SMK N 2 Pati yakni 36,84 memiliki nilai kognitif yang termasuk dalam kategori “lebih dari sedang” sedangkan
sebagian besar siswa SMK Muhammadiyah Kudus yakni 37,04 memiliki nilai kognitif yang termasuk dalam kategori “sedang”.
B. Keterbatasan Penelitian
Produk penelitian yang berupa media pembelajaran mobile gerbang logika
dasar masih memiliki keterbatasan produk. Adapun keterbatasan dari produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
1 Soal penilaian belum menggunakan prinsip adaptif. 2 Hasil penelitian belum bisa dicetak.
3 Produk ini belum direncanakan untuk diakses secara online
C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan media pembelajaran
mobile gerbnag logika dasar adalah sebagai berikut: 1. menambahkan soal penilaian dengan prinsip adaptif,
2. melakukan singkronisasi smartphone dengan perangkat komputer, dan 3. memasukkan aplikasi media pembelajaran mobile
yang berjudul “Crazy Logic” ke
playstore.
108
D. Saran
Hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pemikiran, antara lain.
1. Bagi Siswa
a. Siswa dapat menggunakan media pembelajaran mobile secara mandiri sehingga pembelajaran tidak harus dilakukan di sekolah, namun juga dapat dilakukan di
luar sekolah. b. Siswa dapat menggunakan media pembelajaran mobile sebagai salah satu
pengukur pengetahuan siswa sehingga dapat menjadi acuan keberhasilan pemahaman materi yang didapatkan di sekolah.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat menggunakan media pembelajaran mobile sebagai salah satu instrumen untuk mengukur pengetahuan siswa, sehingga dapat menjadi
masukan dalam penilaian siswa. b. Guru dapat menambahkan materi yang dirasa penting sehingga dapat
digunakan sebagai media pembelajaran mandiri untuk siswa, agar materi-materi yang akan disampaikan dapat terdistribusikan secara merata kepada siswa.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Perlu diberikan fitur-fitur yang lebih interaktif sehingga membuat siswa atau pengguna lebih tertarik dalam menggunakan media pembelajaran
mobile. b. Penambahan variasi soal dan materi, sehingga siswa lebih memahami serta
lebih praktis dalam belajar Elektronika Dasar.