13
6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, maka indikator motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1 memiliki
kualitas keterlibatan yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar; 2 selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru; 3 adanya dorongan dan kebutuhan belajar 4 memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi; dan 5 bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan oleh guru.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Seseorang dapat termotivasi oleh banyak faktor. Dimyati dan Mudjiono 2009: 97 menjelaskan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa sebagai berikut. a.
Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti
keinginan belajar berjalan, belajar makan, memperebutkan mainan yang mereka sukai, membaca, berhitung, dan sebagainya. Keberhasilan
mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan untuk belajar dengan giat.
Penguatan berupa hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan berubah
menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita akan menguatkan semangat
14
belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik.
b. Kemampuan siswa
Motivasi belajar erat kaitannya dengan kemampuan siswa dalam berbagai aspek. Salah satunya aspek membaca. Keinginan membaca
perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf. Keberhasilan membaca suatu buku bacaan akan menambah
wawasan dan kekayaan kosa kata siswa. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan
memperkuat motivasi
anak untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan. c.
Kondisi siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Seorang siswa yang keadaan jasmaninya kurang baik, misalnya sedang sakit akan mengganggu
konsentrasi siswa untuk belajar dan mengikuti pembelajaran. Begitu juga apabila keadaan rohaninya dalam keadaan yang kurang baik,
misalnya sedang ada masalah di rumahnya, maka siwa akan terganggu konsentrasinya.
d. Kondisi lingkungan siswa
Kondisi lingkungan dari siswa mempengaruhi motivasi belajar siswa. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Kondisi lingkungan siswa yang tidak kondusif misalnya, lingkungan yang rawan
15
bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, atau kondisi lingkungan yang terlalu ramai menyebabkan siswa tidak memiliki semangat dan
motivasi untuk belajar. Sebaliknya, kondisi lingkungan siswa yang kondusif seperti lingkungan yang sehat, aman, tenteram, dan tenang
akan meningkatkan semangat siswa untuk belajar. e.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Unsur-unsur dalam diri siswa mengalami perubahan. Unsur-
unsur tersebut meliputi dari dalam dalam diri siswa berupa perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran mengalami perubahan. Unsur-
unsur yang berada di luar diri siswa berupa lingkungan dan lingkungan budaya. Lingkungan siswa meliputi lingkungan alam, lingkungan tempat
tinggal, dan pergaulan mengalami perubahan. Begitu juga dengan lingkungan budaya siswa yang meliputi surat kabar, majalah, radio,
televisi, dan film juga mengalami perubahan. Semua perubahan unsur yang terjadi dalam diri siswa maupun di lingkungan sekitar siswa
merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran. f.
Upaya guru untuk membelajarkan siswa Upaya guru membelajarkan siswa dapat terjadi di sekolah dan di
luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah yaitu meliputi hal-hal berikut ini.
1 Menyelenggarakan tertib belajar di sekolah
2 Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti
pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah