Prosedur Pengembangan Perangkat Lunak pada Media Pembelajaran

54 c. Modeling Pada tahap modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum pembuatan kode program coding. Proses ini berfokus pada rancangan stuktur data, arsitektur software, representasi interface berupa story board, dan detail algoritma procedural berupa flowchart. Tahap ini akan menghasilkan dokumen yang disebut analisis perancangan . d. Construction Tahap konstruksi dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengkodean terhadap rancangan desain yang telah dibuat dan pengujian. Pengujian dilakukan dengan validasi instrumen oleh expert judgement untuk memperoleh instrumen yang valid. Selanjutnya media pembelajaran mobile dinilai kelayakan oleh ahli materi dan ahli media. Apabila terdapat kritik dan saran dari para ahli, kritikan dan saran tersebut menjadi dasar untuk melakukan perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan terhadap media pembelajaran mobile berdasarkan kritik dan saran ahli, kemudian dilakukan pengujian berdasarkan kesesuaian dengan standar perangkat lunak ISO 9126. Pengujian berdasarkan kesesuaian dengan standar perangkat lunak ISO 9126 dilakukan dalam tiga aspek, yaitu functionality, reliability, dan usability. Aspek functionality dilakukan dengan menggunakan black box testing untuk mengetahui unjuk kerja media pembelajaran mobile. Aspek reliability dilakukan dengan uji Kappa untuk mengetahui nilai reliabilitas antar dua orang ahli. Aspek yang terakhir yakni 55 usability yang dilakukan dengan beta testing untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran mobile yang dikembangkan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 2 Pati dan SMK Muhammadiyah Kudus dengan alokasi waktu dari bulan Januari sampai bulan Oktober 2016.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian pengembangan ini meliputi: 1 enam orang penguji black box testing, 2 dua orang ahli materi, 3 dua orang ahli media, dan 4 siswa kelas XI program keahlian Teknik Audio Video di SMK N 2 Pati dan SMK Muhammadiyah Kudus yang mengikuti Mata Pelajaran Elektronika Dasar.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi pengamatan, interview wawancara, kuesioner angket, dan tes. Metode pengumpulan data dilakukan dengan prosedur, yaitu: 1 observasi langsung ke tempat dimana penelitian akan dilaksanakan 2 wawancara tidak terstruktur dengan guru pengampu Mata Pelajaran Elektronika Dasar, 3 angket untuk ahli materi, ahli media, serta siswa sebagai end user, dan 4 instrumen tes. 56 a. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mengetahui media pendukung pembelajaran yang digunakan guru di kelas untuk menyampaikan materi pelajaran, metode mengajar yang diterapkan guru, dan sikap yang ditampilkan siswa selama proses pembelajaran. Observasi yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat dalam proses pembelajaran atau hanya sebagai pengamat independen saja. b. Wawancara Wawancara menjadi tahap awal pengumpulan data pada penelitian ini. Wawancara dijadikan alat pengumpulan data sekaligus analisis kebutuhan untuk pengembangan materi serta pengembangan perangkat lunak pada media pembelajaran mobile yang akan dikembangkan. Narasumber dalam wawancara adalah salah satu guru pada program keahlian audio video yang mengampu Mata Pelajaran Elektronika Dasar di SMK N 2 Pati dan SMK Muhammadiyah Kudus. c. Angket Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui tingkat unjuk kerja dan kelayakan media pembelajaran mobile melalui penilaian dari ahli materi dan ahli media, serta untuk mengetahui respon penilaian siswa terhadap media pembelajaran mobile yang telah dikembangkan. d. Instrumen Tes Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui dampak penggunaan media pembelajaran mobile yang dilihat dari perolehan nilai siswa tidak 57 menggunakan media pembelajaran mobile dan saat menggunakan media pembelajaran mobile.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket untuk mengetahui unjuk kerja dan data kelayakan media pembelajaran mobile serta respon penilaian siswa terhadap media pembelajaran mobile tersebut. Angket tersebut meliputi: 1 angket black box testing, 2 angket untuk ahli materi, 3 angket untuk ahli media, 4 angket respon penilaian siswa terhadap media pembelajaran mobile, dan 5 tes. Instrumen angket black box testing disusun menggunakan penilaian sesuai dan tidak sesuai. Skala penilaian yang diterapkan dalam angket black box testing menggunakan 0 dan 1. Penilaian bernilai 0 apabila unjuk kerja media pembelajaran mobile tidak sesuai dengan skenario penilaian dan bernilai 1 apabila unjuk kerja media pembelajaran mobile sesuai dengan skenario penilaian. Instrumen angket yang digunakan untuk mengetahui kelayakan serta respon siswa disususn menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban. Berikut ini skala penilaian yang diterapkan untuk mengetahui kelayakan dan penilaian respon siswa terhadap media pembelajaran mobile. Tabel 8. Skala Penilaian Angket Kelayakan dan Penilaian Respon Siswa No. Penilaian Nilai 1. Kurang layak 1 2. Cukup layak 2 3. Layak 3 4. Sangat Layak 4